Lontar.id – Di musim politik, apa saja bisa dijadikan sebagai bahan gorengan. Apapun itu yang penting kubu lawan terpojok, kalau bisa babak belur.
Selama di kalender tahun ini belum menunjukkan angka 17 di bulan April, maka selama itu ronde demi ronde akan terus dimainkan. Ibarat di ring tinju pukulan demi pukulan akan terus diarahkan.
Siapa yang tumbang, siapa yang bermain mata dengan mafia dan siapa bermain intrik kotor seolah tidak dipedulikan. Penonton juga berpikir senada, selama aksi adu jotos berlangsung seru, maka kecurangan dimaklumkan saja. fokus saja siapa yang dijagokan penonton.
Di arena pilpres, ceplas ceplos para tim sukses lebih banyak keterlaluannya. Anehnya, hal itu dibiarkan saja. Rakyat dibikin larut, sampai sulit membedakan mana hoaks mana kabar yang betul.
Seperti yang dialami Prabowo Subianto si calon pempimpin bangsa nomor urut 02, saat melakukan kampanye di Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (12/3/2019).
Melalui sebuah cuplikan video singkat, yang dikirim relawan Prabowo-Sandi, Putri N pada Lontar.id. Dalam video tersebut Prabowo memukul tangan seorang pengawal yang mengenakan baju batik.
Prabowo marah pada pengawal, lantaran dia diketahui melarang emak-emak yang hendak bersalaman dengan Prabowo. “Jangan dorong rakyat,” ucap Prabowo pada cuplikan video singkat tersebut.
Relawan Prabowo, Putri N mengatakan, sikap Prabowo memukul tangan ajudan yang mengawal iring-iringan kampanye, buka sedang memarahi pendukungnya. Tetapi Prabowo sedang menegur pengawal saat menghadang pendukungnya yang hendak berjabat tangan.
“Itulah kemarahan Pak Prabowo kepada Pengawal yang bersikap kurang baik kepada Emak emak dan Rakyat yang ingin bersalaman kepada Pak Prabowo,” ujar Putri
Di media sosial, lanjut Putri ada pihak yang hendak memanfaatkan kejadian tersebut, untuk mencari-cari kesalahan Prabowo. Prabowo menurut Putri tidak akan melakukan hal itu, sebab, pada hewan saja ia perlakuan dengan baik apalagi pada manusia.
“Tapi mereka hanya mencari cari kesalahan pak Prabowo saja. Buktinya, bahkan terhadap binatang kucing (Bobby) sekalipun beliau penuh perhatian apalagi kepada rakyat,” katanya.
Sementara koordinator juru bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simajuntak, melalui akun twitternya menjalaskan hal yang sama. Bahwa Prabowo sedang memarahi ajudannya yang melarang emak-emak bersalaman. Tetapi di media sosial, Prabowo dibully dan difitnah.
“Jangan Dorong Rakyat kalimat yg diucapkan @Prabowo ktk menegur keras aparat pengamanan yang kasar dan mendorong2 rakyat yang ingin bersalaman dengan beliau. Sementara, tim tukang fitnah dan hoax menyemburkan fitnahnya dengan keyakinan penuh tetap aman dari tindakan hukum,” tulis Dahnil
Selain itu, Dahnil memposting cuplikan video keterangan dari pengawal capres Prabowo di akunnya yang sempat ditegur Prabowo. Menurut Dahnil, maksud pengawal Prabowo melarang emak-emak dianggap baik, hanya saja menggunakan cara yang berlebihan sehingga ditegur.
“Berikut keterangan dari pihak aparat kepolisian yang menjadi tim pengaman VVIP Capres yg sempat ditegur keras oleh Pak @Prabowo, maksud mrk baik, namun berlebihan maka ditegur pak Prabowo dgn keras. Silahkan para tukang penebar hoax sdr @imanbr dkk. insyaallah kami tdk melapor kok.”
Dahnil kemudian menyinggung kubu Jokowi yang tidak serius menangani kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Pasalnya hingga saat ini Jokowi dianggap takut membentuk tim pencari fakta, guna menemukan pelakunya.
“Ketika rakyat didorong dia tegas menegur dan memeritahkan utk tdk mendorong dan minta maaf kepada rakyat. SEmentara yg lain, ketika aparat negara di serang air keras dan kehilangan penglihatannya, untuk membuat TGPF saja dia takut dan berdiam,” tulis Dahnil.
Penulis: Ruslan