Jakarta, Lontar.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), mengelar acara upgrading dengan mendatangkan 114 peserta perwakilan unit Pengumpul Zakat (UPZ), dari tingkat desa hingga kecamatan, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang, Rabu (1/5/2019) kemarin.
Ketua Baznas Enrekang H Minu, menjelaskan tujuan pelaksanaan upgrading itu untuk mendorong kualitas Sumber Daya Manusia (SDA) para Amil di Enrekang. Sebab pengumpulan ZIS di daerah tersebut belum maksimal, sehingga ditekan agar bisa bekerja maksimal setelah peserta menerima materi pelatihan.
Ia berharap melalui kegiatan upgrading tersebut Baznas Enrekang dapat berkaca dari Baznas Kabupaten Barru yang lebih gesit bekerja mengumpulkan dana mencapai Rp600 juta perbulan.
“Kita di Sulsel sudah kalah sama Baznas Barru yang pengumpulannya perbulan bisa mencapai 600 juta, sementara kita berkisar di angka 500 juta. Padahal dulu Baznas Barru belajar ke kita,” kata Pimpinan Baznas Enrekang, H Minu.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian dan Pemdayagunaan Baznas RI, Irfan Syauqi Beik menekankan bahwa terdaapt tiga indikator kunci keberhasilan lembaga zakat, terutama Baznas di daerah. Masing-masing adalah, kesiapan regulasi, ketersediaan SDM, dan literasi.
“Regulasi sangat penting sebab, aturan pemerintah itu bisa menghilangkan perdebatan terkait jenis-jenis zakat di antara para ulama, demikian pula kesiapa SDM yang mampu mengelola zakat dengan profesional dan inovatif, ada pun literasi sebagai bagian penting dalam menyiarkan informasi dan pengetahuan terkait zakat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Terkait dengan posisi Baznas Enrekang, ia mengatakan bahwa Baznas Enrekang sudah sangat bagus kinerjanya. Salah satu indikatornya adalah kesiapan regulasi, dan SDM Pimpinan yang cukup baik. Selain juga telah melakukan publikasi terkait zakat.
“Dan saya lihat Baznas Enrekang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat, khususnya Bapak Bupati,” tambahnya.