Lontar.id – Evi, seorang warga Indramayu urung ikut pulang ke kampung suaminya, di Makassar, saat mendekati lebaran.
Ia dan suaminya beralasan, jika kali ini aturan untuk mudik dirasa rumit. Ia tak mau ke sana dan ke sini mengurus berkas yang belum tentu jelas hasilnya.
Lagipula menurutnya, pada Juni nanti dianggap lalu lintas sudah kembali normal seperti sebelumnya dan aturan sudah dilonggarkan tak seketat sekarang.
“Iya, lebih baik lebaran di Indramayu saja dulu. Kalau di Makassar, takutnya ke sana, semua pada tutup. Mau jalan lintas kabupaten juga sepertinya masih ketat,” terangnya.
“Untuk apa mudik sekalian liburan tapi tidak dinikmati, ya kan?”
Begitu juga Achmad Toha, perantau asal Kebumen, yang dilansir CNNIndonesia. Ia tak pulang kampung karena khawatir menularkan virus corona bagi keluarga di kampung halaman.
“Jadi kalau saya pulang kampung, malah bawa virus tanpa saya sadari. Tadinya tujuan silaturahmi malah jadi petaka bagi keluarga,” ujarnya dalam diskusi bersama BNPB yang disarkan secara daring, Jumat kemarin (8/5).
Achmad menganggap tak pulang kampung bukan berarti tak cinta dengan keluarga, malah sebaliknya.
“[Saya] sedih ya karena saya tiap tahun pasti pulang. Enggak pernah lebaran di jakarta,” kata Achmad.
“Meskipun saya enggak pulang, saya masih bisa berkomunikasi lah karena sekarang ada video call dan telepon. Nah itu yang saya gunakan untuk silaturahmi sama keluarga” tutur dia.
Orang tua Achmad di kampung turut merestui pilihan yang diambilnya. Bahkan sang ibu menurutnya rela ke sawah untuk mencari sinyal, guna berbincang dengannya.
“Misalnya saya telepon sama ibu atau vidcall ibu, ibu harus ke sawah dulu,” ungkapnya.
Achmad menilai keputusan untuk tidak mudik bukan perkara sulit. Calon-calon pemudik bisa mengikuti dirinya untuk melepas rindu dengan keluarga.
“Silaturahmi enggak harus ketemu dengan fisik tapi bisa lakukan dengan media yang ada saat ini,” lanjutnya.
Pemerintah berulang kali menyerukan masyarakat untuk tidak mudik. Aturan mengenai larangan mudik itu juga telah dituangkan dalam Permenhub nomor 25 tahun 2020.
Belakangan, Menhub Budi Karya Sumadi melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona mulai kemarin (7/5).