Wednesday, May 21, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Klopp, Liverpool, dan Mengingat Suporter Liga Indonesia

Oleh Almaliki
4 March 2019
in Esai, Olahraga
Klopp, Liverpool, dan Mengingat Suporter Liga Indonesia

Jurgen Klopp/AFP PHOTO/PAUL ELLIS /

106
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lontar.id – Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, gerah dengan kritikan suporter setelah ia membawa Liverpool bermain imbang dengan skor 0-0 melawan Everton di Goodison Park pada laga lanjutan Premier League 2018-2019, Minggu (3/3/2019).

Ia dapat perhatian lebih, sebab sebelumnya timnya menunjukkan tren positif setelah kemenangan 5-0 atas Watford, pada laga tengah pekan lalu (28/2/2019).

Selain itu, Liverpool juga kerap menemui kegagalan. Pada lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, finalis Liga Champions musim lalu itu hanya menuai dua kemenangan saja.

Ia pun disorot. Seusai laga kontra Everton, Klopp mendapatkan pertanyaan seputar apakah ia merasa timnya, khususnya sektor depan, seharusnya mengambil risiko lebih saat menguasai bola?

“Kami tidak sedang bermain Playstation. Apakah Anda berpikir kalau kami tidak mengambil risiko yang cukup hari ini? Itukah yang ingin Anda tanyakan?” tutur Klopp seperti yang dikutip dari Goal.

“Itu pertanyaan yang sangat mengecewakan, saya harus berkata demikian, sebab itu artinya itu terasa seperti sangat mudah. Saya berkata kepada anak asuh saya untuk mengambil risiko lebih, ‘Ayo, terus kejar!’ apakah ada laga yang tidak kami coba menangkan? Apakah itu?” lanjutnya.

Lebih jauh, Klopp menyebut jika sepak bola tidak dimainkan semudah apa yang ada dalam Playstation. Sederhananya, saat tim kesulitan mencetak gol, menambah kuantitas penyerang dirasa Klopp bukan jadi satu-satunya solusi.

“Anda pikir ini Playstation, memasukkan penyerang tambahan dan sepak bola langsung berubah? Tidak seperti itu. Kami sudah cukup menyerang, sepak bola tidak bekerja seperti itu,” tuturnya.

“Masih ada sembilan pertandingan yang tersisa, kami tidak kehilangan ketenangan seperti Anda pastinya. Ini kali kedua Anda menanyakan pertanyaan yang saya tidak paham,” sindirnya.

Akibat hasil minor itu, membuat Liverpool turun satu peringkat ke posisi dua klasemen Premier League. Mereka kini dalam keadaan tertinggal satu angka dari pemuncak klasemen saat ini, Manchester City.

Mengingat tekanan suporter Liga Indonesia

Suatu waktu aku pernah duduk semeja dengan pentolan suporter Red Gank, namanya Sul Daeng Kulle. Saat itu era PSM dilatih oleh Luciano Leandro.

Hasil minor dari Pasukan Ramang membuatnya pusing. “Bagaimana ini? Lebih baik kami teror saja. Kami mencintai klub, bukan mencintai seorang saja dalam klub.”

Alasan itu ia utarakan, setelah permainan PSM tak kunjung membaik dari waktu ke waktu. Tercatat, ia cuman tiga bulan saja bertahan di klub yang punya julukan Ayam Jantan dari TImur.

“Kami itu kalau PSM suka main buruk, kami jadi bertanya-tanya, kok bisa sih? Apa alasannya sehingga tim tidak kunjung membaik? Ya, kalau tidak bisa ditegur dan permainan PSM tetap kurang baik, mohon maaf, kami pasti teror dan pertanyakan ke manajemen.”

Sul merasa bahwa ia dan kawan-kawan suporter yang lain adalah seorang pengawas saja. Menang juga klub yang raih hadiah, suporter tidak. Mereka berdiri di belakang, memberi semangat klub kebanggaannya.

Sementara pada waktu yang lain, suporter Persib menunjukkan kritikan yang keras pada manajemen. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat khususnya Bandung itu, disebut hobi menetap dalam kondisi terpuruk. Maung Bandung kalah melulu.

Dimulai dari kemarahannya di media sosial, mereka kemudian menghimpun satu aksi besar untuk menunjukkan kekecewaannya pada pemain. Mereka ekspresif. Mereka menangis.

