Pemain Timnas U19 Berangkat Menuju Kroasia
Lontar.id – Pemain Tim Nasional U-19 diminta menunjukkan niat serius untuk menekuni karir sepak bola profesional. Baik di timnas, di klub dan di manapun berada.
Perilaku yang baik dan mencerminkan sebagai pesepakbola profesional itu dinilai dari banyak hal, termasuk bagaimana mengatur pola makan serta menjaga diri dalam bermedia sosial.
Pesan itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melepas para pemain Timnas U-19 yang Sabtu malam, 29 Agustus 2020 terbang menuju Zagreb, untuk menjalani pelatnas di Kroasia.
“Sesuai janji saya, federasi mengirim kalian berlatih ke luar negeri. Kroasia ini bukan negara kaleng-kaleng, peringkat keenam FIFA, runner-up Piala Dunia 2018 lalu,” kata Iriawan.
Selanjutnya, mantan Kapolda Metro Jaya, Jabar dan NTB ini meminta para pemain timnas menyerap banyak ilmu yang akan didapat selama berlatih dan berujicoba di Kroasia.
“Kalian ada di sini sebagai kebanggaan bangsa. Jangan sia-siakan kepercayaan Presiden Jokowi dan Menpora Zainudin Amali yang telah memberikan langkah konkret mendukung kita, memberikan bantuan biaya pelatnas di luar negeri. Manfaatkan itu, ambil banyak ilmu dari sana,” tegas pria bersapaan akrab Iwan Bule itu.
Masjid Merupakan Pilar Utama NKRI
Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan sejarah bangsa ini tak bisa dilepaskan dari keberadaan masjid dan rumah ibadah.
Menurutnya, masjid bukan sebatas tempat ritual keagamaan, namun juga tempat untuk menyatukan tekad perjuangan kemerdekaan, merumuskan kebijakan dan bahkan peran-peran lainnya yang lebih luas lagi, seperti di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.
“Masjid-masjid di gugusan nusantara adalah pilar utama NKRI yang telah membuktikan perannya hingga saat ini,” kata Menag dalam Webinar Nasional dengan Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), Minggu, 30 Agustus 2020.
Dalam webinar dengan moderator Ketua Umum AMKI Hermawan Kresno Dipojono itu, Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama memiliki concern yang sangat besar terhadap peran masjid di Indonesia.
Jogo Tonggo Masuk 21 Besar Program Inovatif Kemenpan RB
Program “Jogo Tonggo” milik Pemprov Jateng, diapresiasi oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan-RB). Jogo Tonggo dinilai sebagai program inovatif pelayanan publik, dalam penanganan Covid-19.
Penghargaan tersebut, diumumkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa, melalui kanal YouTube Kemenpan-RB, belum lama ini. Dari 1.204 inovasi penanganan Covid-19, Jawa Tengah masuk dalam deretan 21 teratas (Top 21).
Diah mengatakan, dari deretan Top 21, dibagi dalam tujuh klaster yang terdiri dari kementrian atau lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, perguruan tinggi, perusahaan swasta dan masyarakat sipil.
Jogo Tonggo Pemprov Jateng berada pada tiga besar dari klaster Pemerintah Provinsi, selain Pemprov Jabar dengan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid -19 (Pikobar), dan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, dengan inovasi Fightcovid19.
“Kami sampaikan terima kasih yang tulus atas partisipasinya. Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan sangatlah mulia dan luar biasa, karena penanganan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak, namun harus dilakukan bersama agar mata rantai penyebaran Covid-19 dapat segera berakhir,” ujarnya, melalui siaran pers.
Kementerian PUPR Perluas Cakupan Program Padat Karya
Untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian PUPR memperluas cakupan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di luar program PKT rutin tahun 2020, mencakup pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5000 Km dan pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) dengan total anggaran Rp 1,2 triliun. Direncanakan program ini dapat menyerap tenaga kerja sekitar 28.000 orang dalam 3 bulan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. “Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Menteri Basuki.
Untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional yang dilaksanakan dengan skema PKT dialokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun yang tersebar di 34 Provinsi. Alokasi anggaran tersebut dibagi untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional di Wilayah Barat (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan) sebesar Rp. 587 miliar dan Rp. 413 miliar untuk di Wilayah Timur (Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua).