Lontar.id – Maia Estianty dalam suatu ajang pencarian bakat, saat dirinya didaulat menjadi juri pernah menyentil Ahmad Dhani melalui kata-kata. Maia saat itu diminta memberi komentar tentang lagu Dhani yang dibawakan oleh salah satu kontestan.
Maia yang juga merupakan mantan isterinya lalu memberi sedikit sentilan dengan berkata jika Dhani lebih cocok menjadi musisi. Saat itu, Dhani memang sedang giat-giatnya mempromosikan diri menjadi politikus.
Subjektivitas saya agaknya bersepakat dengan Maia. Secara pribadi saya lebih menyukai dan bersuka ria saat mendengar lagu-lagunya. Bagi saya, Dhani salah satu musisi yang cerdas.
Tapi sosok musisi yang cerdas, ciamik dalam merumuskan nada-nada itu sudah tak ada lagi. Dhani yang selalu berhasil mengorbitkan penyanyi dengan kualitas bagus di skena musik mainstream itu kini beradu dalam kubangan politik.
Keputusan yang pada akhirnya membawanya divonis satu tahun enam bulan penjara. Musisi Ahmad Dhani Prasetyo menghadapi vonis hakim hari ini, tepatnya pada hari Senin, 28 Januari 2019.
Ia divonis penjara karena tersangkut kasus ujaran kebencian. Dalam wawancaranya, Dhani mengaku siap menerima semua putusan pengadilan.”Apapun keputusannya adalah jalan yang harus dilalui,” ujar Dhani saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 28 Januari 20119.
Dhani tiba di PN Jaksel bersama istrinya, Mulan Jameela dan anak ketiganya Abdul Qodir Jaelani alias Dul. Pentolan grup musim Dewa 19 itu mengenakan jas dan blangkon hitam, mirip dengan kostum yang dia kenakan saat sidang dakwaan beberapa waktu lalu.
Keputusan Dhani terjun dalam dunia politik memang terlihat tidak hanya tahun ini atau saat menjelang Pilpres 2019. Pada Maret 2015 lalu, Ahmad Dhani sempat dikabarkan akan dicalonkan sebagai Walikota Surabaya dari Partai Gerindra meskipun pada akhirnya rencana itu tidak terealisasikan.
Setelah gagal dicalonkan sebagai Wakil Walikota Surabaya, Ahmad Dhani akhirnya dideklarasikan sebagai calon Wakil Bupati Bekasi untuk Pilkada 2017 dari Partai Gerindra pada Minggu, 18 September.
Pada periode lalu, dalam Pemilu 2014, Dhani terang-terangan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Ia banyak melakukan kampanye, baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Salah satu bentuk kampanye yang dilakukan Ahmad Dhani adalah dengan membuat lagu dan video berjudul Indonesia Bangkit. Dhani menjadi kontroversial karena seringkali mengeluarkan ocehan di sosial media yang berbau rasis dan dianggap sebagai ujaran kebencian.
Banyak yang mencibir, tapi rupanya Dhani tetap kekeh maju dalam berpolitik. Hari ini saat menyapa awak media Dhani bersama dengan rekannya, sempat mengacungkan salam dua jari.
“Artinya Pilih Prabowo 02 ini namanya,” kata Dhani sambil tertawa saat menjawab maksud acungan tangannya itu.
Saya dan mungkin banyak orang yang mengikuti atau setidaknya pernah mendengar lagu-lagu dewa 19 gubahan Dhani pasti akan merindukan sosoknya yang dulu. Lagu-lagunya yang sarat akan makna ketuhanan dan sufistik membuat para pendengarnya bisa merenung. Dhani datang melalui lagu-lagu cinta yang tak lagi picisan. Tapi itu dulu…
Hal itu sangat kontras dengan Dhani yang sekarang, kita barangkali muak denga segala tweet war dan bahasa-bahasa kampanyenya.
Dhani tidak puas rupanya. Mungkin baginya musik bukanlah jalan yang lapang untuk melakukan perubahan. Ia lebih memilih menjadi politikus, meninggalkan citranya sebagai musisi handal. Atau mungkin, keputusannya berhenti menjadi musisi karena ia merasa telah cukup menjadi pemusik dan ingin mencoba jalan lain.
Leih daripada itu, saya tetap merindukan Ahmad Dhani yang dulu, yang lihai memadu kata, nada, dan makna. Bukan yang lihai mengeluarkan kata-kata penuh omong kosong.