Sementara itu, banjir di wilayah Kabupaten Dompu, NTB, terjadi pada Kamis lalu (11/11), sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Banjir berlangsung setelah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang. Menurut laporan BPBD Kabupaten Dompu, kondisi genangan diperparah dengan banyaknya tumpukan sampah serta sedimen di area aliran air sehingga ini mengakibatkan pada penyumbatan aliran.
“BPBD setempat menginformasikan wilayah terdampak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Dompu dan Woja. Sebanyak 454 KK pada dua kecamatan itu terdampak banjir dengan tinggi muka air berkisar 20 hingga 30 cm.”
Laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB menyebutkan BPBD Kabupaten Dompu telah melakukan beberapa upaya penanganan darurat di lokasi terdampak. Pihak BPBD segera berkoordinasi dengan aparat desa maupun kecamatan untuk mendapatkan wilayah-wilayah yang terdampak banjir. Selain itu, TRC telah berada di lokasi untuk memantau kondisi terkini maupun berjaga-jaga apabila warga membutuhkan pertolongan.
BPBD Kabupaten Dompu juga mendistribusikan bantuan logistik berupa nasi bungkus, makanan siap saji dan paket kebersihan keluarga.
Berdasarkan prakiraan cuaca di dua kecamatan ini, dalam dua hari ke depan masih berpeluang hujan dengan intensitas hujan ringan, hujan petir hingga lebat. Menyikapi kondisi tersebut, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir susulan.
Kajian inaRISK mencatat Kabupaten Lombok Barat memiliki 10 kecamatan yang berpotensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi, salah satunya Kecamatan Sekotong. Sedangkan di Dompu, sebanyak 8 kecamatan dengan potensi bahaya yang sama. Dua kecamatan teridentifikasi di Kecamatan Dompu dan Wajo yang terdampak banjir.
Menyikapi dua kejadian banjir di wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Dompu, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan.