BNPB Klaim Tetap Pantau Bencana Alam Meski Pandemi
Lontar.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap memantau dan memberi dukungan pada kabupaten dan kota yang mengalami kejadian bencana alam di tengah pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, menyampaikan, pihaknya tetap fokus dalam penanganan bencana lain, seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
BNPB, kata dia, tetap menjalankan berbagai agenda dalam rangka pencegahan dan upaya yang terus-menerus untuk mengedukasi masyarakat dan pemerintah daerah terkait ancaman bencana di wilayah.
Di samping itu, BNPB juga terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang dapat dijadikan rekomendasi untuk mengoptimalkan tugas BNPB dalam upaya pencegahan di daerah-daerah rawan bencana.
“Kami selalu memonitor, ada unit kami di BNPB ini yang kemudian memonitor terus informasi dari BMKG misalnya. Kaitannya dengan hujan, kaitannya dengan meteorologi, gempa bumi dan sebagainya. Juga informasi terkait dengan PVMBG untuk gunung, misalnya,” jelas Lilik pada dialog Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020, melalui rilis tertulis.
Bawaslu Sulsel Siap Kerja Ekstra dengan Protokol Kesehatan
Jajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) siap bekerja ekstra melakukan pengawasan di tengah pandemi Covid-19, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Azry Yusuf, mengatakan, jalannya tahapan pemilihan kepala daerah ini harus berjalan sesuai dengan asas prinsip dan standar, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan juga berdasarkan standar protokol covid-19.
“Kita tentu berharap tuntutan Pilkada yang demokratis itu harus didukung juga oleh syarat pemilihan yang sehat, dilaksanakan dengan protokol (kesehatan) yang tepat serta dukungan pemerintah untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap penyelenggara, pemilih dan peserta,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di hadapan jajaran KPU dan Bawaslu se-Sulsel serta Tim Pemantau Kemenkopolhukam, di Hotel Aryaduta Makassar, Kamis, 16 Juli 2020, seperti tertulis dalam rilis.
Ia berharap penyelenggaran Pemilukada 2020 di Sulsel dapat terlaksana dengan melahirkan hasil pemilu yang berintegritas dan demokratis dengan tetap memperhatikan jaminan kepada masyarakat dalam setiap keterlibatannya dalam proses pemilihan.
Pendeteksi Covid-19 Berkapasitas 1.000 Sampel Per Hari Diluncurkan
Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, meluncurkan mesin deteksi Covid-19 bernama COBAS 6800 Fully-automated Molecular System, yang mampu menguji sampel swab dengan kapasitas 1.000 sampel per hari.
Peluncuran mesin pendeteksi COVID-19 ini dilakukan oleh Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di LBM Eijkman di Jakarta, pada hari ini, Kamis, 16 Juli 2020.
Mesin ini merupakan mesin kedua di Indonesia. Salah satu mesin telah ditempatkan di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Mesin untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 ini menggunakan pendekatan molekuler atau nucleid acid amplification testing (NAAT).
Penambahan mesin COBAS 6800 ini akan mendukung target pengujian sampel hingga 30 ribu sampel per hari.
“Kami bangga Lembaga Eijkman melakukan terobosan hari ini menggunakan mesin Cobas 6800 System yang dapat menguji 1.000 sampel per hari sehingga meningkatkan kapsitas uji sampel Covid-19 di Indonesia,” ujar Bambang.
Pembeli Tak Bermasker, Toko Ditutup Sementara
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara akan memberi sanksi berupa penutupan toko selama dua hari, bagi pemilik toko modern yang mengizinkan pembeli masuk dan berbelanja di tokonya tanpa mengenakan masker.
Bupati Jepara Dian Kristiandi saat Rapat Koordinasi forum pimpinan kecamatan (Forkopimcam) di Gedung Shima Jepara, Kamis, 16 Juli 2020, mengatakan, penutupan sementara itu akan dilakukan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jepara.
Menurutnya, tindakan itu dilakukan demi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Mohon maaf kami perlu tegas. Semua demi kesehatan dan keselamatan bersama mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi,” kata Andi, sapaan akrabnya.
Menurutnya, meskipun toko modern sudah melengkapi fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer, namun masih banyak dijumpai para pembeli yang tidak memakai masker. Andi minta pengelola toko untuk berani menolak pembeli tersebut, atau kalau tidak, harus menyediakan masker di depan untuk pembeli.
“Ini adalah tugas pelayan dan pemilik toko untuk mengingatkan pembeli, untuk wajib memakai masker,” kata dia.