Pemkot Yogyakarta Terima Donasi Konsentrator Oksigen
Lontar.id – Pemerintah Kota Yogyakarta menerima donasi konsentrator oksigen atau alat penghasil oksigen dari GoTo grup teknologi yang menaungi Gojek Tokopedia dan Go financial. Alat itu akan ditempatkan di puskesmas- puskesmas Kota Yogyakarta untuk membantu pasien Covid-19 yang memerlukan oksigen.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan konsentrator oksigen dari GoTo tersebut. Ada 15 unit konsentrator oksigen yang didonasikan dari GoTo kepada Pemkot Yogyakarta.
“Kami menerima bantuan berupa konsentrator oksigen. Ini merupakan barang yang diperlukan masyarakat. Kami ucapkan terima kasih,” kata Haryadi saat menerima donasi konsentrator oksigen dari GoTo di ruang kerjanya di Balai Kota Yogyakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Pihaknya akan memanfaatkan bantuan konsentrator oksigen itu untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta. Alat akan ditempatkan di puskesmas- puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta. Puskesmas dipilih untuk penempatan alat konsentrator oksigen karena dapat menjangkau ke tempat- tempat isolasi mandiri di wilayah.
“Akan kami manfaatkan dan tempatkan di puskesmas, sehingga bisa digunakan juga di tempat- tempat isolasi mandiri di wilayah. Alat ini sifatnya mobile sehingga bisa dipinjamkan di tempat isolasi mandiri apabila ada warga yang bergejala dan membutuhkan oksigen diukur dari tingkat saturasi oksigen dalam tubuh,” terangnya.
Haryadi menyebut ada sekitar 31 tempat isolasi mandiri wilayah di Kota Yogyakarta. Jumlah itu akan dikurangi sedikit demi sedikit karena warga yang terpapar Covid-19 diarahkan isolasi ke tempat isolasi terpusat. Di Kota Yogyakarta isolasi terpusat di antaranya di shelter Bener dan Gemawang.
“Saya rasa ini adalah sebuah jawaban di mana beberapa waktu lalu ada kasus kelangkaan oksigen. Ini bisa menjadi alternatif,” imbuh Haryadi.
Sementara itu Senior Manager Public Policy and Government Gojek Jateng DIY Saiful Bakhtiar mengatakan pihak GoTo Gojek, Tokopedia dan Go Financial sangat mendukung penanganan pandemi Covid-19 sejak awal. Konsentrasi GoTo pada semangat pemerintah pusat maupun daerah dalam penanganan Covid-19 dan ekonomi berjalan beriringan.
“Jadi ini bentuk komitmen kami. GoTo sudah menghadirkan 1.300 unit oksigen konsentrator. Sebanyak 15 oksigen konsentrator di antaranya kepada Pemkot Yogya. Kami sebar ke seluruh Indonesia. Mudah- mudahan ini menjadi kebutuhan dan bermanfaat di Kota Yogyakarta,” ucap Saiful.
KAI Integrasikan Aplikasi Peduli Lindungi dengan Sistem Boarding
PT KAI telah telah mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pelanggan. Integrasi ini terwujud melalui kerjasama antara KAI dan Kementerian Kesehatan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, saat ini KAI masih menunggu detail aturan dari Kementerian Perhubungan untuk penerapan rencana pemerintah untuk menerapkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sebagai syarat perjalanan naik Kereta Api pada 28 Agustus.
“KAI siap mengikuti aturan serta kebijakan pemerintah dan siap mendukung semua kegiatan guna pencegahan penyebaran Covid-19 pada moda transportasi kereta api,” ujar Joni, seperti tertulis dalam rilis, Rabu, 26 Agustus 2021.
“Terintegrasinya aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI bertujuan untuk mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, juga untuk menghindari pemalsuan dokumen,” ujar Joni.
Dengan terintegrasinya sistem tersebut, maka data vaksin dan hasil tes Covid-19 baik RT-PCR atau Rapid Test Antigen calon pelanggan dari aplikasi Peduli Lindungi akan muncul pada layar petugas pada saat melakukan boarding di stasiun. Sehingga dapat mempermudah dan memperlancar proses pemeriksaan dokumen kesehatan pelanggan KA Jarak Jauh.
Agar data vaksin dan hasil tes Covid-19 milik calon pelanggan terbaca pada sistem boarding KAI, calon pelanggan harus menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama pada saat pemesanan tiket dan saat melakukan vaksinasi atau tes Covid-19. Selain itu, klinik atau laboratorium tempat pelanggan melakukan tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen juga harus terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.
