Lontar.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lakukan penebaran 41 ribu benih ikan laut di perairan Pulau Buku Limau, Kabupaten Belitung Timur. Benih ikan yang ditebar meliputi benih kakap putih sebanyak 25 ribu ekor, benih rajungan sebanyak 15 ribu ekor dan benih ikan clownfish sebanyak 1.000 ekor.
Dilansir laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 28 Oktober, penebaran benih ikan ini dilakukan pada rangkaian acara perayaan HUT ke-22 KKP di Belitung Timur yang turut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR RI serta Wakil Gubernur Bangka Belitung.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu atau yang biasa disapa Tebe mengungkapkan bahwa kegiatan restocking menjadi salah satu agenda rutin yang sejalan dengan komitmen KKP dalam menerapkan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi nasional.
“Keberlangsungan ekosistem yang sehat memerlukan dukungan dan kontribusi penuh dari masyarakat untuk dapat dijaga, tidak hanya mendukung kegiatan wisata bahari namun juga menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar,” ujar Tebe.
Tebe juga menilai bahwa peran serta masyarakat menjaga kelestarian wilayahnya berpotensi untuk memberikan manfaat ekonomi bagi warga terutama pelaku usaha perikanan.
“Upaya bersama untuk menjaga laut dari potensi pencemaran akan menjamin keberlangsungan kebutuhan generasi mendatang serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Tebe.
Sebelumnya dalam sambutannya pada acara HUT ke-22 KKP di Belitung Timur. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa implementasi ekonomi biru merupakan kewajiban semua pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah serta masyarakat kelautan dan perikanan. Untuk itu menurutnya perlu komitmen bersama dalam menghadirkan laut Indonesia yang sehat untuk pembangunan ekonomi nasional.
“Saya titip pada pemda, bagaimana menjaga laut tetap sehat, tidak kotor dan kumuh. Jadi definisi ekonomi biru adalah komitmen bersama menjaga laut tetap sehat untuk masa depan generasi mendatang,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Desa Buku Limau, Muhlisin menyampaikan terimakasih kepada KKP atas penebaran benih ikan yang baru pertama kali dilakukan di desa mereka dan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka dapat dihadiri secara langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Menangkap ikan sangat penting sebagai matapencaharian kami, namun untuk memelihara lingkungan sekitar menjadi lebih penting untuk menjaga keberlanjutan usaha kami. Hal ini sangat kami jaga terbukti dengan terumbu karang di sekitar daerah kami tumbuh dengan baik,” kata Muhlisin.
Muhlisin juga mengatakan bahwa diperlukan keseimbangan antara menangkap dan menabur benih agar sumber daya ikan dapat terus melimpah. “Kami siap untuk berkolaborasi dengan dinas perikanan setempat maupun aparat terkait lainnya untuk secara rutin melakukan penebaran serta menjaga lingkungan kami terbebas dari sampah maupun aksi penangkapan yang tidak bertanggung jawab,” tegas Muslihin.