Tarif Kereta Bandara YIA Rp0 Selama Masa Sosialisasi
Lontar.id – Mulai Rabu 1 September 2021, masyarakat dapat menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta dengan tarif Rp0 setelah sebelumnya dilakukan soft launching pada 27 Agustus lalu.
“Pemberlakuan tarif Rp0 berlaku pada periode 1 s.d 16 September 2021 dengan tujuan untuk mengenalkan dan menyosialisasikan kehadiran KA Bandara Internasional Yogyakarta kepada masyarakat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, melalui keterangan tertulis.
Tiket KA Bandara Internasional Yogyakarta bisa didapatkan di loket stasiun lintas Yogyakarta – Bandara Internasional Yogyakarta mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA. Untuk menciptakan physical distancing, KAI hanya menjual tiket sebanyak 50% dari kapasitas.
Syarat untuk naik KA Bandara Internasional Yogyakarta sesuai SE Kemenhub No 58 tahun 2021 adalah diperuntukkan bagi pekerja di Sektor Esensial dan Sektor Kritikal karena termasuk sebagai KA Lokal Perkotaan. Pada saat boarding, pelanggan diharuskan menujukkan STRP atau Surat Keterangan lainnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat atau Surat Tugas dari pimpinan perusahaan.
Pelanggan tidak diwajibkan untuk menunjukkan kartu vaksin dan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen. Namun akan dilakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen secara acak kepada para pelanggan di stasiun.
“Pelanggan diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin selama menggunakan fasilitas KA Bandara Internasional Yogyakarta untuk menjaga keamanan bersama,” kata Joni.
Setelah masa sosialisasi, yaitu mulai 17 September, tiket KA Bandara Internasional Yogyakarta juga dapat dipesan melalui KAI Access dengan diberlakukan tarif promo yaitu:
- Stasiun Yogyakarta – Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta sebesar Rp20.000
- Stasiun Yogyakarta – Stasiun Wates sebesar Rp10.000
- Stasiun Wates – Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta sebesar Rp20.000.
KA Bandara Internasional Yogyakarta menempuh jarak 40,2 km dari Stasiun Yogyakarta hingga Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta. Dengan menggunakan KA Bandara Internasional Yogyakarta, waktu perjalanan dapat dipotong dari 1,5 jam menjadi hanya 39 menit saja.
PPKM Pemalang Jadi Level 2
Kabupaten Pemalang akhirnya dinyatakan sebagai wilayah dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Informasi tersebut disampaikan oleh Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo.
Menurut Bupati Agung, perubahan status tersebut sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 39 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, level 3 dan level 2 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan juga tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat Kabupaten Pemalang yang sudah mendukung kerja sama. kerja keras bersama-sama kita semua menciptakan situasi kondisi yang kondusif sehingga Kabupaten Pemalang mendapat predikat PPKM level 2,” ucap Agung, seperti dilansir laman resmi Pemprov Jateng, Kamis, 2 September 2021.
Bupati meminta seluruh elemen masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun.
“Kita harus tetap patuhi protokol kesehatan terutama 3M, yaitu memakai masker mencuci tangan dan juga menjaga jarak,” ujarnya.
Dengan status PPKM level 2, imbuhnya, terdapat pelonggaran-pelonggaran terhadap aktivitas masyarakat, seperti pembelajaran tatap muka dan pariwisata.
“Pelonggaran seperti pembelajaran tatap muka untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Pemalang, walaupun ini mungkin baru simulasi dan dalam kondisi tetap dibatasi. (Pelonggaran) juga untuk pariwisata. Kita juga akan membuka untuk simulasi. Harapan kami, semua kegiatan yang ada di Kabupaten Pemalang semua tetap mengikuti protokol kesehatan,” beber Agung.
652 Jiwa Terdampak Banjir di Sidrap
Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang menyebabkan sejumlah warga terdampak. Hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Tanrutedong serta Danau Sidenreg memicu terjadinya banjir pada hari Minggu, 29 Agustus 2021, pukul 21.00 WITA.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, menyebutkan, berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidenreng Rappang tercatat sebanyak 652 jiwa terdampak kejadian tersebut. Tak hanya itu, peristiwa ini itu juga mengakibatkan 163 unit rumah dan lahan pertanian seluas 275 hektar terdampak.
Daerah yang penduduknya mengalami dampak yakni Kelurahan Salomallori dan Desa Kalosi di Kecamatan Dua Pitue, kemudian Kelurahan Wette’e di Kecamatan Panca Lautang.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual hari ini (1/9) pukul 12.00 WIB terdapat beberapa titik yang masih tergenang banjir, tinggi muka air berkisar 50 – 250 sentimeter diantaranya di Kecamatan Panta Lautang,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Kamis, 2 September 2021.
Merespons hal ini, BPBD Kabupaten Sidenreng Rappang yang sebelumnya sudah meneruskan informasi peringatan dini kepada perangkat daerah setempat. Memanfaatkan jaringan komunikasi Whatsapp Group yang terhubung dengan para perangkat daerah, informasi dikirimkan untuk menjadi perhatian bersama dalam mengambil sikap mitigasi awal yang dianggap perlu.
Selain itu, BPBD juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan monitoring dan pendataan dilokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk menjadi acuan untuk pengambilan langkah sebagai tindakan percepatan penanganan banjir.
Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 11 kecamatan berada pada potensi tersebut.
Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, Prakiraan awal musim hujan pada tahun ini, wilayah Sulawesi Selatan diprediksi memasukinya pada bulan September hingga November 2021. Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.
KBRI Stockholm Hadirkan “Bali Kecil” di Swedia
Dukung promosi wisata Indonesia di Swedia, KBRI Stockholm hadirkan “Bali Kecil” atau “Lilla Bali” di Stockholm, Swedia (24-31/08/2021). “Lilla Bali” merupakan sebuah restoran pop-up dengan suasana menyerupai pinggir pantai Bali yang menyajikan masakan Indonesia dan berbagai produk UMKM dari Bali, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan Semarang.
“Konsep Lilla Bali tercetus sebagai upaya untuk mempromosikan Indonesia di tengah pandemi yang telah membatasi pergerakan manusia dan menyebabkan penutupan perbatasan. Melalui Lilla Bali, kita ingin hadirkan suasana Bali ke Swedia,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, seperti tertulis dalam rilis Kementerian Luar Negeri, Kamis, 2 September 2021.
Acara terselenggara atas kolaborasi yang erat antara KBRI Stockholm dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) di London dan Restoran Warung, sebuah restoran Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat lokal Stockholm.
Anggota Dewan Gubernur BI, Doni Joewono, dalam sambutan videonya mengungkapkan bahwa dukungan BI dalam kegiatan Lilla Bali adalah salah satu strategi untuk mendorong promosi produk UMKM yang berkualitas guna menembus pasar internasional. “BI akan terus mendukung kegiatan promosi produk-produk UMKM di mancanegara, seperti di Lilla Bali, baik dalam bentuk festival, expo hingga business-to-business meeting guna mempertemukan calon mitra yang berpotensi di luar negeri,” ujar Doni.
“Lilla Bali” menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Indonesia kepada publik Swedia. KBRI Stockholm, bekerja sama dengan tour operator lokal, Asien Paradisresor juga membuka booth khusus untuk menawarkan beragam paket perjalanan ke Indonesia yang diharapkan dapat ditawarkan setelah pandemi usai.