Aturan Baru Penumpang KA Jarak Jauh
Lontar.id – Mulai 9 Februari 2021, pelanggan yang hendak menggunakan Kereta Api Jarak Jauh masih tetap diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum jam keberangkatan.
Dilansir laman resmi PT KAI, khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam sebelum jam keberangkatan.
Aturan tersebut sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 20 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian pada masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No 7 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.
Dalam aturan tersebut juga disebutkan bahwa persyaratan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR tidak diwajibkan untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa saat ini KAI telah menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp20.000 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta. Sampai dengan 8 Februari 2021, jumlah pelanggan yang telah menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun adalah 8.990 peserta.
Untuk menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19. Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.
Di samping itu, KAI juga masih menyediakan rapid tes antigen seharga Rp105.000 di 46 stasiun. Ke-46 stasiun tersebut adalah Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Tegal, Pekalongan, Cepu, Purwokerto, Kebumen, Kutoarjo, Kroya, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Mojokerto, Tulungagung, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Sidoarjo, Jember, Ketapang, Kertapati, Lahat, Lubuk Linggau, Muara Enim, Prabumulih, Tebing Tinggi, Tanjungkarang, Kotabumi, Martapura, dan Baturaja.
Setiap pelanggan KA Jarak Jauh harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut.
Menag Sambut Baik Rencana Das’ad Latif Dirikan Rumah Moderasi
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik keinginan Ustaz Das’ad Latif untuk mendirikan rumah moderasi. Hal itu dia lakukan untuk ikut menjawab tantangan kehidupan beragama di Indonesia.
“Kita akan bantu semampu dan sekuatnya untuk rumah moderasi ini terwujud,” kata Yaqut Cholil Qoumas, menyambut ide yang disampaikan Das’ad Latif di kantor Kementerian Agama Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021, seperti tertulis dalam rilis.
Menurut Yaqut, kehadiran rumah moderasi ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya untuk terus memperkuat moderasi beragama.
“Nanti akan dikolaborasikan dengan rumah moderasi yang sudah ada di kampus-kampus Perguruan Tinggi Keagamaan,” kata Yaqut.
Menag mengaku bahwa kata moderasi beragama digagas oleh mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menag juga menilai bahwa ceramah Ustaz Das’ad selama ini sejalan dengan semangat moderasi.
Bahkan, Ustadz Das’ad cocok dijadikan salah satu ikon untuk menggaungkan moderasi beragama.
Realisasi Kinerja Pemkot Yogyakarta Tahun 2020 Capai Target
Realisasi kinerja sasaran daerah Pemkot Yogyakarta tahun 2020 mencapai target yang ditetapkan. Untuk program pembangunan tahun 2021 diharapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Yogyakarta bisa memetakan target sasaran dan tata kala pelaksanaan karena masih dalam kondisi status tanggap darurat bencana Covid-19.
“Meskipun dalam suasana yang penuh ketidakpastian di masa pandemi, berbagai macam program kegiatan dengan refokusing anggaran, kita masih mampu mencapai target kinerja sasaran daerah mencapai 100 persen,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, dalam fokus grup diskusi capaian pembangunan tahun 2020 secara daring di Balaikota, Rabu, 10 Februari 2021.
Meski demikian diakuinya capaian target kinerja sasaran daerah itu jika dibandingkan dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD), belum semuanya mencapai seperti yang diharapkan. Mengingat ada yang harus diperbaiki karena situasi dan kondisi lingkungan berubah.
Pihaknya menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk capaian kinerja Pemkot Yogyakarta pada tahun 2021. OPD diminta memetakan target yang ingin dicapai, langkah untuk mencapai target, mengidentifikasi sasaran kegiatan, membuat tata kala kegiatan, pelaksanaan kegiatan sesuai tata kala, monitoring berkala dan evaluasi.
“Target itu batas minimal harus yang dicapai. Jangan hanya berhenti pada sekadar melaksanakan kegiatan dan program tapi sasaran tidak tercapai,” tegasnya.
Heroe juga menyoroti tata kala pekerjaan konstruksi pada triwulan pertama harus selesai lelang. Termasuk ploting anggaran tidak boleh melebihi target fisik kegiatan. Langkah itu untuk mengantisipasi persoalan anggaran dan realokasi dapat dilakukan di awal.
Satgas Covid Sumut Canangkan Pekan Vaksinasi
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) melakukan Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Daerah Sumatera Utara, di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu, 10 Februari 2021.
Tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada para dokter dan tenaga kesehatan di daerah ini.
Hadir pada acara pencanangan tersebut, Wakil Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit dan Rektor USU Muryanto Amin.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Arsyad Lubis mengatakan, Pencanangan Pekan Vaksinasi ini dibuat untuk para dokter, tenaga kesehatan atau pun pembantu tenaga kesehatan. “Ini adalah upaya percepatan vaksinasi, karena kita melihat proses pemberian vaksianasi belum sesuai harapan,” ujarnya.
Arsyad juga menjelaskan, ada dua sektor yang menjadi fokus utama Satgas Covid-19 Sumut. Pertama, pertumbuhan ekonomi dan kedua adalah penekanan penyebaran Covid-19. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik dari provinsi lain, namun belum membaik untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. “Saat ini setiap harinya rerata bertambah 175 orang positif,” terangnya.
Setelah pencanangan ini, diharapkan setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut dapat mengikuti dan memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. ”Pekan Vaksinasi Covid-19 ini akan berlangsung mulai 11 hingga 17 Februari 2021, data terakhir sudah ada 3.000 orang tenaga kesehatan di Sumut yang sudah mendaftar,” tambahnya.