Lontar.id – Ketika berkunjung ke Alun-Alun Colliq Pujie (AACP) Kab. Barru, Sulawesi Selatan. Kita tidak hanya menemukan jajaran tenda kios dari para pelaku industri kuliner yang memanjang dari Barat ke Timur dan Utara ke Selatan, mengisi sudut Timur Alun-Alun tersebut.
Kita pun tidak hanya menemukan wahana permainan anak, sarana olahraga dan tentunya patung Colliq Pujie. Tetapi, ada juga beberapa aktivitas musik yang dapat kita temui di tempat ini.
Dari ruang publik ini, hal yang menarik perhatian adalah kegiatan bermusik oleh komunitas Aliansi Musisi Barru (AMB). Mereka hampir tiap hari mengisi kegiatan musik, baik latihan atau pun melakukan pentas di tempat tersebut.
Keberadaannya tentu menjadi ciri tersendiri dari sebuah ruang publik yang memang semestinya menjadi sarana interaksi kultural masyarakat. Mereka menghadirkan citra estetis dari setiap kegiatan musik yang dilakukan di tempat ini.
Aktivitas komunitas AMB di AACP sudah berjalan kira-kira dua tahun belakangan. Mereka semakin aktif membuat peristiwa-peristiwa musik pada satu tahun terakhir ini.
Bahkan saat ini, mereka diberikan kepercayaan memanfaatkan satu bangunan di lokasi tersebut sebagai tempat melakukan proses latihan, diskusi, dan aktivitas musik lainnya.
Selain itu, sudah ada dua kegiatan rutin, yaitu “Musik Baik” dan “Musikmen” yang mereka adakan tiap minggu. Pentas “Musik Baik” dan “Musikmen” sudah menjadi ciri utama keberadaan AMB di AACP karena hampir tiap pekan dilaksanakan.
Yang pertama, biasanya menyajikan pertunjukan “full band” sebagai ajang membiasakan diri pentas, silaturahmi antarmusisi, sarana apresiasi musik, dan tentunya untuk menghibur pengunjung yang datang di Alun-Alun.
Sedangkan yang kedua merupakan singkatan dari “Musik Ngamen” disajikan dengan konsep musik akustik. Pentas musik akustik ini juga merupakan ajang penggalangan dana AMB yang nantinya digunakan untuk keperluan pentas “Musik Baik”.
Di samping aktivitas latihan dan dua acara rutin yang dilakukan oleh AMB di Alun-Alun, mereka juga sudah beberapa kali mengadakan pertunjukan musik sebagai bentuk kerja sosial penggalangan dana untuk korban bencana alam, seperti bencana gempa bumi dan tsunami serta bantuan kepada masyarakat yang mengalami musibah kebakaran dan lainnya.
AMB juga berpartisivasi pada acara Festival Budaya To Berru yang dilaksanakan di AACP beberapa bulan yang lalu. Mereka berkolaborasi dengan kelompok paduan suara dan membawakan beberapa lagu, termasuk lagu Ogi To Berrue.
Dari beberapa aktivitas musik yang telah dilakukan AMB, yang menjadi bahan menarik adalah komunitas ini menjadi ruang alternatif pendidikan/pembelajaran musik, khususnya bagi siswa sekolah yang ingin menuangkan bakat bermusiknya.
Salah satu bangunan ruangan di AACP ini yang dipercayakan pada AMB seringkali digunakan oleh anak-anak sekolah untuk belajar dan latihan musik.
Biasanya pada sore hari, ada beberapa anak sekolah yang memanfaatkan fasilitas AMB untuk menyalurkan bakat bermusiknya.
Keberadaan AMB di AACP ini menjadi warna tersendiri bagi daerah Barru. Mereka menjelma sebagai wajah Barru dengan citra estetis yang dipancarkan.
Tentunya, keberadaan mereka bisa menjadi spirit bagi komunitas seni dan budaya lainnya untuk mengisi ruang publik dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan positif.
Harapannya, semoga saja beberapa waktu ke depan, ruang-ruang publik semakin banyak di bangun di Kabupaten Barru dan dapat bermanfaat bagi eksistensi komunitas seni dan budaya setempat.
Arhamuddin Ali
(Penikmat Seni)