Banjir Kembali Terjang Taliabu, Seribu Rumah Terdampak
Lontar.id – Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, kembali diterjang banjir pada Kamis, 30 Juli 2020, setelah sepekan sebelumnya, yakni 24 Juli 2020 juga dilanda banjir.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menyebut, kejadian tersebut telah berdampak pada lebih dari seribu warga.
Sedikitnya 18 desa terdampak genangan air yang dipicu intensitas hujan lebat. Berdasarkan pantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Taliabu, hujan mengakibatkan debit air sejumlah sungai meluap.
Luapan air sungai terpantau di sejumlah sungai yang melewati beberapa titik desa, antara lain Sungai Samada, Sungai Wakau, Sungai Balohang, Sungai Gela, Sungai Wayomiha, Sungai Pencado, Sungai Ratahaya, Sungai Suliname dan Sungai Air Minggu.
Lebih dari seribu rumah yang tersebar di lima kecamatan, yakni Taliabu Barat, Taliabu Barat Laut, Lede, Taliabu Utara dan Taliabu Selatan, tergenang air akibat banjir.
Sejumlah Camat Positif Covid-19, Bupati Masifkan Tes
Sejumlah camat di Kabupateb Pati dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil swab tes yang dilakukan Sabtu, 25 Juli 2020. Bupati Pati, Haryanto, mengatakan Pemerintah Kabupaten Pati akan lebih meningkatkan frekuensi tes rapid dan swab, khususnya untuk yang pernah kontak langsung.
Masyarakat dan para pegawai di kantor kecamatan yang bersinggungan dengan pelayanan publik diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan Covid-19.
“Di antara 21 (orang) camat yang juga ikut swab test di hari yang sama, hasilnya kurang menggembirakan. Ada beberapa camat yang dinyatakan positif Corona,” jelasnya seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng, Kamis, 30 Juli 2020.
Disampaikan, sampai saat ini, pihaknya terus melakukan tracing dengan orang-orang yang berhubungan langsung dengan para camat tersebut.
“Selama belum negatif kembali, akan tetap kami karantina, dan kantor kerjanya kami semprot dengan cairan disinfektan serta orang-orang yang pernah kontak langsung juga kami lakukan tracing,” katanya.
Kepada para pegawai kecamatan yang camatnya positif Covid-19, lanjutnya, diambil kebijakan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
APD untuk Penyelenggara Pilkada Belum Terpenuhi
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin menyatakan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi penyelenggara pilkada belum sepenuhnya terpenuhi. Padahal tahapan Pilkada 2020 sudah memasuki tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) yang banyak melakukan interaksi langsung.
Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi daring bersama Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP). Pria yang disapa Afif ini menyatakan pilkada tahun ini harus dipandang tidak biasa agar semua pihak dapat serius menyelenggarakannya.
“Perspektif kita harus luas, pilkada diselenggarakan di saat yang tidak normal, contohnya penyediaannya yang belum 100 persen,” tuturnya dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020, seperti tertulis dalam rilis Bawaslu, Kamis, 30 Juli 2020.
Menurutnya saat ini bukan hanya penyediaan APD yang membuat penyelenggara kesulitan, namun juga penggunaannya yang bisa memakan waktu. Dirinya pun mendorong agar semua pihak dapat memperhatikan pemenuhan APD sebab penyelenggara pilkada sudah bergerilya di lapangan.
“Kami pengawas (pilkada) tidak terlalu penting siapa yang menyediakan hal ini, yang penting asalkan barangnya ada saat kita mau tugas nah ini prasyarat,” tegas Afif.
Takmir Masjid Istiqlal Terima Sapi Kurban dari Jokowi
Sapi kurban dari Presiden RI, Joko Widodo, seberat 1,088 ton diserahkan kepada Badan Pengelola Masjid Istiqlal. Sapi kurban jenis PO (Peranakan Ongole) ini diserahkan Deputi Bidang Administrasi SATWALPRES, Guntur Helmi kepada Menteri Agama Fachrul Razi selaku Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Kamis, 30 Juli 2020.
Bersamaan dengan itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi juga menerima hewan kurban dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin berupa sapi PO (Peranakan Ongole) seberat 938 kg yang diserahkan Kepala Biro Administrasi SATWAPRES, Ucu.
“Kita tahu kurban adalah kewajiban bagi mereka yang berkemampuan. Alhamdulillah Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden tidak pernah lupa, ini selalu memberikan kurban di mana tempat, salah satunya yang selalu di acarakan secara formal, resmi adalah di masjid Istiqlal ini,” kata Menag usai menerima hewan kurban Presiden dan Wakil Presiden, melalui rilis tertulis.
Menag menyampaikan, pada Hari Raya Idul Adha, hewan kurban disembelih dan dibagikan dagingnya kepada mereka yang berhak. Daging hewan kurban biasanya sebagian diambil bagi mereka yang berkurban, sebagian dibagikan kepada tetangga dan teman, sebagian lagi disalurkan kepada fakir miskin.