PP Diminta Tetap Peka Terhadap Permasalahan Masyarakat
Lontar.id – Pemuda Pancasila (PP) diminta untuk terus menjadi organisasi masyarakat (ormas) yang peka terhadap persoalan masyarakat. Terlebih, dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo ketika menghadiri Deklarasi Relawan Covid-19 Pemuda Pancasila di Rumah Dinas Wakil Bupati Kudus, Minggu, 4 Oktober 2020.
“Pemuda Pancasila harus siap mengabdi kepada masyarakat. Problematika di masyarakat saat pandemi semakin meningkat. Maka, Pemuda Pancasila bersama pemerintah daerah harus bisa sama-sama mencari solusi. Momentum sore ini saya apresiasi dan semoga bermanfaat,” ucapnya, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng, Senin, 5 Oktober 2020.
Disampaikan, pihaknya terbuka untuk menjalin komunikasi apabila Pemuda Pancasila sama-sama ingin mengawal program pemerintah daerah. Seperti, Peraturan Bupati (Perbup) tentang penegakan hukum penerapan protokol kesehatan di Kudus.
“Kami siap buka pintu selebar-lebarnya untuk komunikasi dan koordinasi. Bersama Satpol PP bisa saling membantu untuk penegakan Perbup,” imbuhnya.
Terakhir, Hartopo, yang juga mantan anggota Pemuda Pancasila era 1994-1998 di Jakarta, mewanti-wanti agar Pemuda Pancasila tidak menjadi ormas yang hanya mencari keuntungan, baik bagi organisasi maupun segelintir oknum. Pihaknya meminta Pemuda Pancasila bisa membela dan melayani masyarakat.
1.969 Peserta Terdaftar Ikuti MTQ XXVIII 2020
Sebanyak 1.969 peserta telah mendaftar untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional di Sumatera Barat. Pendaftaran ditutup pada 30 September 2020.
MTQ Nasional XXVIII ini akan berlangsung di Sumatera Barat, 12 – 21 November 2020.
“Pendaftaran MTQ Nasional ditutup pada Rabu, 30 September 2020. Tercatat ada 1.969 peserta yang telah mendaftar, termasuk yang berstatus cadangan,” terang Direktur Penerangan Agama Islam Juraidi di Jakarta, seperti tertis dalam rilis Kemenag, Senin, 5 Oktober 2020.
“Mereka mendaftar melalui aplikasi e-MTQ,” lanjutnya.
Menurut Juraidi yang juga Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Nasional, peserta yang sudah mendaftar berasal dari 33 provinsi di Indonesia. Hanya provinsi DI Yogyakarta yang tidak mendaftarkan pesertanya sampai penutupan.
“Kami selanjutnya akan melakukan verifikasi tahap I kurang lebih selama satu minggu. Peserta lolos verifikasi akan diumumkan dan ada masa sanggah selama satu minggu,” tuturnya.
“Habis masa sanggah, dilanjutkan verifikasi tahap II, kemudian dilakukan penetapan peserta MTQ Nasional. Penetapan peserta ini rencananya akan dilakukan secara virtual,” sambungnya.
Kontribusi TNI untuk Bangsa Menurut Jokowi
Presiden Joko memimpin upacara peringatan HUT ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10) pagi. Peringatan HUT TNI kali ini mengusung tema “Sinergi untuk Negeri”.
Mengawali amanatnya, Presiden Jokowi mengucapkan selamat hari ulang tahun TNI kepada seluruh perwira, purnawirawan, dan prajurit TNI. “Atas nama rakyat, bangsa, dan negara saya menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia yang ke-75. Hari ulang tahun TNI ini bukan hanya dirayakan oleh anggota dan keluarga besar TNI di manapun berada tetapi juga oleh segenap rakyat Indonesia,” kata Presiden.
Disampaikan Kepala Negara, perjalanan panjang sejak perjuangan kemerdekaan sampai saat ini menunjukan bahwa TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
“Kontribusi TNI untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui OMP (Operasi Militer untuk Perang) tetapi juga melalui OMSP (Operasi Militer Selain Perang), yang dengan sigap membantu rakyat yang sedang menghadapi bencana alam, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19 sekarang ini,” ujar Presiden mengapresiasi peran TNI.
Dalam upacara tersebut, Presiden juga memberikan anugerah tanda kehormatan kepada tiga prajurit TNI berprestasi, yaitu Kolonel Infantri Sri Widodo (Bintang Kartika Eka Paksi Nararya), Kapten Marinir Suryo Hadil Umam (Bintang Jalasena Nararya), dan Pembantu Letnan Satu Sobirin (Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya).
KBRI Suriname Bantu Repatriasi Puluhan WNI
Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang terus meningkat setiap harinya di Suriname dan Guyana, KBRI Paramaribo tetap berupaya untuk melakukan perlindungan WNI, salah satunya membantu repatriasi para WNI untuk pulang dari Suriname ke Indonesia.
KBRI Paramaribo kembali memfasilitasi upaya repatriasi 13 WNI pada tanggal 19 September 2020 dan 16 WNI pada tanggal 26 September 2020. Total 29 WNI yang dipulangkan merupakan PMI yang bekerja sebagai ABK di sektor perikanan dan pekerja di sektor kehutanan. Repatriasi tersebut bersifat mandiri karena para PMI yang telah menyelesaikan kontrak kerjanya di Suriname.
KBRI Paramaribo turut mendampingi para WNI pada proses check-in dan pemeriksaan imigrasi di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel Paramaribo, serta memberikan bantuan berupa hand sanitizer, masker, dan sarung tangan. Para WNI juga telah dibekali dengan surat keterangan perjalanan dari KBRI dan memiliki e-Health Alert Card (e-HAC).
Saat ini, Suriname mengalami keterbatasan alat tes COVID-19 di beberapa rumah sakit. Kondisi tersebut menyebabkan orang-orang yang ingin meninggalkan wilayah Suriname tidak bisa melakukan tes dan membawa surat keterangan negatif COVID-19. Hal ini tentunya berdampak bagi WNI yang akan direpatriasi dari Suriname. Sebagai antisipasi, para WNI yang direpatriasi dianjurkan untuk memiliki e-HAC yang juga disyaratkan oleh pihak maskapai.
Hingga kini, KBRI Paramaribo mencatat terdapat 92 WNI yang telah berhasil kembali ke tanah air melalui repatriasi mandiri yang sudah memasuki gelombang ke-13. KBRI Paramaribo akan terus melakukan pemantauan serta membuka komunikasi melalui hotline maupun WhatsApp dalam memberikan perlindungan bagi para WNI yang berada di wilayah akreditasi.