Lontar.id – Kabar Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) akan keluar dari penjara dan menghirup udara bebas menjadi bahan pembicaraan. Menurut laporan dari media massa, Ahok dijadwalkan keluar dari Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada 24 Januari 2019.
Hanya tinggal menghitung hari saja, mantan suami Veronica Tan, akan kembali melakukan aktivitas seperti biasa, setelah melepas seragam tahanan selama 2 tahun terakhir.
Sebelumnya, sempat beredar gosip, setelah bebas, Ahok akan menikah dengan seorang Polwan berpangkat Brigadir Polisi dua (Bripda) Puput Nastiti Devi. Bripda Puput Nastiti Devi juga pernah menjadi mantan ajudan Veronica Tan yang tak lain mantan istri Ahok.
Ahok masuk penjara karena terbukti melakukan penistaan terhadap Agama Islam. Tudingan terhadap penistaan agama kepada Ahok, saat ia memberikan pidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2017 lalu dengan mengutip isi surat Al-Maidah 51.
Tak lama kemudian, pidato Ahok tersebar di media sosial melalui akun Buni Yani yang merekam peristiwa itu. Gelombang protes ribuan ummat muslim terus berdatangan, mereka meminta Ahok dijebloskan kedalam penjara.
Protes dilakukan melalui aksi-aksi demonstrasi yang diprakarsai oleh Ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) di mana Habib Rizieq Shihab sebagai pimpinannya.
Berdasarkan pada catatan, aksi demonstrasi bela agama 212 di Monumen Nasional (Monas), merupakan yang terbesar gelombang protes umat Islam sepanjang sejarah di Indonesia.
Setelah keluar dari penjara apa yang bakal Ahok lakukan?
Sosok Ahok tak pernah bisa dilepaskan dengan Presiden Jokowi. Jokowi dan Ahok menjadi trending dan populer dikalangan masyarakat pada umumnya, saat berduet maju di Pilkada Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.
Duet Jokowi-Ahok akhirnya mengalahkan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Tak lama berselang, pada Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla melenggang mulus dan dilantik sebagai Presiden setelah memastikan menang atas lawannya Prabowo Subianto-Harta Rajasa.
Ahok keluar dari penjara jelang Pilpres 2019 dilangsungkan secara serentak bersama dengan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg). Meski tak disebutkan, Ahok bakal berada digaris terdepan memenangkan Jokowi-Ma’ruf, namun melihat kedekatan keduanya, sulit dielakkan jika Ahok tak mendukung Jokowi.
Ahok dapat menjadi kekuatan politik kubu Jokowi-Ma’ruf, paling tidak dapat membendung arus kekuatan politik Anies Baswedan di Jakarta. Ahok bebas melakukan kampanye politik, mengunjungi pendukung setianya dan mengajak mendukung Jokowi tanpa dikenai aturan.
Sedangkan Anies Baswedan akan dipersulit oleh aturan karena posisinya sebagai gubernur aktif. Jika Anies mau pro aktif mengkampanyekan Prabowo-Sandi, terlebih dahulu ia harus mengambil cuti kampanye sampai usai Pilpres.
Menarik ditunggu, aksi dan kejutan apa saja yang bakal Ahok lakukan usai keluar dari penjara.