Lontar.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menyampaikan ajang olahraga untuk disabilitas dan non disabilitas ditempatkan secara setara, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).
Dilansir laman resmi Kemenpora, Jumat, 5 November 2021, hal itu disampaikan Menpora Amali pada Malam Baku Dapa Perparnas XVI Papua 2021 di Rumah Negara, Kota Jayapura, Kamis (4/11).
Menurutnya, pemerintah saat ini telah menempatkan kedua ajang olahraga tersebut setara. Tiada perbedaan dari penyelenggaraan kedua ajang olahraga tingkat nasional tersebut dari berbagai aspek.
“Cabang olahraga yang diikuti oleh para atlet penyandang disabilitas sama dengan kegiatan yang diikuti oleh atlet atlet non-disabilitas. Saya sebagai penanggung jawab kegiatan olahraga sampaikan, kita harus menempatkan posisi atlet-atlet penyandang disabilitas kita sama, seperti atlet-atlet cabang olahraga non-disabilitas,” katanya.
Ada potensi, kesetaraan ini akan membawa dampak yang positif terhadap pembinaan atlet penyandang disabilitas di dalam negeri. Sehingga, prestasi-prestasi yang membanggakan bangsa dapat diwujudkan dalam kurun beberapa waktu mendatang.
Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, saat itu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong atlet penyandang disabilitas bisa bertanding di negara lain. Dengan rutinitas tersebut, pada akhirnya membuat prestasi atlet penyandang disabilitas meningkat tajam.
Dari semula nomor 76 dunia saat Indonesia mengikuti Paralimpiade di Rio De Janeiro. Kini, Indonesia telah mampu menempati nomor 43 dunia setelah mengikuti olimpiade di Tokyo. “Luar biasa yang ditunjukkan oleh atlet atlet paralimpiade kita dari target 60. Mereka menyumbangkan menjadi peringkat 43 dunia,” katanya.
Dalam mendukung kesetaraan antara atlet penyandang disabilitas dengan atlet olahraga non-disabilitas. Pemerintah juga akan membangun pelatihan terpusat bagi atlet penyandang disabilitas. Sehingga, mampu melakukan latihan secara intensif dalam menghadapi kompetisi olahraga. “Pemerintah akan membangun pusat pelatihan bagi atlet penyandang disabilitas, yang rencananya tahun 2022,” katanya.