Baznas Optimistis Target Zakat Tercapai
Lontar.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Demak optimistis target pencapaian zakat, infaq dan sadakah yang terkumpul sampai akhir 2020 bisa tercapai.
Ketua Baznas Kabupaten Demak Bambang Soesetiarto menyampaikan, secara rinci zakat yang telah terkumpul sampai Juli 2020 mencapai Rp1.137.482.162, terdiri dari zakat profesi sebesar Rp879.357.162, dan zakat fitrah Rp258.125.000. Sedangkan dari infaq shadaqah terkumpul Rp1.448.847.724.
“Untuk tahun 2020 ini, Baznas menargetkan zakat, infaq , dan shadaqah sebesar Rp4,7 miliar dan Insyaallah terpenuhi,” jelas Bambang pada rapat koordinasi Baznas, di gedung IPHI Demak, Rabu, 5 Agustus 2020, seperti tertulis dalam rilis.
Bupati Demak HM Natsir menyampaikan, dari laporan yang disampaikan Ketua Baznas Kabupaten Demak, dia yakin potensi zakat di Kabupaten Demak akan sangat luar biasa.
Obat Tradisional Tidak Dapat Menggantikan Peran Vaksin
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Akhmad Saikhu mengatakan bahwa obat tradisional tidak bisa menyembuhkan Covid-19.
Menurutnya, obat satu-satunya adalah anti-virus berupa vaksin, yang mana masih dalam proses penelitian hingga saat ini. Oleh karena itu, penggunaan obat tradisional tidak dapat menyembuhkan COVID-19.
“Jamu (obat tradisional) ini adalah untuk komorbit dari COVID-19, artinya bisa dipergunakan untuk meringankan gejala-gejala penyerta,” ujarnya saat berdialog melalui ruang digital di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020, melakui rilis tertulis.
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan obat tradisional terdiri dari tiga kategori yaitu jamu, obat herbal terstandarisasi dan fitofarmaka.
Obat-obat tersebut juga harus memenuhi syarat seperti tidak menimbulkan efek samping dan tidak mengganggu fungsi hati ataupun ginjal.
Dari 1.308 Pasien Covid-19 Secapa AD, 1.136 Sudah Sembuh
Hingga Rabu, 5 Agustus 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Secapa AD semakin berkurang. Pasien sembuh mencapai 1.136 dari 1.308 orang, atau mencapai 86,8 persen.
Hal itu diketahui dari hasil tes labiratorium PCR dari swab lanjutan pasien di Secapa AD. Sejak Selasa 4 Agustus 2020 hingga Rabu, 5 Agustus 2020, ada 16 penambahan kesembuhan.
Hal itu disampaikan oleh Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra Firdaus, melalui rilis tertulis.
Sementara itu, Gelombang ke-2 Donor Plasma Darah (untuk Terapi Plasma Convalesence) yang terdiri dari 8 Perwira mantan Secapa AD akan dilakukan di RSPAD.
1 WNI Luka Ringan Akibat Ledakan Besar di Beirut
Ledakan besar di Port of Beirut Lebanon pada Selasa, 4 Agustus pukul 18.02 waktu setempat, mengakibatkan seorang warga negara Indonesia (WNI) luka ringan.
Dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Rabu, 5 Agustus 2020, lokasi ledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7km dari KBRI Beirut. Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan.
Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik. KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada ybs hingga pulih.
KBRI Beirut juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan melakukan pengecekan kepada WNI lainnya yang berada di Beirut.
Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.