DKPP Copot Ketua KPU Kabupaten Kaur
Lontar.id – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi Peringatan Keras dan Pemberhentian dari Jabatan Ketua kepada Ketua KPU Kabupaten Kaur, Meixxy Rismanto.
Sanksi dijatuhkan dalam sidang pembacaan putusan yang diadakan di Ruang Sidang DKPP, Gedung DKPP, Jakarta, pada Rabu, 10 Februari 2021.
Meixxy merupakan Teradu dalam perkara nomor 158-PKE-DKPP/XI/2020. Perkara ini telah disidangkan DKPP pada 25 Januari 2021.
“Menjatuhkan sanksi Peringatan Keras dan Pemberhentian dari Jabatan Ketua Tetap kepada Teradu Meixxy Rismanto selaku Ketua KPU Kabupaten Kaur sejak dibacakannya putusan ini,” ucap Ketua Majelis, Prof. Muhammad saat membacakan putusan 158-PKE-DKPP/XI/2020, seperti tertulis dalam rilis.
Dalam pertimbangan putusan, DKPP menilai keterangan Pengadu dan saksi meyakinkan bahwa makalah Meixxy dibuat oleh Riki Susanto yang berstatus sebagai Pengadu dalam perkara ini. Meixxy disebut tidak dapat membuktikan bahwa makalah tersebut merupakan buah pikirannya.
Dalam pokok aduan, Meixxy disebut Pengadu telah bertindak tidak mandiri dan tidak jujur dalam proses pendaftaran sebagai calon Anggota KPU Kabupaten Kaur karena menyerahkan dokumen persyaratan berupa makalah dan karya tulis ilmiah yang diduga bukan merupakan hasil karya sendiri saat mendaftar sebagai Anggota KPU Kabupaten Kaur periode 2018-2023.
“Teradu tidak dapat menunjukkan draf makalah atau pun bukti lain yang menunjukkan Pengadu hanya bertugas melakukan pengetikan. Keterangan Teradu bahwa teknis pengetikan disarikan dari hasil diskusi antara Teradu dan Pengadu tidak rasional sehingga tidak dapat diterima,” kata Anggota Majelis, Dr. Ida Budhiati saat membaca pertimbangan putusan.
Masjid Punya Peran Penting dalam Peradaban Islam
Masjid memiliki peranan penting dalam peradaban Islam. Selain digunakan menjadi tempat ibadah dan kegiatan keagamaan, masjid juga dimanfaatkan sebagai sarana pemberdayaan umat, seperti aktivitas sosial, ekonomi bahkan politik.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-65 Universitas Ibnu Chaldun Jakarta dan membuka Seminar Internasional dengan tema “Membangun Peradaban Islam Berbasis Masjid” melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Februari 2021.
“Bagi umat Islam, masjid tidak terbatas sebagai tempat ibadah atau ritual keagamaan lainnya, akan tetapi juga menjadi simbol dan identitas umat Islam yang turut mewarnai dimensi sosial, ekonomi bahkan politik,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan tersebut, Wapres mengutip sebuah artikel yang berjudul “The Masjid, Yesterday and Today”, karya Zakaryya Mohamed Abdel-Hady yang menguraikan bahwa dalam sejarah panjang Masjid senantiasa berada di jantung komunitas, berperan dalam aktivitas keseharian dan aktivitas untuk membangun pemikiran dan budaya masyarakat.
“Masjid berfungsi tidak saja sebagai institusi spiritual tetapi jauh lebih daripada itu. Masjid juga merupakan institusi pendidikan, sosial, pemerintahan, dan bahkan administrasi. Dengan peran yang sentral tersebut, peradaban umat Islam dibangun dari masjid dan pada akhirnya kemajuan peradaban berkembang mewarnai kehidupan masyarakat,” lanjut Wapres.
Wapres juga menjelaskan kedudukan, fungsi dan peran masjid membentang jauh dari zaman Rasulullah Muhammad SAW sampai peradaban modern. Dalam masa keemasan Islam, masjid juga turut berperan penting. Demikian pula dalam konteks perniagaan, masjid juga berperan sentral.
“Masjid menjadi saksi persinggungan berbagai kebudayaan, saksi pergantian pemerintahan dan menjadi saksi perubahan zaman,”ucap Wapres.
