Bawaslu Surati KPU soal Sabu Raijua
Bawaslu menyurati KPU untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna menentukan tata cara penundaan pelantikan calon bupati Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur bernama Orient Patriot Riwu Kore yang bepasangan dengan Thobias Uly.
Hal ini merupakan tindak lanjut atas keabsahan dokumen Orient Patriot Riwu Kore yang masih berstatus sebagai warga Negara Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan surat Bawaslu kepada kepada KPU RI melalui surat Nomor: 0059/PP.01.00/K1/02/2021 teranggal 3 Februari 2021 berisi permintaan kepada KPU segera melakukan koordinasi dengan Kemendagri dalam melakukan penundaan pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati nomor urut dua yang memenangi pilkada dengan perolehan 48,3% suara.
“Kami meminta KPU RI berkoordinasi dengan Kemendagri agar dapat melakukan penundaan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua,” ujar Ketua Bawaslu Abhan dalam konferensi pers daring (dalam jaringan) dari Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Abhan menjelaskan, Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua menindaklanjuti informasi dugaan Orient Patriot Riwu Kore merupakan WN AS dengan melakukan beberapa hal pengecekan. “Misalnya pada 3 Februari 2021, Bawaslu bersurat kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, Dirjen Protokol dan Konsuler, Dirjen Amerika dan Eropa melalui surat Nomor: 0058/PP.01.00/K1/02/2021, perihal informasi keabsahan surat yang menjelaskan status kewarganegaraan Saudara Orient Patriot Riwu Kore,” terangnya.
Surat tersebut, lanjut dia, berdasarkan informasi lewat email dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS tertanggal 1 Februari 2021 yang menyatakan Orient Riwu Kore adalah benar sebagai WN AS. Di mana, pernyataan informasi dari Kedubes AS tersebuti merupakan jawaban atas surat Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua yang sebelumnya dikirimkan guna meminta klarifikasi dugaan pelanggaran kewarganegaraan calon bupati nomor urut 2 itu.
“Surat ini pada pokoknya mohon bantuan Kementerian Luar Negeri mendapatkan informasi mengenai keabsahan surat yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS untuk Republik Indonesia tanggal 1 Februari 2021,” jelas Abhan.
Gerakan “Jateng di Rumah Saja”
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan jadi momen untuk warganya mengheningkan cipta untuk tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga warga secara umum yang menjadi korban Covid-19.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dengan TVRI secara live, di rumah dinasnya, Kamis, 4 Februari 2021. Ganjar mengatakan, cerita di rumah saja sebenarnya sudah digaungkan sejak awal.
“Tidak mendadak, cerita di rumah saja ini sudah sejak awal pandemi. Sekarang kita ingatkan lagi sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis, tukang gali kubur,” ucap Ganjar, seperti dilansir laman resmi Pemprov Jateng.
Gubernur mengatakan, pengorbanan dua hari ini juga dapat digunakan sebagai momen hening cipta. Terutama untuk membayangkan perasaan dari keluarga dari penderita Covid-19 yang meninggal dunia.
“Mereka nggak bisa memandikan bahkan melihat keluarganya yang meninggal (karena Covid-19) itu lho. Maka yuk kita hanya berkorban dua hari saja kok. Kita bantu para nakes itu untuk bisa barangkali sedikit saja bernafas,” ujarnya.
Soal tidak adanya sanksi dalam penerapan gerakan ini, Ganjar menegaskan, dia tidak ingin menghukum rakyat. Sebab menurut Ganjar, soal regulasi sebenarnya sudah ada, dan konteks dari gerakan ini adalah membangun perilaku dan kesadaran.
“Kalau hukuman rasa-rasanya saya kok enggak mau menghukum rakyat saya ya. Tapi Jawa Tengah punya Perda (nomor 11) tahun 2013 itu sudah diatur, dan ini (gerakan Jateng di Rumah Saja) bicaranya adalah dua hal, yaitu regulasi berjalan tetapi kesadaran juga terbangun,” jelasnya.
Ditanya apakah gerakan ini sebagai sinyal penerapan lockdown, Ganjar secara tegas menjawab tidak. Menurutnya, gerakan ini adalah untuk menegakkan kembali disiplin protokol kesehatan yang menurun.
“Kita sedang belajar disiplin, bukan lockdown. Karena faktanya kedisiplinan masyarakat sudah mulai menurun, dan ini yang kita coba lalukan dengan cara lebih persuasif,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gerakan Jateng di Rumah Saja itu akan digelar akhir pekan ini, tepatnya pada 6-7 Februari mendatang.
