Lontar.id – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali mendorong pemerintah daerah di Papua untuk membentuk lembaga pengelola venue-venue usai penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Pembentukan pengelola venue tersebut bertujuan agar venue yang ada tidak terbengkalai dan terawat dengan baik.
“Beberapa waktu yang lalu sebelum PON, saya mengingatkan pada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyiapkan satu lembaga atau badan untuk mengelola itu,” kata Menpora Amali, Sabtu, 16 Oktober 2021, seperti dilansir laman resmi Kemenpora.
Menurut Menpora Amali, lembaga tersebut dapat berupa Badan Layanan Umum (BLU) yang akan mengelola venue-venue. Sehingga venue-venue tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat baik untuk pembinaan atlet maupun kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.
“Memang dari pengalaman, venue-venue yang ada pada PON sebelumnya itu terlantar dan tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal karena pemrintah provinsi atau pemerintah kabupaten kota tidak menyiapkan diri jauh hari sebelum PON,” tuturnya.
Namun demikian, Menpora Amali memastikan pihaknya dari Pemerintah Pusat khususnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mendorong kegiatan olahraga nasional atau Kejuaraan Nasional (Kejurnas) maupun regional diselenggarakan di venue bekas PON Papua.
“Mudah- mudahan, saya sudah menyampaikan bahwa kami dari pemerintah pusat, Kemenpora khususnya, akan mendorong kegiatan- kegiatan baik itu tingkat nasional, maupun tingkat regional dan mungkin internasional yang mungkin kita jadi tuan rumah, saya mendorong ke Papua sehingga kegiatan itu ada,” tukasnya.
Disamping itu, Menpora Amali meminta agar pemerintah daerah kreatif terutama dalam melakukan kerjasama dengan pihak-pihak swasta yang ingin mengelola venue-venue tersebut, misalnya diintegrasikan dengan pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel di sekitar venue.
Dengan demikian, venue tidak hanya dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga saja, tapi kegiatan-kegiatan hiburan. Dengan demikian, venue-venue ini dapat menghidupi dirinya.
“Pemerintah daerah jangan menutup diri, misalnya dari mitra-mitra swasta ingin berpartisipasi mengelola venue itu, saya kira silakan saja yang penting itu menguntungkan buat daerah, menguntungkan buat olahraga di Papua,” harapnya.