Pemerintah Siapkan Aturan Pengendalian Transportasi Mudik
Lontar.id – Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2021 yang berlaku pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan aturan untuk pengendalian transportasi pada periode itu.
Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna membahas Penanganan COVID-19 Menghadapi Bulan Puasa dan Libur Idulfitri 1422 H/2021.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kita tegas untuk melarang mudik dan kami juga mengimbau agar Bapak-Ibu yang berkeinginan mudik untuk tinggal di rumah saja,” ujarnya, seperti tertulis dalam rilis Sekretariat Kabinet.
Untuk pengendalian transportasi darat, ungkap Menhub, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri untuk melakukan penyekatan di sejumlah titik.
“Kita akan secara tegas melarang mudik dan akan melakukan penyekatan di lebih dari 300 lokasi, sehingga kami menyarankan agar Bapak-Ibu tidak meneruskan rencana untuk mudik dan tinggal di rumah,” ujarnya.
Sementara untuk pengendalian transportasi laut, kata Budi, pihaknya hanya akan memberi fasilitas bagi mereka yang dikecualikan dalam kebijakan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, layanan transportasi melalui jalur laut hanya diberikan secara terbatas.
Begitu juga dengan pengendalian transportasi perkeretaapian, Menhub menegaskan akan mengurangi layanan dan hanya akan menyediakan layanan Kereta Api Luar Biasa serta beberapa rute kereta api di kawasan aglomerasi.
Hal yang sama juga akan dilakukan pada layanan kereta api di mana Menteri Perhubungan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengurangan layanan dan hanya akan mengoperasikan kereta api luar biasa.
Dalam keterangan persnya, Menhub memaparkan sejumlah hal yang mendasari kebijakan larangan mudik yang diambil pemerintah. Saat ini tengah terjadi lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat serta sejumlah negara di Eropa dan Asia.
TP PKK di Jateng Harus Miliki Akun Medsos
Seluruh Tim Penggerak PKK hingga tingkatan desa/ kelurahan, kembali diingatkan untuk harus memiliki media sosial sebagai sarana untuk sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Bahkan, media sosial menjadi salah satu pelaporan tercepat.
Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, saat membuka Peningkatan Kapasitas Kader bagi TP PKK Kabupaten / Kota se-Jawa Tengah, Bimbingan Teknis Pralomba Business Plan UP2K PKK Provinsi Jawa Tengah, serta Pembukaan Kegiatan Budaya Cinta Produk Dalam Negeri bagi TP PKK Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah, secara virtual, Rabu, 7 April 2021.
Ditambahkan, dengan adanya media sosial, setiap kegiatan dapat diunggah, baik foto maupun video. Sehingga, orang yang tidak berkecimpung di PKK mengetahui jika kegiatan PKK terhitung banyak. Di sisi lain, dokumentasi kegiatan tersebut juga tidak mudah hilang.
“Masih banyak tantangan yang akan kita hadapi pada masa pandemi ini, namun Gerakan PKK tidak boleh berhenti hanya karena pandemi, karena masyarakat memerlukan kehadiran kita. Jangan sampai posyandu terhenti yang berdampak pada stunting yang meledak,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga mengungkapkan jika masalah kekerasan dalam rumah tangga masih menjadi isu sentral saat ini. Pada 2020, kekerasan dalam rumah tangga di Jawa Tengah terlaporkan mencapai 1.161 kasus, dengan berbagai bentuk kekerasan. Di situasi pandemi saat ini, dimana situasi serba sulit maka kekerasan dalam rumah tangga akan membawa dampak yang sangat besar bagi korbannya.
Diakui, mungkin banyak korban yang membutuhkan teman bicara, tetapi pandemi telah membatasi ruang gerak mereka untuk mencari pertolongan. Untuk itulah, kader PKK tetap harus memberikan dukungan kepada para korban kekerasan, melalui pemantauan, memberikan ruang untuk mereka bicara/ mengadukan masalahnya.
“Menjadi teman bicara korban kekerasan memang bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan konseling. Tapi, jangan sampai kader PKK tidak bisa berbuat saat ada yang membutuhkan pendampingan,” kata Atikoh.
Pelatihan Pengolahan Produk Perikanan di Sorong
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menyelenggarakan Pelatihan Aspirasi Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat pada 6-7 April 2021.
Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, pelatihan diadakan guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan.
Sebanyak 90 peserta setempat diberi materi mengenai sanitasi dan hygiene, pembuatan risoles ikan, pembuatan kaki naga, pembuatan ikan asap menggunakan asap cair sampai dengan cara menganalisa hasil usaha perikanan yang dijalankan. Dengan mengutamakan protokol kesehatan, pelatihan dilakukan dengan metode blended online.
Terpisah, Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja menyebut, komoditas perikanan merupakan sektor jual yang cepat mengalami kerusakan dan tidak tahan disimpan terlalu lama dalam keadaan utuh. Ia menyebut, pelatihan berperan dalam meminimalisir tingkat kerusakan produk perikanan dengan dilakukannya diversifikasi olahan yang lebih tahan lama namun tetap bernilai jual stabil.
“Ikan itu masalahnya ada pada tingkat kesegarannya, jika disimpan terlalu lama nilai jualnya akan turun dibandingkan dengan yang segar. Bahkan, tanpa wadah pendingin yang memadai, ikan akan cepat rusak sehingga tidak berdaya jual lagi,” ucapnya.
“Melalui diversifikasi olahan ikan, produk perikanan dapat bertahan lebih lama dengan nilai jual yang tetap stabil. Bahkan, hasil olahan dapat memberi nilai tambah dari harga jual ikan awalnya,” jelas Sjarief, seperti tertulis dalam rilis KKP, Kamis, 8 April 2021.
Piala Menpora Masuki Babak Perempat Final
Piala Menpora 2021 sebentar lagi akan memasuki babak perempat final atau delapan besar. Hanya tinggal menyisakan dua pertandingan lagi di fase grup, yakni Grup C yang akan berlangsung pada Rabu, 7 April 2021.
Matchday terakhir Grup C akan diawali dengan duel Persela Lamongan versus Persik Kediri di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (7/4). Lalu diakhiri laga PSS Sleman kontra Persebaya Surabaya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali berharap penyelenggaraan babak perempatfinal ini bisa lancar seperti fase grup yang digelar di empat kota yaitu Malang, Solo, Sleman, dan Bandung. Pasalnya, kompetisi pramusim ini akan menjadi catatan penting bagi pihak Kepolisian guna menurunkan izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021.
“Piala Menpora sampai saat ini masih berlangsung sesuai dengan perencanaan penyelenggara. Sebentar lagi akan memasuki babak delapan besar. Saya berharap tetap akan lancar sebagaimana penyelenggaraan babak penyisihan grup di empat kota, yang tinggal menyisakan pertandingan di Grup C,” kata Menpora Amali .
Menpora Amali pun mengapresiasi suporter yang sejauh ini tidak membuat kerumunan selama Piala Menpora 2021 berlangsung. Ia berharap situasi seperti ini bisa bertahan hingga Piala Menpora selesai.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para suporter, pendukung masing-masing tim dan masyarakat umumnya yang telah menonton dari rumah masing-masing, serta tidak berkerumun dengan mengadakan nonton bareng. Semoga ini bisa dipertahankan terus,” harapnya.
Piala Menpora 2021 sudah berlangsung sejak 21 Maret dan akan rampung 25 April 2021. Sejauh ini ada enam klub sudah dipastikan tampil di babak delapan besar, yakni PSIS Semarang, PSM Makassar, Persija Jakarta, Barito Putera, Persib Bandung, dan Bali United.