Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Lion Air Hapus Free Bagasi dan Deretan Kecelakaan

Oleh Ruslan
6 January 2019
in Esai
Lion Air Hapus Free Bagasi dan Deretan Kecelakaan

Ilustrasi Free Bagasi Lion Air / Wawan

125
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lontar.id – Perusahaan penerbangan murah (Low Cost Airline) yang didirikan pada 15 November 1999 di Jakarta ini, akan menghapus free bagasi atau barang bawaan secara cuma-cuma (free baggage allowance), bagi penumpang yang melakukan perjalanan domestik.

Lion Air dengan kode penerbangan JT dan Wings Air kode penerbangan IW, member of Lion Air Group ini, menghapus bagasi cuma-cuma 20 kg (Lion Air) dan 10 kg (Wings Air). Kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan pada 8 Januari 2018, hingga waktu yang tidak ditentukan.

Berdasarkan kebijakan penghapusan bagasi cuma-cuma, maka penumpang tidak akan lagi mendapatkan layanan gratis dari maskapai, melainkan harus rela merogoh kocek lebih besar jika ingin membawa barang bawaan.

Namun jika penumpang yang tak ingin dikenakan biaya barang bawaan, sudah harus mulai memilih mana barang bawaan yang penting untuk dibawa, lalu dimasukan ke dalam tas jinjing atau dibungkus.
Namun jika terpaksa, penumpang harus menyewa bagasi kabin maksimal berat 7 kg dan satu barang pribadi seperti tas laptop, perlengkapan bayi, bahan membaca, binocular, tas jinjing wanita.

Alasannya, ketentuan maksimum ukuran dimensi bagasi kabin adalah 40x30x20 (senti). Terkait ketentuan harga yang harus dibayar oleh penumpang, kala menggunakan bagasi yang dibeli melalui voucher bagasi, pihak Lion Air belum merinci tarif yang dikenakan.

Belum jelas, mengapa maskapai penerbangan low cost di Indonesia ini, mengambil kebijakan untuk menghapus bagasi cuma-cuma, sementara pada maskapai penerbangan lainnya, masih tetap memberikan layanan gratis bagasi.

Lion Air sebenarnya menjadi salah satu penerbangan alternatif bagi penumpang kelas menengah ke bawah. Alasanya sederhana, yaitu murah. Dasarnya, penumpang akan cenderung mengambil jasa layanan berharga terendah, agar bisa menekan biaya lain selama melakukan perjalanan, apalagi bagi para pelancong dan penumpang kelas menengah ke bawah.

Salah seorang penumpang, Iky, mengaku memilih menggunakan penerbangan Lion Air, dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandara Soekarno Hatta, karena harganya yang murah ketimbang menggunakan maskapai lainnya. Meskipun Lion Air sepanjang mulai beroperasi, seringkali kecelakaan dan menelan korban jiwa.
“Karna harganya murah, ya udah saya pilih Lion Air,”

Deretan Kecelakaan Maskapai Lion Air

Penumpang menggunakan maskapai Lion Air dengan harga yang murah, sangat rentan dengan kecelakaan lalu lintas udara. Hal ini diketahui berdasarkan deretan kecelakaan pesawat yang kerap terjadi. Berdasarkan data dari Aviation Safety Network, penerbangan Lion Air 610 Boing 737 Max 8, mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkalpinang, korban pun berjatuhan sebanyak 189 orang.

Kecelakaan Lion Air tak hanya berhenti sampai dari situ, jika sedikit menengok ke belakang, maka kita akan diperlihatkan dengan deretan nasib para penumpang yang meregang nyawa. Juga tak sedikit keluarga para almarhum menitikkan air mata, kehilangan sanak keluarga.

“Pesawat itu menabrak laut sekitar 15 km di utara Tanjung Bungin. Semua 189 orang di dalamnya tewas dalam kecelakaan itu,”

Sedangkan pada tahun 2002 penerbangan 386 Boing 737-200 rute Jakarta -Pekanbaru-Batam gagal mengudara setelah badan pesawat meninggalkan landasan Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. selang setahun kemudian rute Ambon-Makassar-Denpasar saat pesawat hendak mendarat di Bandara Makassar keluar jalur pada tahun 2003 lewat Boing 787.

Pada 2004 terjadi dua kali insiden, namun rute Jakarta – Solo – Surabaya saat tergelincir di bandara merenggut nyawa 26 orang penumpang. Lalu pada 2005 terjadi 3 kali insiden, satunya Boing 1641 karena ban pecah saat mendarat. Sedangkan 3 penerbangan di 2006 hanya alami tergelincir di bandara. Setelah itu pada priode 2009, 2010, 2011, dan 2012 pun mengalami hal yang sama, yaitu tergelencir di bandar udara. Sedangkan pada tahun 2013, Lion Air tujuan Bali terjatuh di Bandara Ngurah Rai.

Share54Tweet30Share12SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dian Nitami dan Perundungan yang Kita Belum Selesaikan

Next Post

Terima Kasih Goku, Terima Kasih Doraemon

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In