Jakarta, Lontar.id – Banyak publik pencinta PSM sudah mulai berpikir bagaimana cara klub Pasukan Ramang bisa selevel dengan klub-klub besar lokal yang akan jadi lawannya pada Liga 1 mendatang.
Banyak pendukung merasa kalau PSM belumlah berada di level terbaiknya pada pra musim, apalagi kompetisi sekelas AFC. Beberapa lini dianggap masih kalah saing dibandingkan komposisi tim klub-klub lawannya.
Ketua Komunitas VIP Selatan, Erwinsyah, memandang lini pertahanan PSM Makassar saat ini masih lemah. Buktinya, selama pra musim, PSM sudah banyak kebobolan. Pemain bertahan yang dianggap menjadi palang pintu, masih membuat pertahanan longgar.
Salah satu pemain itu adalah Aaron Evans. Ia dikeluhkan karena sering kewalahan dalam mengawal pertahanan PSM. Beberapa kali, ia terlihat mudah untuk dilewati. Itu sebabnya, Erwin atau Ewink, menganggapnya berbahaya.
“Melihat permainan Madura dan Persebaya, mereka jauh di atas PSM.”
Alasannya cukup masuk akal, sebab kedua tim ini begitu luar biasa di turnamen pra musim. Memang tidak ada jaminan bahwa tim yang baik akan selalu tampil konsisten jika kompetisi resmi dimulai. Namun, apa salahnya untuk deg-degan lebih awal?
Madura United saat ini menjadi klub besar yang disegani. Guyuran uang dari manajemen mereka menjadi tanda kalau Laskar Sapeh Kerrab memang punya misi untuk merengkuh gelar juara Liga 1 yang akan bergulir dalam waktu dekat.
Madura United punya Andik Vermansyah dan masih banyak pemain bintang lainnya. Mereka tidak menutup kemungkinan akan menggamit pemain lain lagi yang lebih tokcer kualitasnya setelah Piala Presiden usai.
Jauh sebelum itu, memang manajemen Madura berniat untuk mengumpulkan seluruh bintang timnas dalam timnya. Mereka punya harapan, timnya menjadi miniatur Indonesia. Pemain timnas yang mereka incar juga tidak main-main.
Mereka tim yang hebat, publik pencinta liga Indonesia barangkali sulit untuk membantahnya, walau ia harus disingkirkan Persebaya Surabaya belum lama ini. Kekalahannya itu pula tentu saja akan menjadi catatan tersendiri untuk berbenah lebih baik lagi dari timnya yang sudah begitu baik.
Sementara Persebaya memang wajib ditakuti anak-anak Makassar. Ia menjadi klub dahsyat yang mampu mengalahkan klub bertabur bintang asal Madura. Di bawah Djajang Nurdjaman, klub ini punya taji.
Soal mental mereka sudah ditempa sedemikian rupa. Striker haus gol milik Madura United memang bisa menjebol gawang mereka. Tetapi, Bajul Ijo tidak mudah untuk menyerah dan punya tekad kuat dalam membalikkan keadaan.
Djadjang Nurdjaman menjelaskan, sewaktu melawan Laskar Sapeh Kerrab di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, anak asuhnya tak kenal lelah.
Ia menganggap itu satu poin penting untuk menjadi cambuk di kompetisi resmi mendatang, mana kala mereka tertinggal lebih dulu.
“Memang kita pada awal babak pertama sampai paruh pertama berakhir, selalu ditekan sama Madura United. Tapi beruntung di babak kedua kami berhasil menguasai keadaan. Ini karena militansi dari pemain-pemain kami,” ujar Djadjang.
Patut dipikirkan, jika kekuatan PSM saat ini mengandalkan penyerangnya. Pasukan Rmaang boleh berbangga diri. Lalu bagaimana kalau tim sekelas Persebaya ngotot dan bermain habis-habisan seperti melawan Madura United? Kuatkah pertahanan mereka menerima gempuran?
“Gol demi gol berhasil kami buat, meskipun Madura United berhasil mencetak gol terlebih dahulu,” sambung pelatih asal Majalengka ini.
“Inilah yang menunjukkan jika mental tim kami sudah mulai terbentuk, mereka tidak mudah down.”
Berbicara soal potensi siapa yang akan tersingkir dari lini pertahanan PSM, memang masih terlalu dini. Namun, bukan berarti tidak bisa terjadi.
Selalu ada spekulasi jika tim tidak bermain bagus selama beberapa pertandingan. Dari sana bisa ditentukan, siapa pemain yang kurang memberi kontribusi bagi tim dan sebaiknya diapakan.
Di luar dari Evans, bek-bek yang lain juga berpotensi untuk digeser dan digantikan wajah baru. Toh, PSM sekarang belum nenemukan komposisi yang tepat. Itu juga diakui Darije Kalezic dengan ungkapan akan membentuk tim yang lebih solid lagi.
Di posisi gelandang, anak-anak Makassar tidak perlu khawatir. Klok dan Pluim masih menjadi panglima. Seluruh kekuatan gelandang milik mereka bisa menjadi andalan saat Klok dan Pluim tak bisa bermain. Meski satu kekurangan PSM: tak punya pengganti sepadan keduanya. PSM juga tidak punya stok gelandang serang murni.
Soal penyerang lain lagi. Pola serang PSM sejauh ini memang cukup mengalami peningkatan. Terakhir, sewaktu melawan Kaya FC. Meski hanya sebiji gol tercipta, kesempatan mereka banyak sekali.
Markkanen sendiri sudah mengemas banyak gol dalam beberapa pertandingan yang dilakoninya. Posisinya relatif aman. Besar kemungkinan ia tidak tergusur.
Lantas bagaimana dengan striker PSM yang lain seperti Guy Junior? Semua dikembalikan kepada publik, apakah ia harus dipertahankan atau mencari penggantinya. Ia juga punya pengganti sepada yaitu Bayu Gatra.
Tiga lini sudah dibahas. Satu hal yang belum, yakni pelatih. Posisi Darije Kalezic bisa dibilang belum aman dengan torehan yang standar saja selama ini.
Bisa saja ada pemakluman, kalau ia baru mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia. Namun, apakah ia harus dimaklumi melulu jika permainannya monoton atau gagal membawa PSM berbahagia di AFC? Tergantung.