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan Rasulullah SAW telah berhasil menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan spritual, pemikiran, aktivitas kemasyarakatan yang selanjutnya membentuk budaya dan peradaban yaitu melalui masjid Nabawi.
“Rasulullah SAW berhasil mengubah masyarakat Arab jahiliyah menjadi masyarakat yang terbaik (Khaira Ummah). Beliau juga berhasil mengubah kampung kecil bernama Yatsrib yang tidak dikenal dan tidak masuk dalam peta menjadi Madinatul Munawaroh yaitu pusat peradaban yang gemanya sampai keseluruh dunia, termasuk sampai ke negara kita,” jelas Wapres.
(Dumaz Artadi)
PSS Sleman Perbaiki Manajemen
PT Putra Sleman Sembada selaku pengelola PSS Sleman bersyukur apa yang sudah dilakukan oleh manajemen mendapat apresiasi dari Brigata Curva Sud (BCS), suporter setia PSS Sleman. Perbaikan demi perbaikan dalam manajemen sudah terlihat dan akan terus dilakukan untuk menjadikan PSS lebih profesional.
“Silaturahmi dengan BCS yang merupakan mitra dan keluarga PSS menjadi momentum baik mempertemukan beberapa hal yang bisa dikembangkan. Kami sangat senang dan bersyukur sudah mendapatkan apresiasi dari suporter,” ujar Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada, Marco Gracia Paulo dilansir dari laman resmi klub.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna dan Direktur Bisnis dan Komersial, Yoni Arseto serta perwakilan BCS dan beberapa koordinator sezione BCS itu, dibicarakan berbagai hal yang sudah didiskusikan sejak lama. Terutama tentang 8 tuntutan yang disampaikan pada 2019 dan hasil Forum Besar BCS 2020 lalu.
“Seperti pernah disampaikan sebelumnya, bagi PT PSS sikap kritis BCS sebenarnya bukanlah tuntutan, tapi merupakan program kerja bagi manajemen. Itu yang memang seharusnya dilakukan untuk menjadikan PSS jauh lebih baik,” tegas Marco Gracia Paulo.
“Saya cukup percaya, kita sudah melihat hasil dan buktinya, bahkan sudah dirasakan oleh teman-teman. Berbagai keinginan dari 8 Tuntutan dan hasil Forum Besar itu secara tidak langsung atau langsung sudah terpenuhi dan terjawab,” tambahnya.
Pasar Hewan Jelok Beroperasi Pekan Ini
Setelah menunggu sekian waktu, akhirnya pasar hewan yang dulu berada di kawasan Singkil, Karanggeneng atau biasa disebut Sunggingan kini telah berpindah ke Desa Jelok, Kecamatan Cepogo. Perpindahan ini dimulai pada Rabu, 10 Februari 2021, dengan aktivitas jual beli hewan yang bertepatan dengan pasaran Pahing pada penanggalan Jawa.
“Untuk Pasar Hewan di Sunggingan sudah pindah di Jelok Cepogo,” jelas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali, Karsino, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng, Kamis, 11 Februari 2021.
Lebih lanjut, Pasar Hewan Jelok tersebut menelan anggaran sebesar Rp30.268.237.850 yang terdiri dari pengadaan tanah mulai tahun 2019 sampai tahun 2020 sebesar Rp 16.333.500.000 dan pengadaan fisik mulai 2017 sampai dengan tahun 2020 sebesar Rp13.934.737.850. Anggaran tersebut juga digunakan untuk membangun berbagai fasilitas.
Dengan luas sekitar dua hektare, Pasar Hewan Jelok ini bisa menampung sekitar 790 pedagang.
“Ini fasilitasnya alhamdulillah sama seperti yang dulu. Cuma bedanya adalah bangunannya lebih bersih, lebih cantik minimalis. WC ada, toko los ada dan lain sebagainya. Fasilitas untuk pedagang juga lengkap,” ungkapnya.
Di Pasar Hewan Jelok tersebut, setiap hewan akan dikelompok tempatnya menurut jenis dan usia. Sehingga pembeli yang akan membeli hewan bisa langsung menuju ke lokasi hewan yang diinginkan.