Lontar.id – Seorang gadis berusia 24 tahun, Alifa Rizky Candra, yang merupakan lulusan universitas terkemuka di Jakarta, memilih berjualan secara daring atau online di rumahnya akibat terkena dampak pandemi.
Pagi itu Ifa, sapaan akrabnya, sedang sibuk menimbang dan mengantongi rempah dalam kantong plastik kemasan yang sudah diberi label, yang merupakan barang jualan di toko online miliknya.
Mulai jam 7 pagi Ifa sudah mulai packing untuk menyiapkan barang yang akan dijemput kurir pada siang hari.
Dia mengaku, awalnya tidak begitu serius menggeluti usaha online ini, sebab dia memiliki usaha lain di luar online yang sesuai dengan basic ilmunya saat kuliah.
Tetapi karena pandemi melanda, dia menjadi lebih fokus dengan usaha online. Terlebih dengan diterapkanya PSBB.
Ifa mengaku cukup takut untuk sering-sering keluar rumah. Akhirnya dengan sedikit modal yang dimiiikinya, dia mencoba untuk menyimpan stok rempah-rempah di rumahnya.
Alasannya karena rempah-rempah adalah komoditi yang tidak mudah basi dan rusak apalagi rempah adalah bahan baku masakan yang dipakai masyarakat setiap hari.
Bahkan kini ia bisa melayani pesnan ratusan item setiap harinya sudah setahun delapan bulan dia menggeluti usaha online.
Dari berjualan online, dia bisa mengantongi laba bersih setiap bulannya tidak kurang dari Rp25 juta. Menurutnya sulit untuk mencari pekerjaan dengan gaji sebesar itu apa lagi di masa pandemi dan dengan pengalaman dan juga baru lulus kuliah.
Ifa menggunakan garasi rumahnya yang terletak di kawasan Kramat Jati Jakarta Timur sebagai gudang sekaligus workshop dan tempatnya menghabiskan waktu setiap hari.
Seperti anak muda lainnya Ifa menghabiskan waktu dengan nonton film dan juga mengecek pesanan dari marketplace via laptopnya dan berbelanja kebutuhan jualanya di pasar tradisional dekat rumahnya.
“Enakan gini bang waktunya santai kalo Ifa capek bisa istirahat kapan aja terus paket juga rata-rata di ambil kurir jadi bener-bener bisa santai kalo cape Ifa bisa tidur,” kata Ifa.
Kedepanya Alifa akan membuat bisnisnya lebih serius dengan cara pemasaran tidak hanya lewat marketplace tetapi dengan website yang lebih proper dan sistem pemasaran yang lebih luas namun dia belum menceritakan secara detil pemasaran dan mekanismenya.