10 PTKN Terbaik di Indonesia Versi Webmometrics
Lontar.id – Webometrics Ranking Web of Universities kembali merilis daftar perguruan tinggi terbaik di dunia. Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) pun berhasil masuk dalam daftar tersebut. Bahkan, delapan di antaranya berhasil berada pada 100 besar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia versi Webometrics.
Webometrics merupakan sistem pemeringkatan perguruan tinggi menggunakan dua indikator, yakni webometrik dan bibliometrik. Kehadiran dan visibilitas web diyakini dapat menjadi indikator kinerja sebuah perguruan tinggi.
Pemeringkatan webometrics ini seringkali dijadikan acuan bagi para lulusan SMA maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Berikut 10 PTKN terbaik versi Webometrics Juli 2021:
1. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD Bandung)
UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi PTKN terbaik se-Indonesia berdasarkan peringkat Webometrics. UIN SGD Bandung ini juga masuk dalam 100 besar perguruan terbaik Indonesia.
UIN SGD Bandung berada pada peringkat ke-38 dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia, sekaligus ranking ke-3.913 dunia versi Webometrics. Informasi selengkapnya tentang universitas yang memiliki sembilan fakultas ini dapat diakses pada laman https://uinsgd.ac.id/.
2. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Syahid Jakarta).
Di posisi ke-2 PTKN terbaik ditempati UIN Syahid Jakarta. Universitas ini menduduki peringkat ke-51 perguruan terbaik se-Indonesia sekaligus ranking ke-4.317 dari universitas dunia versi Webometrics.
Informasi terkait UIN Syahid Jakarta dapat diakses pada laman https://www.uinjkt.ac.id/id/.
3. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN Raden Intan Lampung)
PTKN terbaik ke-3 versi Webometrics adalah UIN Raden Intan Lampung. Universitas yang menduduki posisi ke-60 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia ini memiliki slogan “Intelectuallity, Spirituality, Integriti”. Informasi tentang UIN Raden Intan Lampung, dapat dilihat pada laman https://www.radenintan.ac.id/.
4. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka Yogyakarta)
Selanjutnya, PTKN terbaik ke-4 versi Webometrics adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. UIN Suka Yogyakarta ini juga masuk dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia, tepatnya menduduki peringkat ke-70. Informasi seputar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat diakses pada laman https://uin-suka.ac.id/id.
5. Institut Agama Islam Negeri Kendari (IAIN Kendari)
Posisi ke-5 PTKN terbaik se-Indonesia versi Webometrics diduduki IAIN Kendari. Berdasarkan data pada laman Webometrics, IAIN Kendari menduduki posisi ke-72 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Informasi tentang perguruan tinggi Islam negeri terbesar di Sulawesi Tenggara ini dapat diakses pada laman http://iainkendari.ac.id/.
6. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung)
Masyarakat Tulungagung patut bangga memiliki IAIN Tulungagung.IAIN Tulungagung merupakan PTKN terbaik ke-6 se-Indonesia berdasarkan pemeringkatan Webometrics.
IAIN Tulungagung saat ini berada pada posisi ke-74 di antara ribuan perguruan tinggi se-Indonesia. Jika penasaran dengan profil IAIN Tulungagung, anda dapat mengakses laman http://www.iain-tulungagung.ac.id/.
7. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Di posisi ke-7 PTKN terbaik se-Indonesia versi Webometrics ada UIN Sunan Ampel Surabaya. Universitas yang memiliki visi untu menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional ini berada pada posisi ke-80 dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia, atau ranking ke-5235 se-dunia versi Webometrics. Info tentang universitas yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini dapat diperoleh melalui laman https://w3.uinsby.ac.id/.
8. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Masih dari daerah Jawa Timur, ada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang juga masuk dalam 100 besar perguruan tinggi se-Indonesia versi Webometrics. Berada pada posisi ke-99 di antara perguruan tinggi se-Indonesia, sekaligus menjadikan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bertengger sebagai PTKN terbaik ke-8 se Indonesia. Di laman resmi UIN Malang (https://www.uin-malang.ac.id/) pengunjung dapat berselancar dalam empat bahasa, yaitu: Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, serta Mandarin.
9. Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN Pontianak)
Kampus Islam pertama di Kalimantan Barat, IAIN Pontianak, menduduki peringkat ke-9 PTKN terbaik se-Indonesia. Berdasarkan pemeringkatan Webometrics, IAIN Pontianak berada diurutan ke-104 dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia. Melalui laman https://iainptk.ac.id/, pengunjung dapat mengetahui berbagai informasi terkini dari IAIN Pontianak.
10. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Akhirnya, di posisi ke-10 PTKN terbaik se Indonesia, ada UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Berdasarkan data Webometrics, dibandingkan dengan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia, UIN Sultan Syarif Kasim Riau berada pada peringkat ke-107. Informasi terkait universitas yang telah berkomitmen untuk menjadi World Class University ini dapat diakses pada laman https://uin-suska.ac.id/.
Urus Dokumen Kependudukan Tak Perlu Sertifikat Vaksin
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan bahwa pengurusan layanan administrasi kependudukan (adminduk) taat terhadap aturan perundang-undangan yang berlaku.
Tidak ada penambahan persyaratan baru, termasuk sertifikat vaksinasi COVID-19, yang dapat mempersulit masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan.
“Analoginya, seperti telur dengan ayam mana yang lebih dahulu, karena untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 penduduk juga harus sudah memiliki NIK,” ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, dikutip dari laman resmi Kemendagri, Kamis, 29 Juli 2021.
Kemendagri juga mendukung upaya percepatan vaksinasi nasional yang menargetkan sebesar 80 persen penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Kami justru ingin turut serta dalam upaya pemerintah mempercepat program vaksinasi dengan memberikan layanan adminduk yang cepat dan mudah. Apalagi, animo masyarakat tengah tinggi untuk mendapatkan vaksin,” ujar Zudan.
Meski demikian, Zudan menyampaikan, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan sertifikat vaksinasi dapat menjadi syarat dalam mengurus layanan adminduk.
“Aturan tersebut bisa diterapkan, namun nanti bila persentase vaksinasi sudah 80 persen sebagai upaya kita untuk mengejar sisa penduduk yang belum mau divaksin. Apa pun itu, kita akan melihat perkembangannya,” pungkasnya.
6 Perwakilan Organisasi Mahasiswa Datangi Ganjar
Sejumlah aktivis mahasiswa dari enam organisasi pergerakan di Jateng menggerudug rumah dinas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (Puri Gedeh), Rabu, 28 Juli 2021 malam. Bukan untuk demo, mereka datang untuk berembug dengan Ganjar soal keterlibatan mahasiswa dalam penanganan Covid-19 di masyarakat.
Pertemuan yang digelar di lobby rumah dinas Ganjar itu berlangsung hangat. Ditemani teh dan jajanan pasar, Ganjar yang hanya mengenakan kemeja polos dan bersarung itu, tampak gayeng ngobrol dengan para ketua dan pengurus organisasi kemahasiswaan yang tergabung di Kelompok Cipayung Jateng.
Enam organisasi tersebut ialah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Mereka diskusi cukup lama, dan memberikan pandangan serta ide dalam rangka membantu pemerintah menangani Covid.
“Saya kedatangan tamu, kawan-kawan mahasiswa dari kelompok Cipayung Jateng. Mereka ini punya ide, membuat Gerakan Jateng Ayo Bangkit. Intinya, mereka ingin berkontribusi membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19,” kata Gubernur Ganjar Pranowo, seperti tertulis dalam rilis.
Ganjar menerangkan, ada banyak ide dan gagasan dari teman-teman mahasiwa yang hadir ke rumah dinasnya itu. Kontribusi yang diusulkan juga konkret, misalnya mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang berhak, membuat konsultasi di bidang kesehatan atau telemedicine, berkontribusi pada bidang pendidikan, dan lainnya.
“Ada juga yang tergerak untuk mendata UMKM terdampak, penyintas Covid dan diajak jadi donor plasma konvalesen dan lainnya. Mereka bisa masuk ke persoalan-persoalan itu dan ingin membantu menyelesaikan. Saya rasa ini gerakan yang sangat bagus, karena ini kuliah kerja yang sangat nyata,” tegasnya.
Ganjar memang sedang getol mengajak semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa bersatu melawan pandemi. Caranya, berkontribusi dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing.
