Lontar.id – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyebut, dunia Muslim berada dalam keadaan krisis. Dia menyerukan solusi yang dapat diterapkan.
Hal itu disampaikan ketika Mahathir menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara mayoritas Muslim.
Dilansir Aljazeera, Mahathir membuat seruan untuk bertindak pada hari Kamis (19/12/2019), ketika Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menyoroti penderitaan rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel selama beberapa dekade.
“Kita semua tahu bahwa umat Islam, agama mereka dan negara-negara mereka berada dalam keadaan krisis. Di mana-mana kita melihat negara-negara Muslim dihancurkan, warga mereka dipaksa untuk melarikan diri dari negara mereka, dipaksa untuk mencari perlindungan di negara-negara non-Muslim,” kata Mahathir kepada para peserta konferensi.
Perdana menteri berusia 94 tahun itu menambahkan, sementara negara-negara lain yang hancur akibat Perang Dunia II telah pulih dan berkembang, banyak negara Muslim yang tampaknya tidak dipimpin dengan baik, apalagi untuk dikembangkan dan makmur.
Mahathir mengatakan, perang saudara, pemerintahan gagal dan banyak bencana lainnya, terus menghadapi banyak negara Muslim dan Islam, tanpa ada upaya serius untuk mengakhiri atau mengurangi dan merehabilitasi agama.
Bahkan ketika ia mencari cara agar suara negara-negara yang mayoritas Muslim bersatu, untuk mengatasi masalah-masalah itu, beberapa negara, termasuk Arab Saudi dan Pakistan, tidak hadir dalam pertemuan tersebut.