Lontar.id – Seorang pehobi foto, Fadel Raiz Azizi, 28, yang akrab disapa Azi, dan seorang rekannya yang merupakan pewarta foto, Masagung Wilis alias Yudha, 28, mendirikan Asa Photolab, yakni laboratorium cuci scan foto, di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan.
Sudah setahun terakhir keduanya menekuni bisnis bidang cuci scan film foto. Menurut Azi, usaha di bidang ini sedang ramai karena kamera analog kembali booming di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Awalnya Azi sempat bingung menentukan usaha apa yang akan dia geluti sepulang kuliah S2 dari London. Dibantu oleh Yudha yang sama-sama pehobi kamera analog, mereka mencoba untuk membuka bisnis ini.
Menurut mereka usaha ini gampang-gampang susah, karena berkutat dengan pasar komunitas atau lebih segmented.
Fotografi analog, menurut mereka bukan sekedar punya modal secara materi, tapi juga harus punya modal skill yang cukup, karena harus bisa mencuci foto, harus bisa meracik dan mengerti cara mencuci film secara benar.
Tidak banyak pada era digital ini fotografer yang bisa mencuci film karena metode ini sudah cukup lama tidak di pakai di industri komersial, apalagi di bisnis media masa sudah bisa dibilang tidak ada jurnalis foto yang memakai medium analog.
Jadi, adanya laboratorium dan roll film memang ditujukan untuk fotografi hobi dan bukan sebagai media komersial.
Tapi menurut Azi, sebagian anak muda usia sekolah dan mahasiswa, menilai bahwa fotografi analog adalah teknologi baru. Karena banyak dari mereka belum lahir di era kamera analog dan banyak dari mereka membeli kamera analog karena sedang booming.
Menurut Azi alat-alat untuk mencuci foto sudah cukup sulit didapatkan mereka harus hunting atau ikut lelang di komunitas via sosial media, tapi meski begitu bahan baku seperti kimia dan cairan untuk mencuci film masih mudah di dapatkan “Walau tidak banyak tapi adalah,” kata Azi.
Menurut Azi dengan uang Rp250 kita sudah bisa merasakan sensasi memotret dengan film menggunakan kamera disposable yaitu kamera poket sekali pakai.
Di tokonya selain mencuci film Azi juga menjual kamera disposable dan kamera analog tentunya dengan harga yang beragam dari mulai ratusan ribu hingga jutaan dan tidak lupa pastinya mereka menjual roll film.
kedepannya Azi ingin mengembangkan bisnisnya dengan membuka galeri untuk pameran foto analog, karena menurutnya sudah jarang galeri foto yang bisa mengakomodir kebutuhan pameran sekala komunitas.
Dan menurutnya dengan banyaknya pameran foto analog, dapat meningkatkan keinginan orang – orang untuk menekuni fotografi analog.
Perbedaan Asa Photolab dengan tempat cuci foto yang lain yang pertama adalah harga mereka jauh lebih murah dibandingkan lab foto serupa di Jakarta dengan harga Rp50 ribu kamu bisa cuci roll film kamu.
“Motret pake manual itu nagih. Kalo sekali gagal pasti penasaran nyoba terus sampai bagus,” lanjut Azi. Berikut foto-fotonya: