Lontar.id – Mereka yang dari awal melihat potensi ekonomi di sektor digital kini menikmati hasilnya. Pundi-pundi rupiah terus mengalir. Tak terbendung.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky salah satunya. Mungkin dirinya tak menyangka kemajuan pesat teknologi digital membuatnya tak harus menunggu lama untuk menikmati hasil jerih payahnya. Perusahaan jual beli online yang dipimpinnya kini membawa namanya menjadi salah satu pengusaha muda paling tajir di negeri ini. Bahkan, awal semester II 2018, kekayaan Zaky mencapai USD100 juta atau setara Rp 1,5 triliun.
Zaky baru beberapa contoh pemuda yang sukses membangun karier di dunia digital secara mandiri. Kesuksesannya bahkan tak hanya mengilhami pemuda yang ingin merintis bisnis serupa, namun pemerintahlah turut serius “ikut-ikutan” menangkap peluang di sektor tersebut.
Jargon atau gerakan revolusi industri 4.0 pun mulai digaungkan. Bahkan di perhelatan Asian Games 2018, momentum itu menjadi ruang untuk menunjukkan betapa besar keinginan pemerintah mendorong rakyatnya untuk berbenah. Presiden RI, Joko Widodo bersama Ketua Panitia Asian Games 2018, Erick Thohir mengundang salah satu orang terkaya Tiongkok, Jack Ma.
Lelaki yang juga bos Ali Baba itu dinilai pas sebagai panutan atau tokoh inspirasi bagi kemajuan sektor ekonomi digital dunia. Lantas bagaimana Indonesia menyambut peluang ekonomi digital pada 2019? Pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin, Syarkawi Rauf mengungkapkan, saat ini tengah terjadi transformasi ekonomi nasional dari konvensional ke era digital.
“Perkembangan ekonomi digital di Indonesia yang paling cepat di ASEAN. Yang diperkirakan mencapai USD 28 miliar pada tahun lalu dan 2019 hingga 2025 nilainya naik mencapai USD 100 miliar,” kata Syarkawi saat berbincang di KAHMI Economic Forum, Desember tahun lalu.
Hanya saja dari segi GPD Indonesia masih kalah dari Vietnam. GDP Vietnam 4.0 persen dan Indonesia hanya 2,9 persen. Sementara itu pemerintah berusaha meningkatkan keterampilan pelaku starup. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian komunikasi dan Informatika, Niken Widyastuti, menjelaskan 1000 pelaku startup bakal mendapatkan pelatihan.
Mereka diharap mampu mengikuti jejak Zaky hingga harapan menjadi raksasa ekonomi digital di Asia tak hanya sebatas mimpi. “Selain itu, yang dilakukan Kemenkominfo adalah melakukan pendampingan kepada UMKM. Kita targetkan delapan juta pelaku UMKM ikut ekonomi digital,” kata Niken.
Rudal Batalyon Arhanud 10 Lumpuhkan Pesawat Tanpa Awak
Lontar.id - Batalyon Arhanud 10/Gagak Hitam memiliki tugas pokok untuk melindungi pasukan yang bermanuver, steling Armed dan Posko Batalyon dari...
Read more