Profesi guru sudah selayaknya mendapat posisi terhormat. Terutama soal ukuran kesejahteraan. Karena kualitas mengajar guru juga ditentukan seberapa besar perhatian dan penghargaan pemerintah.
Lontar.id — Kedaulatan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas dan integritas tenaga pengajar. Sebab ada peran guru di balik masa depan anak bangsa. Maka tak heran beberapa negara rela menyisipkan anggaran besar untuk pendidikan. Terutama kesejahteraan guru.
Data yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkapkan, kisaran gaji yang diperoleh guru per tahun. Luksemburg menjadi negara dengan pendapatan tenaga pengajar tertinggi. Sebagai perbandingannya, gaji awal untuk seorang guru sekolah menengah tanpa pengalaman di Luksemburg, Eropa, sekitar USD70 ribu dan gaji tertinggi untuk seorang guru lama kisaran USD124 ribu atau sekitar Rp1,75 miliar per tahun.
Sementara di negeri Paman Sam, Amerika Serikat, rata-rata guru mendapatkan gaji awal sekitar USD39 ribu atau Rp550 juta per tahun, dan sekitar USD67 ribu atau Rp946 juta per tahun untuk guru yang sudah lama.
Besaran nilai gaji itu sendiri, sempat mendapat protes. Di Denver, Amerika dilaporkan empat ribu guru melakukan mogok kerja. Ini pertama kalinya setelah 25 tahun lamanya. Hal ini akibat kegagalan mencapai kesepakatan pembayaran gaji yang memuaskan antara guru dengan administrator.
The Wall Street Journal melaporkan Sekolah Umum Denver dan Asosiasi Guru Denver menuntut kenaikan upah guru hingga 11 persen.
Berikut negara dengan gaji tertinggi dengan rata-rata bayaran pertahun untuk guru
1. Luksemburg Rp1,75 miliar
2. Swiss Rp1,21 miliar
3. Korea Rp1,2 miliar
4. Jerman Rp1 miliar
5. Austria Rp1 miliar
6. Ireland Rp974 juta
7. Amerika Rp946 juta
8. Kanada Rp917 juta
9. Portugal Rp917 juta
10. Jepang Rp903 juta