“Dan mahasiswa Jateng, khususnya kelompok Cipayung ini tergerak. Mereka punya ide dengan model gerakan yang berbeda. Sangat berbeda. Saya apresiasi, karena mereka mau terjun ke lapangan secara langsung. Saya angkat dua jempol untuk mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Cipayung Jateng, Badrun Nuri mengatakan, kedatangan mereka ke rumah dinas Ganjar untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan beberapa hal terkait Covid-19. Mereka sepakat untuk bergerak bersama, berkolaborasi bersama untuk memutus mata rantai Covid-19 di Jateng.
“Sebagai mahasiswa, gerakan ini penting karena potensi mahasiswa banyak sekali. Jumlahnya juga banyak. Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi sangat banyak. Jadi kalau semuanya bergerak, maka hasilnya akan sangat positif,” katanya.
Lebih lanjut Ketua Ketua Umum DPD IMM Jateng ini menerangkan, mahasiswa sebagai generasi terdidik sangat penting berperan dalam penanganan pandemi. Dengan keilmuan yang dimiliki, mahasiswa pasti bisa melakukan aksi nyata.
“Apalagi kita masih sangat muda, maka penting sekali menyumbangkan gagasan dan tenaganya demi menyelesaikan problem kebangsaan pada saat ini,” jelasnya.
Banyak ide dan rencana aksi dari Kelompok Cipayung untuk membantu penanganan Covid-19 di Jateng. Ketua Umum Badko HMI Jateng-DIY Sahal Munir menerangkan, dari diskusi dengan Ganjar, mahasiswa dapat bergerak dalam beberapa sektor dalam penanganan Covid.
Vaksinasi untuk Pelaku Wisata di DIY
Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DIY dan Badan Otorita Borobudur menyelenggarakan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Vaksinasi ini dilaksanakan pada Rabu, 28 Juli 2021secara serentak di dua lokasi yaitu di Pinus Sari, Kawasan Hutan Pinus Mangunan, Bantul dan Geosite Ngingrong, Gunungkidul.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo saat pembukaan kegiatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat. “Program akselerasi vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah yang ingin mempercepat, memperluas, serta ingin mencapai target herd immunity,” ungkapnya, seperti tertulis dalam rilis.
Singgih juga menyebutkan bahwa Kawasan Hutan Pinus Mangunan dipilih sebagai lokasi vaksinasi, sebab merupakan salah satu destinasi yang memperoleh dana alokasi khusus dari Kementrian Parekraf untuk membangun sarana prasarana pariwisata. Selain itu peserta vaksinasi yang ditargetkan adalah pelaku pariwisata di Mangunan dan masyarakat sekitar. Indah Juanita, Direktur Utama Borobudur (BOB) menambahkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan di destinasi-destinasi yang menarik agar peserta merasa tenang dan nyaman saat divaksinasi.
“Kita memilih tempat bagaimana supaya rileks, terbuka. Jadi capacity tempat ini juga kita perhitungkan supaya kita nyaman, tidak berkerumun dan menjaga jarak,” terangnya.
Vaksinasi di Kabupaten Bantul ditargetkan dapat mencapai 2000 peserta, sementara di Mangunan ditargetkan mampu mencapai lebih dari 500 peserta. Singgih menyatakan bahwa dengan program vaksinasi ini dapat mempersiapkan sektor pariwisata DIY untuk menerima kembali wisatawan pada saatnya nanti. “Ini adalah upaya bagaimana kita mereduksi dan mengurangi Covid-19 yang ada di DIY sehingga pariwisata saya berharap nanti dibuka tidak lama lagi,” ujarnya.
Singgih mentargetkan vaksinasi bagi pelaku pariwisata di DIY dapat diselesaikan di bulan Agustus. “Kami berharap sampai bulan Agustus kita tuntaskan untuk pelaku pariwisata dan ekraf. Jadi jika nanti situasi sudah aman, kita tidak grobyakan untuk vaksinasi kembali, tapi sudah dituntaskan sampai bulan Agustus,” ungkapnya. Ia juga menekankan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mensukseskan program vaksinasi untuk menurunkan tingkat positivity rate di DIY.
Purwo Harsono, Ketua Koperasi Notowono Mangunan sekaligus peserta vaksinasi menyerukan ajakan vaksinasi bagi para pelaku pariwisata. “Jangan takut untuk divaksin. Karena vaksin infonya kalau sudah 70%, minimal kita sudah mulai bisa hidup normal. Nggak terbelenggu seperti ini. Untuk pelaku wisata, ayo kalau mau buka, gampanglah diajak vaksin, aja angel-angel,” ajaknya.