Polisi Sita Alat Judi dan Senpi Rakitan dari Kampung Narkoba
Lontar.id – Tim gabungan Polda Sumatera Selatan melakukan penggerebekan besar-besaran di kampung narkoba di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Sabtu, 12 Juni 2021.
Dalam Penggerebekan tersebut Polda Sumsel menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Muratara sebanyak 50 orang dari Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Sat Narkoba) serta di back up personel Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Sumsel sebanyak 104 personel.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi,MM., membenarkan kejadian tersebut yakni diwilayah Polres Muratara, Operasi kami kali ini tidak hanya narkoba tetapi kasus-kasus lainnya seperti kasus narkoba, 3C (curas curat curanmor), senjata tajam (sajam) dan senjata api (senpi), perjudian hingga premanisme.
“Kami Polda Sumsel tidak main main dengan masalah Narkoba dan Penyakit masyarakat lainnya kita akan sikat serta berantas habis sampai keakar akarnya,” ucapnya, seperti tertulis dalam rilis.
“Adapun barang bukti yang berhasil disita dari penggerebekan tersebut diantaranya mesin dingdong atau bar-bar sebanyak 34 unit beserta 1.500 koin, sepeda motor tanpa surat menyurat yang sah sebanyak 21 unit dan satu unit mobil Suzuki Karimun beserta 5 lembar STNK, 13 pucuk sajam, 3 pucuk senpi rakitan laras pendek serta 8 butir amunisi revolver, dan sepucuk senpi rakitan laras panjang serta sebutir amunisinya, narkoba jenis sabu sebanyak 347,18 gram, 1 timbangan digital, 10 botol bong/alat hisap sabu, 2 bal plastik bening serta uang kertas sebanyak Rp. 19.795.000. Selain itu target kami bandar narkoba, DPO narkoba, DPO 3C, premanisme, perjudian jenis barbar,” tambah Kapolda Sumsel.
Selanjutnya semua tersangka dan barang bukti yang diamankan dibawa ke polres Muratara untuk dilakukan pengembangan dan pendalaman kasusnya.
“Dengan adanya penggerebekan ini saya menghimbau kepada masyarakat khususnya orang tua agar dapat mengawasi keluarganya baik itu anak-anaknya jangan sampai terlibat penyakit masyarakat, baik masalah premanisme, narkoba, maupun 3C karena saat ini Polri sedang genjar melaksanakan pemberantasan premanisme dan penyakit masyarakat lainnya guna menjaga Kamtibmas yang kondusif ditengah masyarakat,” tegas Kapolda Sumsel.
PSSI Panggil 40 Pemain Ikuti Seleksi Tahap 2 Timnas U-16
Sesi lanjutan seleksi Timnas Indonesia U-16 tahap kedua dimulai di Lapangan D, Senayan, Jakarta Sabtu, 12 Juni 2021. Kali ini pelatih Bima Sakti memanggil 40 pemain untuk mengikuti seleksi akhir hingga Rabu (16/6) mendatang.
Pada hari pertama seleksi sesi kedua ini, para pemain diwajibkan untuk melakukan jogging bersama pelatih fisik Timnas U-16, Gilang Ramadhan di awal sesi latihan.
Setelahnya, ke-40 pemain kemudian dibagi menjadi tiga kelompok kecil dan melakukan small side game atau rondo diselingi pemanasan fisik untuk melatih komunikasi, koordinasi sekaligus ketahanan tubuh pemain dalam circle yang kecil.
“Para pemain yang ikut seleksi pada dasarnya sudah memiliki fisik yang fit dan bagus, karena mereka berlatih di akademi atau sekolah sepakbola di daerahnya masing-masing, serta sudah pernah mengikuti kompetisi. Untuk saat ini kita melatih fisik mereka sesuai dengan porsi latihan dalam seleksi, jika ada beberapa keluhan cedera, kami pisahkan sesi latihannya” ungkap pelatih fisik Timnas U-16 Gilang Ramadhan
Di hari pertama sesi kedua seleksi, pelatih Bima Sakti bersama tim kepelatihan langsung menguji kemampuan para pemain dengan melakukan internal game di akhir sesi latihan. Setelah memantapkan teknik-teknik dasar, ke-40 pemain diuji kemampuannya dalam menerapkan instruksi pelatih dan kerjasama di lapangan.