Waktu Perjalanan Kereta Api Makin Singkat
Mulai 10 Februari 2021, waktu perjalanan kereta api akan semakin singkat dan sebagian KA mengalami perubahan jadwal keberangkatan. Hal ini dikarenakan KAI mulai memberlakukan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) 2021 yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan No KP 1385 Tahun 2020 tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian pada Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021.
“Penetapan Gapeka 2021 ini untuk menggantikan Gapeka 2019 yang sebelumnya digunakan oleh KAI,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, seperti tertulis dalam rilis, Kamis, 4 Februari 2021.
Grafik Perjalanan Kereta Api atau Gapeka adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang, dan penyusulan, yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan pelanggan pada Gapeka 2021 adalah efisiensi waktu perjalanan KA. Terdapat efisiensi waktu perjalanan KA Penumpang sebesar total 5.350 menit dan KA Barang sebesar total 6.321 menit.
“Dengan pemberlakuan Gapeka 2021 ini, maka waktu tempuh perjalanan KA penumpang dan barang menjadi lebih singkat,” ujar Joni.
Contohnya adalah KA Malabar relasi Stasiun Malang menuju Stasiun Bandung yang perjalanannya lebih singkat 150 menit, dari sebelumnya 16 jam 16 menit menjadi 13 jam 46 menit.
Jumlah perjalanan KA Penumpang KAI Group yang diakomodir pada Gapeka 2021 adalah 1.838 perjalanan KA per hari, naik 3% dibanding Gapeka 2019 dengan 1.785 perjalanan KA per hari. Adapun perjalanan KA Barang yang dapat diakomodir adalah 328 perjalanan KA per hari, naik 4% dibanding Gapeka 2019 dengan 316 perjalanan per hari.
Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka dari 2019 ke 2021. Pertama, adanya jalur ganda yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan seperti di lintas Tambak – Kebumen – Butuh dan Jombang – Mojokerto. Kedua, terdapat peningkatan angka puncak kecepatan di berbagai lintas seperti lintas Pasuruan – Probolinggo yang mencapai 90 km/jam dimana sebelumnya hanya 60 km/jam. Ketiga terdapat penambahan lintas baru seperti Binjai – Besitang serta stasiun baru seperti Stasiun Pulau Aie. Keempat, adanya elektrifikasi lintas Solo Balapan – Yogyakarta.
“Dengan adanya perbaikan-perbaikan tersebut, maka perjalanan KA Penumpang dan KA Barang yang dapat diakomodir KAI mengalami peningkatan,” kata Joni.
Asrama Haji Indramayu Jadi Pusat Wisata Religi
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mendukung rencana menjadikan asrama haji Indramayu sebagai pusat wisata religi. Gubernur bahkan sudah memberikan bantuan untuk dana pembangunan masjid di asrama tersebut.
Dukungan Ridwan Kamil ini disampaikan Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Oman Fathurahman usai bertemu di rumah dinas Gubernur Jabar di Bandung, Kamis, 4 Februari 2021.
“Kang Emil (panggilan akrab Gubernur,-red) sangat mendukung pengembangan asrama haji Indramayu sebagai pusat wisata religi,” ujar Oman, seperti tertulis dalam rilis Kemenag.
“Pemprov bahkan sudah memberikan bantuan untuk pembangunan masjid di sana, sekaligus banyak memberikan masukan terkait desain bangunannya,” sambungnya.
Gubernur Jabar, kata Oman, meminta agar desain eksterior dan interior gedung di asrama haji memadukan unsur Islam dan kearifan lokal. Desain bangunan masjid akan dibuat layaknya miniatur Masjid Nabawi, plus motif budaya Jawa Barat.
“Kang Emil juga siap untuk membantu pembangunan rumah sakit di lingkungan asrama haji,” terang Oman.
“Di asrama haji ini juga akan dibangun Museum Haji Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Oman, sebagai pusat wisata religi di Jabar, ada empat fungsi yang akan dikembangkan asrama haji Indramayu. Pertama, fungsi pelayanan jemaah haji. “Ini merupakan fungsi utama sebagai tempat pelayanan bagi jemaah haji dan umrah,” ucap Oman.
Kedua, fungai sosial. Di luar musim haji, asrama bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat. Ketiga, fungsi edukasi, yakni menjadi pusat pembelajaran terkait haji dan umrah.
“Keberadaan museum sejarah haji akan menguatkan fungsi edukasi asrama bagi masyarakat,” tuturnya.