Lontar.id – Aliansi Mahasiswa Papua di Jakarta meneriakkan kata referendum usai diadang petugas yang berjaga, saat akan berdemonstrasi di kawasan Taman Pandang, di seberang Istana Negara, Jakarta, Senin, 16 November 2020.
Saat polisi menutup akses jalan ke Istana, orator Roland Levy menyebut pengadangan tersebut sebagai bentuk represi terhadap demokrasi.
Polisi melarang mahasiswa Papua berdemonstrasi di istana, meski menurut para pengunjuk rasa, mereka telah menyampaikan pemberitahuan sejak pekan lalu.
Dari pantauan Lontar di lokasi, polisi memasang kawat berduri di kawasan patung kuda Arjuna Wiwaha dan menutup akses menuju Istana.
“Ini bukti pembungkaman terhadap demokrasi. Ini juga terjadi di Tanah Papua,” kata Roland di depan barikade kawat berduri. Berikut foto-fotonya:
Massa membentangkan poster bernada protes di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin, 16 November 2020. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.Seorang peserta aksi sedang merias wajah, dibantu oleh seorang temannya, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin, 16 November 2020. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.Mahasiswa berpakaian adat papua sedang berorasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin, 16 November 2020. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.Mahasiswa asal papua berdemo di kawasan patung kuda karena akses menuju Taman Pandang telah ditutup petugas Senin, 16 Novber 2020. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.Para demonstran yang hendak ke istana dilarang mendekati istana, Senin, 16 November 2020, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.suasana saat demonstrasi mahasiswa papua di kawasa Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Foto: Lontar/Dumaz Artadi.