Ganjar Minta Seluruh Daerah di Jateng Tingkatkan Tracing
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh kabupaten/ kota terus meningkatkan tracing dan testing. Tidak boleh ada bupati/ wali kota yang menghentikan tracing dan testing demi citra politik.
“Jangan takut soal citra. Semakin banyak kasus, tidak apa-apa karena testing-nya tinggi. Daripada testing dan tracing rendah, keselamatan masyarakat tidak diketahui. Saya juga pesan, terus genjot vaksinasi khususnya untuk lansia,” tegasnya saat meninjau penanganan Covid-19 di Sragen, Sabtu, 12 Juni 2021, seperti tertulis dalam rilis.
Ganjar juga meminta masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Peningkatan pesat yang terjadi akhir-akhir ini, diduga merupakan varian baru.
“Saya ingatkan semua untuk waspada. Awas varian baru. Saya ulangi awas varian baru. Jangan disepelekan. Peningkatan yang cukup tinggi akhir-akhir ini rasa-rasanya ini varian baru. Tetap jaga protokol kesehatan,” kata Ganjar
Dalam kesempatan itu, Ganjar meninjau dua tempat di Sragen. Tempat pertama yang dicek Ganjar adalah RSUD Dr Soehadi Prijonegoro. Di rumah sakit tersebut, Ganjar ingin memastikan penanganan berjalan dengan baik, dan tempat tidur perawatan ditambah.
“BOR (bed occupancy rate)-nya di rumah sakit ini ternyata sudah tinggi. Tapi saya senang, karena pihak rumah sakit sudah menambah (tempat tidur). Harapan saya seluruh rumah sakit di Sragen melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Agar kalau terjadi peningkatan, tidak kebingungan. Siapkan juga tempat isolasi terpusatnya,” jelasnya.
Kemnaker Turunkan Tim Investigasi ke PT CKS Malang
Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan investigasi terkait 5 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang kabur dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Central Karya Semesta (CKS). BLKLN CKS berlokasi di Jalan Lobak, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.
Investigasi yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Jumat-Sabtu (11-12/6/2021) ini menemukan adanya sejumlah perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan pihak BLKLN CKS terhadap 5 CPMI, sehingga membuatnya nekat kabur dari lantai 4 tempat pelatihan tersebut.
“Dari pemeriksaan yang telah dilakukan tim dari Kementerian Ketenagakerjaan,
manajemen BLKLN CKS terindikasi telah melakukan perbuatan yang tidak manusiawi terhadap 5 CPMI,” kata Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, pada Sabtu, 12 Juni 2021, di Jakarta.
Perlakuan yang tidak manusiawi dan menjurus ke perbudakan itu seperti hukuman bullying terhadap CPMI; CPMI tidak boleh keluar dan dikunjungi oleh pihak keluarga; dan aturan makan sehari-hari yang tidak sesuai, yakni sehari semalam CPMI hanya dikasih makan sekali, pagi hari hanya diberi kolak 3 sendok, kemudian CPMI disuruh minum air yang banyak.
Dirjen Suhartono mengatakan, atas tindakan yang tidak manusiawi tersebut, pihaknya bersama Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker akan mengambil tindakan tegas kepada pihak yang bertanggungjawab di balai latihan kerja yang berada di bawah naungan PT. Cipta Karya Sejati (PT CKS) ini.
“Temuan dari tim di lapangan ini akan menjadi acuan untuk nantinya diambil tindakan terhadap manajemen BLKLN CKS, maupun P3MI PT CKS,” ucapnya.
Pada investigasi ini, Kementerian Ketenagakerjaan menerjunkan
Tim Satgas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yg berasal dari Ditjen Binapenta dan PKK dan Pengawas Ketenagakerjaan Ditjen Binwasnaker dan K3.