Lontar.id – Info tentang penurunan harga tiket maskapai penerbangan, sebenarnya jadi angin segar bagi penumpang angkutan udara, sebab selama ini kebijakan sejumlah pihak penerbangan menaikan tarif dasar tiket, banyak penumpang yang mengeluhkannya. Kebijakan tersebut dianggap melorotkan isi dompet penumpang yang pas-pasan.
Belum lagi penumpang dibatasi jumlah barang bawaan yang dimasukkan dalam bagasi, dan penumpang yang membawa barang harus membayar lebih. Jika sebelumnya, penumpang dengan bebas membawa barang sebesar 20 kilogram untuk kelas ekonomi, itu sudah masuk dengan harga tiket.
Jadi penumpang tidak perlu lagi membayar biaya tambahan. Tapi setelah kebijakan maskapai yang masuk kategori standar minimum (no frills) dinaikan, penumpang terpaksa harus mengeluarkan lagi uang.
Pada akhir bulan lalu, pihak maskapai penerbangan Lion Air Group (Lion Air, Wings Air dan Batik Air) mengumumkan secara resmi, akan menurunkan harga tiket penerbangan domestik. Pengumuman tersebut akan berlaku untuk sejumlah rute penerbangan dan mulai berlaku efektif pada 30 Maret 2019 lalu.
Lion Air Group beralasan, turunnya harga tiket pesawat disebabkan pihaknya mengakomodir permintaan dari biro perjalanan (travel dan hotel). Tentunya Lion Air bertekad memberikan pelayanan terbaik pada penumpang dan peluang bisnis jasa travel yang cukup besar.
Hanya saja, Lion Air tidak menjelaskan secara rinci tentang besaran harga tiket domestik yang diturunkan. Lion Air hanya mengklaim telah menurunkan harga, tapi calon penumpang tidak pernah tahu berapa yang diturunkan. Mungkin Lion Air ingin berspekulasi, alih-alih telah menurunkan harga tiket, tapi sebenarnya tidak.
“Penurunan harga jual merupakan kesungguhan Lion Air Group untuk menjawab tantangan serta peluang dinamika bisnis/pasar traveller, mengakomodir permintaan jasa penerbangan sejalan meningkatkan aktivitas penerbangan,” kata Danang Mandala Prihantoro pada Lontar beberapa waktu lalu.
Sangat mudah, bila penumpang ingin membuktikan, apakah harga tiket benar-benar telah turun atau tidak. Misalnya mengecek tarif harga di sejumlah aplikasi.
Salah satu aplikasi penyedia jasa penjualan tiket, Traveloka dan Tiketcom. Saat dilakukan pengecekan harga tiket untuk domestik di lamanya. Harga tiket tidak mengalami perubahan dan masih sama sebelum pengumuman Lion Air keluar.
Misal perjalanan mulai dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Ngurah Raih Denpasar, harga tiket (di situs Traveloka) yang dipatok Maskapai Penerbangan Lion Air pada tanggal 5 April 2019 untuk kelas ekonomi, sebesar Rp1.227.200, lalu perjalanan menuju Jakarta ke Jogjakarta Rp723.400 dan Jakarta menuju Makassar Rp1.372.400.
Tentu harga tiket yang ditawarkan pihak Lion Air di atas, masih sangat mahal, meskipun pada akhir bulan Maret kemarin telah mengumumkan penurunan harga. Ini sangat membuat kecewa penumpang yang biasa menggunakan jasa Lion Air sebagai moda transportasinya.
Seorang teman saya, menghadiri acara pernikahan keluarganya di Makasar, sempat mengeluhkan harga tiket Lion Air. Pada saat pengumuman penurunan harga, teman saya ini, sedang berada di Makasar. Saat mendengar informasi Lion Air alami penurunan harga, ia merasa senang, sebab ia bisa menyisihkan sedikit uang belanja dari berkurangnya harga tiket.
Namun setelah melihat daftar harga tiket pesawat Lion Air dari Makasar ke Jakarta, ia merasa kecewa sebab harganya aamsih sangat mahal. Mengingat ia sebelumnya sering bolak balik Jakarta – Makassar menggunakan pesawat ini dengan harga yang sangat murah.
“Dulu harga tiket Lion Air dari Jakarta menuju Makassar masih Rp800 ribu, tapi pas saya balik ke Jakarta, harganya waktu itu Rp1,4 juta,” kata Ardi
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi sebelumnya telah menyesuaikan atau merubah tarif batas bawah penerbangan domestik ekonomi menjadi 35 persen dari 30 persen.
Perubahan tersebut dilakukan melalui revisi peraturan menteri nomor 20/2019. Lewat peraturan tersebut, Budi Karya Sumadi berdalih terpaksa mengambil kebijakan itu agar bisa menekan harga tiket.
Sejauh ini, memang ada dua group maskapai penerbangan yang menurunkan harga tiket pertama Lion Air Group dan Garuda Group (Sriwijaya, Citilink dan NAM Air). Namun fakta dilapangan, kedua maskapai penerbangan ini tidak mengalami perubahan atau penurunan seperti yang dijanjikan.
“Tetapi dalam hal penerbangan tidak lakukan satu harga yang terjangkau ke masyarakat, kami terpaksa, sekali lagi kami terpaksa untuk melakukan kewenangan kami dalam UU itu. Ini karena kami lihat masih ada ruang-ruang yang bisa diberikan ke masyarakat dari harga-harga yang sudah ditetapkan,” kata Budi Karya Sumadi