2 Gempa Bumi Besar Melanda Bengkulu
Lontar.id – Dua gempa bumi berkekuatan besar, yakni magnitudo 6.9 dan 6.8 mengguncang di sebelah Barat Daya Bengkulu Utara, Rabu pagi, 19 Agustus 2020 pada pukul 05:23:56 WIB dan 05:29:35 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan tertulis menyebutkan pusat gempa berada di tengah laut dengan kedalaman 10 dan 11 Kilometer.
Gempa yang terasa hingga kawasan Kapahiang, Liwa, dan Kota Bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa pertama berpusat di4.50 LS,100.91 BT (169 km BaratDaya BENGKULU-BENGKULU), sementara gempa bumi kedua berpusat di koordinat 3.74 Lintang Selatan, 101.56 Bujur Timur dengan titik guncangan berada di kedalaman 111 kilometer di bawah laut, 78 kilometer sebelah Barat Daya Bengkulu.
Belum Ada Obat Spesifik Untuk COVID-19
Sampai saat ini belum ada satu pun obat yang secara spesifik dapat menyembuhkan Covid-19. Hal itu disampaikan Prof dr Ali Ghufron, selaku Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek/BRIN.
Dia menegaskan, belum ada satu pun obat spesifik yang bisa diklaim sebagai obat penyembuh Virus SARS-CoV-2, termasuk imunomodulator yang sedang dikembangkan oleh konsorsium.
Pernyataan tersebut didukung oleh Dr. Anwar Santoso selaku Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurutnya, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi terkait adanya obat spesifik yang efektif serta aman untuk COVID-19.
“Saya setuju dengan pendapat dari Gufron, bahwa sampai sekarang belum ada satu statement yang menyatakan bahwa ini ada obat yang manjur dan aman untuk COVID-19. Semuanya dalam masih dalam fase uji klinik,” ujar Anwar dari kantor Graha BNPB pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Bahkan menurut Anwar, badan kesehatan dunia (WHO) yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional pun tidak menyatakan satu statement yang resmi ada obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi masih dalam status uji klinik.
Terkait dengan banyaknya pernyataan yang tersebar di masyarakat luas mengenai berbagai obat herbal yang dianggap mumpuni dalam penyembuhan COVID-19, menurut Anwar obat herbal tersebut tetap memerlukan uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat memberikan nilai saintifik serta nilai sosial yang terjamin.
Puluhan Ribu Masker Dibagikan di Kendal
Tim Penggerak (TP) PKK diminta membagikan ribuan masker untuk memperluas pemakaian masker dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memakai masker.
Melalui rilisntertulis Pemprov Jateng, Rabu, 19 Agustus 2020, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal Anjani menyampaikan, gerakan membagikan masker dalam rangka menindaklanjuti surat edaran dari Menteri Dalam Negeri tentang program Gebrak Masker.
Karenanya, pihaknya menggerakkan anggota PKK di kecamatan se-Kabupaten Kendal untuk membagikan masker kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Pada hari ini kami beserta TP PKK tingkat kecamatan bergerak memberikan masker kepada warga masyarakat Kabupaten Kendal, baik itu kepada pedagang pasar, para supir angkot, tukang becak, dan masih banyak lagi lainnya,” ujar Anjani, saat menerima ribuan masker secara simbolis dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, di Alun-alun Kendal, Senin, 17 Agustus 2020.
Anjani berharap, semoga melalui gerakan yang dilakukan oleh TP PKK ini akan lebih menyadarkan masyarakat dalam menjaga dirinya sendiri dari bahaya penyebaran virus Covid-19.
Imbauan Menag Menyambut Tahun Baru Hijriyah
Umat Islam menyongsong tahun baru 1 Muharram 1442H (Hijriyah). Menag Fachrul Razi mengajak umat untuk meneguhkan persatuan dan mewujudkan kehidupan berbangsa yang lebih baik.7
Menurutnya, tahun baru hijriyah selalu mengingatkan umat Islam pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Semangat hijrah adalah berpindah dari keadaan yang tidak baik di suatu tempat ke tempat lain untuk menggapai keadaan yang lebih baik. Hal ini mengandung makna sangat tinggi bagi berbagai hal yang sama dalam kehidupan manusia.
“Mari manfaatkan momentum 1 Muharram 1442H untuk teguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju,” pesan Menag di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020.
“Dalam kehidupan nyata, hijrah bisa bermakna perpindahan dari kemungkaran kepada ketakwaan, dari keterbelakangan kepada kemajuan, dari yang mudarat kepada yang manfaat, dan juga dari peradaban jahiliyah ke peradaban yang bermartabat,” sambungnya.