Jakarta, Lontar.id – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kasus pelemparan bom melotov di rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK, La Ode Syarif sedang ditangani Mabes Polri dan dibantu oleh Polda Metro Jaya.
Pihak Kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui siapa pelakunya. Polisi juga tengah menganalisis rekaman CCTV.
“Kasus ini ditangani oleh Mabes Polri dan dibantu oleh Polda Metro Jaya membantu untuk penyelidikan. Nanti kita akan cari (rekaman CCTV),” ujar Kombes Pol Argo Yuwono kepada Lontar.id saat dihubungi, Rabu (9/1/2019).
Sebelumnya, rumah Ketua KPK Agus Raharjdo, di jalan Perum Graha Indah Blok A9/15 RT 004/014, Kelurahan Jatimekar Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diteror benda mencurigakan, dalam sebuah tas berisi bom rakitan jenis High Explosive.
Baca Juga : 1 Anggota KKSB Tewas Usai Kontak Tembak dengan TNI
Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 05:30 WIB, dan terjadi pelemparan molotov di halaman rumah.
Seorang saksi yang melihat tas warna hitam yang digantung di pagar depan rumah Agus Rahardjo itu adalah Aipda Sulaeman. Dia menuturkan kronologis kejadian, mulanya Aipda Sulaeman membuka pintu gerbang rumah dan menunggu sopir datang. Tak berselang lama, sopir pun datang setelah 2 menit menunggu.
Pada saat itu, posisi mobil Innova berada di luar rumah, sementara mobil Camry berada di dalam garasi. Kemudian mobil Camry dikeluarkan dari halaman rumah. Melihat benda mencurigakan di dalam sebuah tas warna hitam, Aipda Sulaeman bersama rekannya mengecek isi tas dan menemukan adanya rangkain bom yang disimpan oleh orang tak dikenal.
Saat dilakukan pengecekan terkait bom molotov tersebut, dirinya menemukann rangkaian bom seperti pipa paralon, detonator, skring, kabel warna kuning dan biru, orange, paku ukuran 7 cm. Selain itu juga ditemukan serbuk diduga semen putih, baterai panasonic neo dan voll bentuk kotak.
Aipda Sulaeman bersama Bripka I. Nyoman Ardana lalu melakukan penjinakan dengan cara melepaskan baterai, dan detonator yang berfungsi sebagai pemicu ledakan.
Baca Juga :Usai Dikunjungi Jokowi, Keluarga Ustaz Arifin Tutup Pintu Jenguk
Sementara Rumah Wakil Ketua KPK, Laode Syarif di Jalan Kalibata Selatan RT 01 RW 03, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019) juga tak luput dari aksi teror.
Pelaku yang diduga dua orang itu melempari rumah Laode M Syarif dengan 2 botol bom molotov. Namun, hanya 1 botol yang meledak dan satunya lagi masih utuh.
Politisi Ramai-ramai kutuk Pelaku
Pasca pelemparan molotov tersebut, beragama tokoh hingga politisi mengecam aksi teror di rumah dua Pimpinan KPK tersebut.
Baca Juga: 2019, Pertarungan Milenial Melawan Senior di Kancah Politik
Salah satunya anggota komisi 3 DPR fraksi partai Demokrat, Didik Mukrianto. Didik mengutuk aksi teror bom kepada rumah pimpinan KPK tersebut.
“Saya mengutuk keras dan menyayangkan adanya teror kepada pimpinan KPK yang telah bekerja dengan baik selama ini. Setelah Novel Baswedan kali ini pimpinan KPK, ada apa ini? Teror ini tidak dapat dibenarkan atas dasar alasan apapun,” ucapnya.
Sekretaris Fraksi Demokrat ini pun meminta pihak kepolisian segera bekerja dengan serius untuk mengungkap peristiwa teror yang terjadi.
“Saya mengimbau pemerintah dan aparat penegak hukum untuk serius mengungkap secara tuntas. Tidak boleh kita biarkan teror terhadap pemberantasan korupsi. Tindak tegas para pelaku peristiwa teror bom tersebut tanpa ragu-ragu. Dengan adanya barang bukti yang ditemukan, mari kita percayakan kepada pihak kepolisian,” katanya.
Kedua kediaman petinggi KPK tersebut kini tengah diperiksa polisi. Sejumlah polisi melakukan penjagaan dan pemeriksaan, baik di dalam rumah maupun di luar.
Penulis: Ruslan