Kilas hari ini dimulai dengan kabar dari Universitas Hasanuddin Makassar yang menerima 19.029 mahasiswa untuk ikut tes UTBK. Ada pula perkembangan terbaru dari kasus kekerasan anak yang tidak peduli jenis kelamin. Semua jadi rentan.
Kamu bisa membaca Kilas selengkapnya di bawah ini. Lontar.id setiap hari akan menghadirkan rubrik Kilas untuk memudahkan kalian membaca peristiwa apa saja yang perlu dan penting diketahui. Kamu juga bisa berpartisipasi di kolom komentar untuk informasi lainnya.
19.029 Calon Mahasiswa Terdaftar UTBK Unhas
1.634 diantaranya berasal dari luar Sulawesi Selatan. Mereka akan ikut ujian antara 5 – 14 Juli 2020. Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Muhammad Restu mengatakan, penyelenggaraan UTBK-SBMPTN di Unhas berlangsung secara offline dengan protokol pencegahan Covid-19.
Rencana awal, kata Prof Restu, UTBK Unhas akan diselenggarakan selama lima hari dengan empat sesi ujian setiap hari. Namun, berubah sejalan dengan ketetapan dari LTMPT. Sehingga, nantinya UTBK Unhas akan berlangsung selama 11 hari dengan dua sesi ujian setiap hari.
“Jadi banyak perubahan, kita menyesuaikan dengan perubahan dari lembaga tes masuk pergiruan tinggi negeri (LTMP), sehingga beberapa persiapan yang sebelumnya telah kita rencanakan mengalami perubahan,” jelas Prof Restu.
Anak Perempuan dan Laki-laki Sama Rentannya Jadi Korban Kekerasan Seksual
Anak laki-laki maupun anak perempuan mempunyai potensi sama untuk menjadi korban eksploitasi dan kekerasan seksual. Kekerasan maupun eksploitasi pada anak, yang sebelumnya bersifat offline saat ini lebih banyak terjadi di ranah online
Orangtua diharapkan lebih waspada dan ekstra hati-hati dalam mengawasi aktivitas anak, khususnya saat anak mengakses internet. Ancaman terselubung berupa kekerasan dan eskploitasi seksual banyak terjadi di dunia maya.
“Persoalan seperti ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Pribudiarta, dalam Webinar ‘Cegah Eksploitasi Anak di Media Online Selama Masa Pandemi Covid-19’ yang digelar Kemen PPPA.
Praktisi dan Ahli Parenting Indonesia Nyi Mas Diane Wulan menjelaskan jika peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua diharapkan mampu melindungi anak-anak dari tantangan era digital, namun tidak menghalangi potensi manfaat yang ditawarkan.
“Ajarkan mereka kemampuan digital yang baik dan benar, karena untuk membentuk ketahanan pribadi seorang anak di mulai dari keluarga. Orang tua perlu belajar pengasuhan di era digital, memberdayakan diri untuk melakukan pengasuhan yang positif dan efektif dengan mengarahkan anak berinternet yang aman” tutur Diane.
TNI-Polri Bersih-bersih Masjid Agung Demak
Jajaran Kodim 0716/Demak dan Polres Demak melakukan bersih-bersih Masjid Agung Demak dan Pasar Bintoro sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Bersih-bersih masjid dan pasar ini juga merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-74 Bhayangkara.
Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timoranto mengatakan, kegiatan ini dilakukan agar Masjid Agung Demak siap digunakan untuk Salat Jumat dan acara keagamaan lainnya.
“Untuk melindungi jemaah dan memberikan rasa aman, nyaman dalam beribadah tentunya perlu dipersiapkan kebersihannya agar terhindar dari Covid-19,” kata Fidelis.
Bansos Covid-19 di DIY Diklaim Tepat Sasaran
Kesimpulan mengenai tepat sasarannya bansos ini diperoleh usai Rapat Evaluasi Pemberian Bantuan Sosial di DIY bersama DPRD DIY dan pemerintah kabupaten/kota se-DIY pada Jumat 3 Juli 2020.
“Intinya, dari koordinasi tadi kita optimis masyarakat yang berhak sudah mendapatkan bansos. Tetapi untuk memastikannya, sudah disepakati kabupaten/kota akan mengumpulkan data penyaluran bansos yang sudah dilakukan, baik yang dilakukan oleh kabupaten/kota maupun desa,” jelas Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) DIY, Kadarmanta Baskara Aji.
Editor : Rahardi