Kementerian PPPA Dapat Tambahan Fungsi
Lontar.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendapat tambahan fungsi sebagai penyedia layanan rujukan akhir bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemberdataan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, melalui rilis tertulis yang diterima Lontar, Sabtu, 25 Juli 2020.
“Kemen PPPA mendapat tambahan fungsi sebagai penyedia layanan rujukan akhir bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Ini bukanlah kepentingan dari Kemen PPPA saja, tetapi harus diartikan sebagai komitmen bersama bagi pemerintah untuk menciptakan sistem yang ramah bagi seluruh rakyat Indonesia dari segala bentuk kekerasan,” ujar Menteri Bintang membuka kegiatan diskusi yang dilakukan secara virtual.
Saat ini, Kemen PPPA tengah berupaya membangun sinergi pemberian layanan korban kekerasan perempuan dan anak pusat dan daerah melalui penguatan UPTD PPA. Maka melalui diskusi bersama Forum Pengada Layanan (FPL) Bagi Perempuan Korban Kekerasan diharapkan mendapat gambaran riil di lapangan proses pemberian layanan tersebut.
Sedangkan penyedia layanan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di daerah dilakukan oleh Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPPA) yang merupakan bentukan pemerintah daerah sebagai amanat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjadi urusan konkuren wajib non layanan dasar.
Lebih dari 1.500 Warga Rawat Inap di RS Darurat Wisma Atlet
Hingga Jumat, 24 Juli 2020, sebanyak lebih dari 1.500 warga menjalani perawatan inap di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Dari total angka tersebut, jumlah pasien laki-laki yang dirawat lebih banyak dibandingkan perempuan.
Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet mencatat 1.577 warga dirawat inap. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.555 warga berstatus konfirmasi COVID-19, sedangkan sisanya dalam kategori suspek.
Berdasarkan jenis kelamin warga yang dirawat inap, jumlah pasien laki-laki 874 orang dan perempuan 703. Namun dari sisi penambahan hari ini, penambahan pasien perempuan lebih banyak.
Dilihat dari jumlah akumulasi pasien terdaftar di RS Darurat Wisma Atlet terhitung 23 Maret hingga 24 Juli 2020, sebanyak 7.791 orang tercatat dengan detail rincian rawat inap 1.577 orang, tidak rawat inap 841 dan keluar rumah sakit 5.373.
Sementara itu, pantauan terkait proporsi kasus konfirmasi positif COVID-19 WNI yang datang ke tanah air hingga 23 Juli 2020 menunjukkan mayoritas dari pekerja migran Indonesia (PMI), dan sisanya terdiri dari anak buah kapal, pelajar dan mahasiswa serta petugas.
Kementerian Agama Sosialisasi Renstra 2020-2024
Kementerian Agama meluncurkan sekaligus sosialisasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Agama 2020-2024, Jumat, 24 Juli 2020.
Mewakili Menteri Agama, launching ditandai penekanan tombol screen oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Sosialisasi diawali dengan penandatangan perjanjian kerja dari pelaksana kerja pejabat Eselon I disaksikan Wakil Menteri Agama dan dilanjutkan dengan penyerahan buku Renstra Kemenag.
“Saat ini Rentsra Kemenag telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Menteri Agama lewat PMA 18 tahun 2020, artinya bahwa Renstra siap dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana dan anggaran selama lima tahun kedepan,” kata Zainut.
Wamenag mengatakan Rencana Strategis Kementerian Agama (Renstra Kementerian Agama) disusun berdasarkan RPJMN tahun 2020-2024 dan berpedoman pada RPJPN tahun 2005-2025, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan bidang Agama dan Pendidikan serta aspirasi masyarakat.
Relawan di Lutra Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Relawan kemanusiaan yang datang ke Kabupaten Luwu Utara (Lutra) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan pascabanjir bandang di Luwu Utara (Lutra).
Ketua Gugus Tugas Perpcepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara, Komang Krisna, di masa tanggap darurat, Gugus Tugas Covid-19 mengonfirmasi adanya tambahan dua kasus baru Covid-19 di daerah itu, Jumat, 24 Juli 2020.
Komang Krisna mengungkapkan, secara total, akumulasi kasus positif Covid-19 di Luwu Utara menjadi 60 orang. Kasus tersebut terjaring melalui pemeriksaan rapid test di satu kecamatan, yaitu Kecamatan Bone-bone.
Ia pun mengimbau, semua yang ingin berkunjung ke Luwu Utara, khususnya para relawan untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Ia juga meminta agar penerimaan relawan di lokasi bencana untuk dihentikan sementara waktu.