Jika sudah sesuai dan data sudah diunggah oleh penyelenggara ke sistem, maka data vaksinasi dan hasil tes Covid-19 pelanggan akan muncul pada layar komputer petugas pada saat proses boarding.
“Pada saat boarding, pelanggan tetap harus menunjukkan boarding pass, kartu identitas, dan surat keterangan lainnya sesuai persyaratan. Pelanggan juga diharapkan tetap membawa kartu vaksinnya dan surat negatif tes Covid-19 yang berlaku jika diperlukan untuk berbagai kepentingan lainnya,” ujar Joni.
Kemnaker Kaji Upah Minimum 2022
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) mulai mengkaji penyusunan Upah Minimum tahun 2022.
Pengkajian dilakukan melalui Forum Koordinasi Persiapan Penetapan Upah Minimum Tahun 2022 yang diselenggarakan di Jakarta, pada Selasa hingga Rabu (24 s.d 25/8/2021).
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menyatakan bahwa kebijakan pengupahan menjadi program strategis nasional. Hal itu setelah diberlakukannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai turunan UU Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja.
“Upah minimum merupakan salah satu kebijakan pengupahan sebagai bentuk intervensi negara melalui Pemerintah untuk memberikan perlindungan yang konkret kepada para pekerja dalam hal ini hak dasarnya, yaitu upah atau gaji,” ucapnya, seperti dilansir laman resmi Kemnaker.
Menurut Dirjen Putri, pengupahan, baik dari aspek peraturan/kebijakan maupun penerapannya, merupakan salah satu faktor penentu dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan.
Oleh karena itu, kata Putri, pengembangan bidang pengupahan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi juga harus dilakukan bersama-sama dengan pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh.
“Hal itu agar pengembangan dan penerapan sistem pengupahan yang adil dan berdaya saing yang sesuai dengan kondisi dunia kerja dan industri di Indonesia dapat tercapai,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, ia mengingatkan agar dalam melakukan penetapan upah minimum harus berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan yang meliputi variabel paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan median upah.
“Bu Menteri Ketenagakerjaan juga berpesan agar upah minimum yang nantinya ditetapkan itu berlaku adil, baik bagi pengusaha maupun pekerja,” ucapnya.
Medali Perak Widiasih Diharap Jadi Motivasi
Indonesia berhasil meraih medali pertama di Paralimpiade Tokyo 2020 dari cabang para angkat berat. Pada cabang ini lifter kebanggaan merah putih Ni Nengah Widiasih akhirnya memastikan medali perak untuk Indonesia dari kelas 41 kg putri.
Dilansir laman resmi Kemenpora, Rabu, 26 Agustus 2021, prestasi Ini merupakan hasil terbaik yang diraih lifter yang akrab disapa Widi, setelah melewati perjuangan panjang latihan yang tidak pernah lelah. Lifter asal Bali itu membuktikan kepantasannya bersaing dengan sembilan lifter dunia lainnya hingga akhirnya mempersembahkan medali perak untuk Indonesia.
Berlomba di Tokyo International Forum, Widi berhasil melakukan dua kali angkatan 98 kg yang menjadi angkatan terbaiknya. Peraih medali perunggu Paralimpiade Rio 2016 itu unggul tipis atas lifter Venezuela, yang meraih medali perunggu Fuentes Monasterio yang mencatat angkatan terbaik 97 kg.
“Puji Tuhan, Widi berhasil meraih medali perak bagi Indonesia. Inilah penampilan dan hasil terbaik yang diberikan Widi kepada bangsa dan negara,” ucap Senny Marbun, Ketua NPC Indonesia.
Harapan lain diutarakan Senny atas keberhasilan Widi menyumbangkan medali perak. “Saya berharap medali perak ini menjadi pembuka jalan dan motivasi bagi atlet lain,” tambah Senny.
Widi sendiri sebelumnya ditargetkan bisa kembali membawa pulang medali perunggu dari Tokyo seperti yang dilakukannya di Rio 2016 silam. Namun, dengan raihan medali perak itu, Ni Nengah Widiasih tidak hanya mewujudkan tekad dan harapannya untuk menjadi lebih baik dari prestasi sebelumnya di Rio, dia bahkan juga berhasil melewati beban target yang diberikan pemerintah.
Ini merupakan medali pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Tentunya diharapkan keberhasilan Widi meraih medali perak akan menular dan menjadi pelecut semangat bagi rekannya yang lain untuk berjuang memberikan kemampuan terbaik mereka.