Lontar.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung menggelontorkan dana sebesar Rp7,5 miliar untuk kelompok kesenian di kabuaten tersebut.
Pemberian bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati HM Al Khadziq, dalam acara Penyerahan Hibah Urusan Kebudayaan Tahun 2021 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, di Graha Bhumi Phala, Senin (20/12/2021).
Dilansir laman resmi Pemprov Jateng, Selasa, 21 Desember 2021, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Saltiono Atmaji mengatakan, bantuan senilai Rp7,5 miliar diserahkan untuk 210 kelompok di 134 desa yang tersebar di 20 kecamatan. Besaran angka masing-masing bervariasi dari Rp25 juta sampai 250 juta.
“Pemberi bantuan dari Bapak Bupati, Wakil Bupati Temanggung, dan anggota DPRD Kabupaten Temanggung. Bantuan dicairkan dalam dua tahap, pertama Rp6,6 miliar tertanggal 12 Agustus 2021 dengan penerima 180 kelompok. Selanjutnya untuk tahap kedua di APBD Perubahan sebesar Rp 918 juta tertanggal 22 November 2021 dengan penerima 30 kelompok,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Temanggung menuturkan, untuk mengembangkan seni, budaya dan tradisi. Pemkab Temanggung mempunyai prioritas utama untuk ngruwat budaya dalam pembangunan dan selalu berusaha menampilkan kesenian, serta kebudayaan asli Temanggung dalam setiap kegiatan.
“Harapannya dengan hibah seni budaya ini, maka kelompok kesenian, kebudayaan di Kabupaten Temanggung akan semakin maju, sehingga bisa mendukung kegiatan kepariwisataan dan juga bisa mendukung gerakan pemajuan seni dan budaya itu sendiri. Seni budaya sudah menjadi bagian dari nafas kehidupan masyarakat. maka Pemerintah Kabupaten punya prioritas utama untuk ngruwat budaya, termasuk punya misi menjaga kemurnian kesenian asli Kabupaten Temanggung,” katanya.
Menurutnya, memurnikan kesenian ini penting, meski ekspresi kesenian juga bebas dan tidak bisa dibatasi atas nama apa pun juga. Akan tetapi kewajiban Pemkab Temanggung adalah menjaga kemurnian kesenian-kesenian asli Kabupaten Temanggung agar tetap lestari.
Pemkab juga berkomitmen untuk membangun event-event kesenian dan kebudayaan agar bertambah maju, bisa mendatangkan peluang ekonomi yang mensejahterakan masyarakat. Di masa Covid-19 pertunjukan memang mengalami pelambatan, namun di tahun 2022 diharapkan pandemi Covid segera berakhir agar bisa memulai lagi, menginisiasi festival-festival kesenian.
“Kita harapkan Kabupaten Temanggung punya satu event kesenian bertingkat internasional yang menjadi referensi memajukan kesenian-kesenian lain. Dulu kita sudah mengembangkan Jifolk (Java International Folklor Festival), tetapi terkendala Covid-19. Kemarin kita sudah memberikan kepada desa-desa pelatihan klinik event untuk mengajari mutu setiap event mulai koreografi, pengelolaan venue, tata acara, pengelolaan kebersihan, parkir, alur pengunjung dan lain sebagainya,” katanya.
Sarmuji Agung Wijoyo Kusumo dari kelompok kesenian Turonggo Cipto Mudo Bantengan, Kebonsari, Kecamatan Wonoboyo mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Bantuan akan dibelikan gamelan guna memajukan kesenian jaran kepang yang diampunya.
“Ini sangat luar biasa, kami mendapat Rp75 juta rencana untuk membeli gamelan. Kelompok kami sudah generasi kedelapan, saya meneruskan waktu itu tahun 1976. Alhamdulillah personil ada 50-an. Dengan demikian, ada harapan kami kelompok kesenian di Kabupaten Temanggung bisa lebih maju,” katanya.