Lontar.id – Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Djunaidi dan Walikota Kota Hebron, Tayser Abu Sneineh menandatangani MoU tentang kesepakatan membangun bersama rumah sakit Indonesia-Hebron yang akan didirikan di atas tanah waqaf seluas 4000 m2.
Dilansir laman resmi Kemenlu, Senin (6/1/2019), disebutkan bahwa biaya yang diperlukan untuk pembangunan rumah sakit tersebut sebesar US $ 6,745 juta. MUI berkomitmen untuk menyumbang sebesar US $ 5,915 jt sedangkan sisanya berasal dari sumbangan pemerintah kota Hebron.
Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun untuk menampung para pasien yang membutuhkan bantuan pengobatan, khususnya untuk fisioterapi dan rehabilitasi.
Wakil dari Palestina, yaitu Menteri Local Government, Majdi Al Shaleh menyampaikan ucapan terima kasih dari Presiden Palestina, Mahmud Abbas kepada Presiden RI Joko Widodo atas dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina selama ini.
Selanjutnya Wali Kota Hebron menyambut baik perhatian yang diberikan oleh rakyat Indonesia terhadap nasib rakyat Palestina.
“Rakyat Palestina selalu menganggap Indonesia sebagai saudara dekatnya yang siap membantu kapanpun rakyat Palestina membutuhkan,” jelasnya.
Apalagi mengingat situasi saat ini, yakni Israel semakin merajalela dalam menindas rakyat Palestina, salah satunya dengan cara menahan pajak bagi rakyat Palestina yang mengakibatkan kehidupan semakin sulit.
Israel pada tahun 2020 ini juga merencanakan akan membuka pemukiman baru di wilayah Palestina salah satunya di kota Hebron.
Dubes RI untuk Kerajaan Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, mengatakan, pembangunan rumah sakit ini merupakan bentuk nyata komitmen dan dukungan yang besar bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
“Setelah pembangunan rumah sakit pertama di Gaza sepuluh tahun yang lalu, maka pembangunan rumah sakit ke dua di wilayah Tepi Barat ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina,” ujarnya.