Jakarta, Lontar.id – Agustiar Sabran membuktikan tajam tajinya pada bursa transfer 2019, pada awal tahun ini. Setidaknya, ada tiga pemain eks klub besar yang sudah direkrutnya, yakni Ferinando Pahabol (Persebaya), Sandi Sute (Persija), dan Wasyiat Hasbullah (PSM Makassar).
Agus terbilang sukses membawa klub Kalteng Putra menjadi primadona di Liga 2 sebagai CEO. Dikenal sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Tambang (APTA) Kalimantan Tengah, persaingan gengsi klub asal Kalimantan, kian tajam.
Bahkan sebelumnya, dalam mengolah rumor transfer, ia sesumbar akan mendatangkan pemain kelas elite dari daratan Eropa agar menyemarakkan Liga 1 musim 2019-2020. Nama pemain itu yakni Diego Forlan, Ibrahimovic, dan Marco Simic.
“Beberapa pemain eks-timnas sedang dilakukan negosiasi untuk memperkuat Kalteng Putra musim ini,” ujar Agustiar dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.
Jor-jorannya klub asal Kalimantan dalam berencana dan mendatangkan pemain bertitel hebat, mengingatkan soal pergerakan Mitra Kukar dan Borneo FC saat pintu transfer terbuka.
Musim lalu, Mitra Kukar juga mengangetkan publik dalam perekrutannya. Besarnya gelora mereka untuk bersaing dalam Liga 1, membuat manajemen Naga Mekes menggelontorkan duit bejibun kala mendatangkan Hendra Adi Bayauw, Septian David Maulana, Ahmad Bustomi, dan beberapa pemain mentereng.
Begitupun dengan Borneo FC. Mereka juga tak segan merekrut pemain yang bagus dan membenahi susunan tim kepelatihannya. Seperti Srdan Lopicic, Marlon Da Silva, dan Ridho Djazulie yang punya nama yang cerah dalam mengawal di bawah mistar gawang.
Contoh tim kepelatihan, Presiden Borneo FC, Nabil Husein, sempat memerkenalkan staf kepelatihannya yakni Vladimir Krunic yang menjadi pelatih fisik dan performance analysis Borneo FC untuk Liga 1 musim lalu.
Alasannya, untuk mengembangkan sepakbola modern. Tak lengkap menurut Nabil, jika tim tak memiliki pelatih fisik dan performa.
“Tim ini sudah dibangun dari zamannya coach Iwan sampai coach Dragan sudah menjalankan modern football, cuma akan lebih lengkap jika dikombinasikan dengan sport science. Dengan adanya Krunic ini, saya yakin ia bisa di fitness coach dan coach analysis,” katanya.
Namun, perekrutan pemain bagus biasanya tak sejalan dengan harapan dan ekspetasi pendukung. Buktinya, Mitra Kukar harus turun kasta ke Liga 2, setelah melempem di Liga 1. Begitupun Borneo FC, mereka harus bercokol di posisi 7, tepat di bawah Arema dan di atas Madura United.
Lebih mengerikan dari itu, sewaktu harus menerima kenyataan saat Sriwjaya terlempar dari percaturan Liga 1. Awalnya menjadi momok saat merekrut banyak bintang, ia akhirnya menjadi pesakitan setelah ditinggal Hamka Hamzah, Mahamadou N’Diaye, Adam Alis, Bio Paulin, Novan Setya Sasongko, Makan Konate, Alfin Tuasalamony, Rachmad Hidayat, dan Patrich Wanggai.