Lontar.id – Sejumlah nama muncul dalam bursa calon Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) usai Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).
Setidaknya ada empat nama perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) yang dianggap berpeluang menduduki jabatan Pangkostrad.
Keempatnya adalah Mayjen Maruli Simanjuntak (Pangdam IX/Udayana), Mayjen Agus Subiyanto (Pangdam III/Siliwangi), Mayjen I Nyoman Cantiasa (Pangdam XVIII/Kasuari), dan Mayjen Teguh Pujo Rumekso (Pangdam Mulawarman.
Salah satu nama yang disebut berpeluang adalah Mayjen Agus Subiyanto, yang juga merupakan mantan komandan pengawal Presiden Jokowi
Mayjen Agus Subiyanto lahir di Cimahi pada 5 Agustus 1967. Mayjen Agus merupakan perwira baret merah. Ia tercatat sebagai Abituren Akademi Militer (Akmil) tahun 1991 dari kecabangan infanteri.
Di Kopassus, Mayjen Agus pernah menjadi Komandan Batalyon 22 Grup 2 Kopassus dan Kepala Penerangan Kopassus. Jabatan lainnya yang pernah dipegang adalah Komandan Kodim 0735/Surakarta.
Agus jadi pernah memegang jabatan Komandan Kodim 0735/Surakarta pada tahun 2009. Selanjutnya, usai menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta, jenderal baret merah kelahiran Blitar ini dapat penugasan baru, ditarik ke Kostrad.
Di satuan pasukan pemukul terbesar TNI AD ini, Agus di beri mandat untuk memegang posisi Wakil Asisten Operasi Divisi 2/Kostrad.
Tahun 2014, Agus tercatat menjadi Asisten Operasi Kasdam I/Bukit Barisan. Selanjutnya menjadi Dosen Madya Seskoad. Pada tahun 2017, Agus dipercaya menjadi Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya.
Lalu jadi Komandan Korem 132/Tadulako pada tahun 2017. Tahun 2018, Agus menjadi Pamen Denma Mabes TNI. Setelah itu ditugaskan menjadi Wadanpussenif Kodiklatad pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, Mayjen Agus dipercaya untuk memangku jabatan Komandan Korem 061/Suryakancana.
Di tahun yang sama, Mayjen Agus ditarik ke Istana untuk memegang posisi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Bintangnya pun bertambah dari satu jadi dua alias jadi jenderal bintang dua (Mayjen).
Dikutip dari buku karyanya yang berjudul Believe, Based on True Story About Faith, Dream, and Courage, Agus mengatakan bahwa “Kehidupan manusia yang bangkit dari keterpurukan menuju kesuksesan.
Selain itu, dalam bukunya, Mayjen Agus juga menyampaikan bahwa “Dalam setiap kesempatan, Jangan pisahkan antara usaha dan doa. Kadang kita tidak pernah menduga kesuksesan datang dengan begitu mudahnya”.
Menanggapi munculnya nama Mayjen Agus di bursa Pangkostrad, Pengamat militer dan pertahan, Septiawan menyampaikan bahwa Jabatan Pangkostrad tidak terkait dengan politik. Jadi, siapapun yang nantinya terpilih, pastilah perwira terbaik.