Bogor, Lontar.id – Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara mengatakan, ditunjuknya Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP menggantikan Romahurmuziy (Rommy) berdasarkan hasil fatwa Ketua Majelis Syariah PPP, KH. Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat internal pengurus harian dan sepakat mengikuti fatwa Mbah Moen. Menurut Amir Uskara, awalnya mayoritas Waketum siap menjabat Plt Ketum PPP. Sebab, dari 8 Waketum hanya 1 orang yang tidak bersedia ditunjuk menggantikan Rommy, sedangkan 7 lainnya mengatakan bersedia.
“Waketum tidak bersedia itu kurang tepat karena dari 8 Waketum hampir semua bersedia, hanya 1 yang menyatakan saya tidak bersedia. Ibu Reni menyatakan dia tidak bersedia,” kata Amir Uskara di lokasi Mukernas PPP, Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Rabu (20/3/2019).
Ada 8 Waketum dalam struktur kepengurusan DPP PPP yakni, Amir Uskara, Ermalena, Wardatul Asriah, Reni Marlinawati, M Mardiono, Arwani Thomafi, Mansyur Kardi, dan Fernita Jubahar Amirsyah.
Dijelaskan Amir, pengurus harian menghargai fatwa Mbah Moen sehingga Suharso Monoarfa kemudian ditunjuk sebagai Plt yang akan dikukuhkan melalui Mukernas III.
Pada Mukernas yang dilangsungkan mulai 20 hingga 21 Maret 2019 ini, juga diagendakan mengukuhkan Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketum PPP. Itu jika peserta yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris DPW menyetujuinya dalam forum.
Namun jika sebaliknya, peserta menolak Suharso Monoarfa sebagai Plt ketum, maka akan dikembalikan ke aturan atau AD/ART partai. Amir Uskara tak menampik kalau ada usulan lain dari peserta forum, dengan mengusulkan kandidat lain di forum Mukernas
“Kita akan meminta pengurus wilayah yang punya hak suara apakah menerima atau tidak keputusan pengurus harian DPP. Kalau menerima kita akan kukuhkan sebagai Plt ketum dan kalau menolak kita akan kembalikan ke pengurus harian DPP, karena dalam AD/ART PPP, harus disepakati melalui rapat pengurus harian dan dikukuhkan melalui Mukernas selanjutnya,” ujarnya.
Terkait dengan mekanisme pengambilan keputusan forum, apakah akan menggunakan sistem voting atau musyawarah, Amir Uskara mengatakan akan tetap mengedepankan proses musyawarah bersama dengan peserta.
Peserta forum dianggap sudah memahami betul kondisi yang dialami internal partai saat ini, dan pengurus harian DPP juga akan mengambil keputusan yang tidak biasanya.
“Pasti kita akan berusaha untuk musyawarah, pengurus DPW pasti memahami yang putuskan kemarin (penunjukan Plt), dan kita akan mengambil keputusan di luar dari kebiasaan,” tutupnya.
Penulis: Ruslan