Lontar.id – Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah mengimbau untuk tidak melaksanakan salat Idulfitri 1441 H di lapangan. Hal itu juga terjadi di Kota Yogyakarta, Minggu, 24 Mei 2020 pagi.
Dua tanah lapang yang pada lebaran tahun-tahun sebelumnya digunakan untuk salat berjamaah, yakni Alun-alun Utara Yogyakarta dan lapangan Sewandanan, Pakualaman, Yogyakarta, pada hari ini terlihat sunyi.
Pada lebaran-lebaran sebelumnya, jemaah salat selalu tumpah ruah. Bukan hanya memenuhi alun-alun, tetapi hingga di badan jalan. Sepanjang jalan menuju lapangan pun selalu dipenuhi oleh warga. Bahkan hingga di sekitar titik nol kilometer Kota Yogyakarta.
Berikut suasana sunyi pada hari di mana orang-orang menyebut kembali suci, di Alun-alun Utara Yogyakarta dan lapangan Sewandanan, Pakualaman, Yogyakarta, Minggu, 24 Mei 2020 pagi, sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, yang diabadikan oleh jurnalis Lontar, Kurniawan.
Suasana di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Minggu, 23 Mei 2020. Pada lebaran tahun-tahun sebelumnya, salat Ied di tempat itu selalu penuh dengan jemaah. Foto: Lontar/Kurniawan.Seorang pemulung di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu, 23 Mei 2020 pagi. Foto: Lontar/Kurniawan Titik nol kilometer Yogyakarta yang terletak sekitar 200 meter dari Alun-alun Utara Yogyakarta, tampak sunyi pada Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriyah, Minggu, 23 Mei 2020, pagi. Foto: Lontar/Kurniawan.Alun-alun Utara Yogyakarta dilihat dari kejauhan. Pada Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriyah, Minggu, 23 Mei 2020 pagi, Alun-alun Utara Yogyakarta tidak digunakan untuk salat Ied. Foto: Lontar/KurniawanSuasana sunyi di lapangan Sewandanan, Pakualaman Yogyakarta, Minggu, 23 Mei 2020. Foto: Lontar/KurniawanSalah satu sudut lapangan Sewandanan, Pakualaman, Yogyakarta, Minggu, 23 Mei 2020. Pada Idulfitri 1441 Hijriyah ini, lapangan itu tidak digunakan untuk salat Ied. Foto: Lontar/Kurniawan