Satu per satu pemain didatangi, dan ditanyakan, “mengapa kalian bermain seperti ini? Kurang apa kami dalam mendukung? Secara tersirat, Kim Kurniawan menceritakan hal itu dan menjawab semuanya dengan hal ucapan yang menenangkan.

“Iya saya tidak bisa nyalahkan mereka, kecintaan mereka terhadap tim ini begitu terasa tadi. Mereka menangis, yang masuk lapangan tadi bilang suruh kasih tahu pemain lain kalau di Persib harus main pakai hati!” Kata Kim selepas pertandingan Bhayangkara FC VS Persib Bandung di lanjutan Gojek Traveloka Liga 1, pada 2017 lalu.

Ingat-ingatlah, sewaktu Bobotoh masuk stadion dan menangis sedih setelah bosan melihat timnya yang bermain minor. Imbang dan kalah seperti jadi kawan karib. Persib sejatinya bukan klub yang semenjana itu.

Kemudian pada waktu yang lain lagi, akibat kekalahan Persebaya Surabaya dari tuan rumah Perseru Serui, pekan ke-18 Liga 1 2018 pada Selasa (31/7/2018) lalu. Beberapa Bonek mearadang.

Alasannya, tim yang dicintainya kalah tiga kali dari pekan ke-16 saat kontra PSIS Semarang. Kemudian saat bermain di kandang, Persebaya Surabaya harus dipecundangi Persib Bandung dengan skor 3-4 pada pekan ke-17.

Alhasil, beberapa Bonek mengadang rombongan pemain dan ofisial Persebaya dalam bus yang akan masuk Apartemen Plaza Marina pada Rabu (1/8/2018). Mereka mengibarkan spanduk bertuliskan “evaluasi atau degradasi”.

Kemudian ada oknum yang melempar bus Persebaya Surabaya dengan telur, sehingga memancing ketegangan. Disitu juga terdengar nyanyian yang menyinggung pelatih Persebaya saat itu, Alfredo Vera. “Alfredo Vera is full of shit.”

View this post on Instagram

Evaluasi Atau Degradasi !!! . Persebaya adlh tim besar dan salah satu tim legenda di indonesia, bukan tim pecundang, yang gampang menyerah. Silahkan angkat kaki jika tidak bermain dengan hati. Satu hal yang harus diketahui, " Bahwa Disini Ada Hati Yang Tulus Mencintaimu @officialpersebaya ". . #persebaya #surabaya #ayoberbenah #kitapersebaya #kamibonek #kamihausgolkamu #salamsatunyali #wani #avout #weloveupersebaya

A post shared by TRIBUN KIDUL SUROBOYO (@tribunkidul) on Aug 1, 2018 at 4:13am PDT

Melihat kenyataan itu, teror suporter dan ucapan Jurgen Klopp, aku menghibur diri dalam hati. “Semoga Klopp tak datang ke Indonesia, dan mengatakan hal serupa.”

Share42Tweet27Share11SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Prabowo Subianto Berbicara soal Politik Pecah Belah

Next Post

Diduga Pakai Narkoba, Politisi Demokrat Andi Arief Ditangkap

Related Posts

Selective dalam Memilih Asupan untuk Tubuh, Kunci Bugar The Dadys
Olahraga

Selective dalam Memilih Asupan untuk Tubuh, Kunci Bugar The Dadys

by Dumaz Artadi
16 June 2022

Lontar.id - Kemenangan memang tidak selalu diraih pasangan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Namun, fakta bahwa mereka...

Read more
TNI AD dan PSSI Jadwalkan Gelar Piala KSAD Liga Santri PSSI 2022

TNI AD dan PSSI Jadwalkan Gelar Piala KSAD Liga Santri PSSI 2022

13 February 2022
Menpora Nilai Perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 Luar Biasa

Timnas Indonesia Batal Ikuti Piala AFF U-23, Begini Kata Menpora

12 February 2022
Timnas Indonesia Batal Ikut Piala AFF U-23 di Kamboja

Timnas Indonesia Batal Ikut Piala AFF U-23 di Kamboja

11 February 2022
Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik untuk Event MotoGP Mandalika

Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik untuk Event MotoGP Mandalika

11 February 2022
Kilas: Potensi Bencana Geologi Lampung Tinggi, Pemerintah Buka Pendaftaran 1,3 Juta Calon ASN, Dll

Menpora Mengaku Berhati-hati soal Naturalisasi Pemain, Ini Alasannya

10 February 2022
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In