Merokok Tingkatkan Potensi Terjangkit COVID-19
Lontar.id – Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto, menjelaskan potensi perokok terjangkit COVID-19 bisa dua sampai tiga kali lebih tinggi dari yang bukan perokok.
Hal tersebut disebabkan oleh jumlah reseptor ACE 2 atau tempat duduknya SARS-Cov-2 di saluran pernapasan para perokok lebih banyak dari non-perokok.
Agus juga menyatakan bahwa penyebab selanjutnya adalah asap rokok yang dihasilkan oleh perokok dapat menurunkan imunitas tubuh, terutama pada imunitas saluran pernapasan.
Padahal diketahui bahwa sistem imunitas penting sekali dalam berperan menghambat terjadinya infeksi virus dan bakteri.
“Karena bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok itu terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel-sel imunitas tubuh saat melawan infeksi,” jelasnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Tinggal 12 Orang
Hingga Rabu, 12 Agustus 2020 sore, jumlah pasien positif Covid-19 di Secapa AD semakin berkurang. Total pasien sembuh sebanyak 1.296 orang atau 99,1%. Sehingga pasirn positis tinggal 12 orang.
Hal itu setelah 52 pasien dinyatakan negatif dalam tes PCR dari swab lanjutan pasien di Secapa AD.
“Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid 19 di Secapa AD, pada hari ini sudah berkurang 1.296 orang atau 99,1% sudah menjadi negatif,” kata Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus, melalui rilis tertulis.
Wanita Nikah Dini Berisiko Penyakit Reproduksi
Kepala Seksi Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) Kota Pekalongan, Sobirin, menjelaskan, wanita yang menikah pada usia dini berisiko terhadap penyakit reproduksi.
Alasannya, karena wanita usia dini mempunyai rentang waktu bereproduksi yang lebih panjang. Pernikahan dini juga memungkinkan para pasangan suami istri (pasutri) memiliki banyak anak jika tidak diimbangi dengan program Keluarga Berencana (KB).
Selain itu, pernikahan dini dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi, karena berisiko terhadap kehamilan, dan persalinan yang tidak aman.
“Ibu hamil usia muda berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan seperti anemia, perdarahan, preeklampsi, abortus dan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR),” papar Sobirin, seperti tertulia dalam rilis Pemprov Jateng, Kamis, 13 Agustus 2020.
Ditambahkan, pada 2019 silam, tercatat 300 pasang pemuda-pemudi yang melakukan pernikahan dini di Kota Pekalongan. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya keras agar angka tersebut dapat ditekan secara signifikan hingga 2021 mendatang.
Kementerian PUPR Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir di Luwu Utara
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang tengah mengerjakan normalisasi pada Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba), dan Sungai Rongkong. Pekerjaan normalisasi Sungai Radda telah dimulai sejak 25 Juli 2020 dengan total panjang sungai yang telah ditangani hingga 11 Agustus 2020 sepanjang 1.021 meter (m).
Menurut Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid, pekerjaan di Sungai Radda juga diikuti pembuatan geotextile/tanggul di kiri aliran sungai dengan struktur permanen yang telah dimulai sejak 30 Juli 2020. Tercatat hingga 11 Agustus 2020 pekerjaan tersebut sudah sepanjang 369 m untuk layer 1, sementara untuk layer 2 sudah sepanjang 192 m, layer 3 (97 m), dan layer 4 (69 m). Total sebanyak 5 excavator dikerahkan untuk pekerjaan di Sungai Radda.
Untuk di Sungai Masamba, pekerjaan tanggul sungai sementara sudah dikerjakan sepanjang 2.577 m dan juga dilakukan pembuatan geotextile/tanggul pada kanan aliran sungai dengan struktur permanen yang sudah terpasang sepanjang 328 m (layer 1), 208 m (layer 2), dan 60 m(layer 3). Sebanyak 6 unit excavator, 1 unit bulldozer, 5 unit dump truck untuk penggalian sedimen di Sungai Masamba.
Selanjutnya untuk pekerjaan tanggul sementara di Sungai Rongkong telah dilaksanakan sepanjang 1235 meter sejak 3 Agustus 2020 lalu. Untuk pembuatan geotextile/tanggul pada bagian kanan aliran Sungai Rongkong hingga 11 Agustus 2020 telah dilakukan sepanjang 396 m untuk layer 1 dan 16,5 m untuk layer 2. Total sebanyak 8 unit excavator dan 3 unit bulldozer dikerahkan untuk penggalian sedimen Sungai Rongkong, dan 2 unit excavator untuk pemasangan geotextile.
Dalam penanganan darurat, Kementerian PUPR juga didukung oleh PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya yang kebetulan sedang menangani pembangunan DI Baliase di dekat lokasi bencana sehingga memudahkan dalam memobilisasi alat berat dan personel.