Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Merindukan Ahmad Dhani yang Dulu

Oleh Ais Aljumah
28 January 2019
in Esai
Merindukan Ahmad Dhani yang Dulu

Illustrasi Ahmad Dhani. (Lontar.id/wawan)

235
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id – Maia Estianty dalam suatu ajang pencarian bakat, saat dirinya didaulat menjadi juri pernah menyentil Ahmad Dhani melalui kata-kata. Maia saat itu diminta memberi komentar tentang lagu Dhani yang dibawakan oleh salah satu kontestan.

Maia yang juga merupakan mantan isterinya lalu memberi sedikit sentilan dengan berkata jika Dhani lebih cocok menjadi musisi. Saat itu, Dhani memang sedang giat-giatnya mempromosikan diri menjadi politikus.

Subjektivitas saya agaknya bersepakat dengan Maia. Secara pribadi saya lebih menyukai dan bersuka ria saat mendengar lagu-lagunya. Bagi saya, Dhani salah satu musisi yang cerdas.  

Tapi sosok musisi yang cerdas, ciamik dalam merumuskan nada-nada itu sudah tak ada lagi. Dhani yang selalu berhasil mengorbitkan penyanyi dengan kualitas bagus di skena musik mainstream itu kini beradu dalam kubangan politik.

Keputusan yang pada akhirnya membawanya divonis satu tahun enam bulan penjara. Musisi Ahmad Dhani Prasetyo menghadapi vonis hakim hari ini, tepatnya pada hari Senin, 28 Januari 2019.

Ia divonis penjara karena tersangkut kasus ujaran kebencian. Dalam wawancaranya, Dhani mengaku siap menerima semua putusan pengadilan.”Apapun keputusannya adalah jalan yang harus dilalui,” ujar Dhani saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 28 Januari 20119.

Dhani tiba di PN Jaksel bersama istrinya, Mulan Jameela dan anak ketiganya Abdul Qodir Jaelani alias Dul. Pentolan grup musim Dewa 19 itu mengenakan jas dan blangkon hitam, mirip dengan kostum yang dia kenakan saat sidang dakwaan beberapa waktu lalu.

Keputusan Dhani terjun dalam dunia politik memang terlihat tidak hanya tahun ini atau saat menjelang Pilpres 2019. Pada Maret 2015 lalu, Ahmad Dhani sempat dikabarkan akan dicalonkan sebagai Walikota Surabaya dari Partai Gerindra meskipun pada akhirnya rencana itu tidak terealisasikan.

Setelah gagal dicalonkan sebagai Wakil Walikota Surabaya, Ahmad Dhani akhirnya dideklarasikan sebagai calon Wakil Bupati Bekasi untuk Pilkada 2017 dari Partai Gerindra pada Minggu, 18 September.

Pada periode lalu, dalam Pemilu 2014, Dhani terang-terangan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Ia banyak melakukan kampanye, baik secara langsung maupun lewat media sosial.

Salah satu bentuk kampanye yang dilakukan Ahmad Dhani adalah dengan membuat lagu dan video berjudul Indonesia Bangkit. Dhani menjadi kontroversial karena seringkali mengeluarkan ocehan di sosial media yang berbau rasis dan dianggap sebagai ujaran kebencian. 

Banyak yang mencibir, tapi rupanya Dhani tetap kekeh maju dalam berpolitik. Hari ini saat menyapa awak media Dhani bersama dengan rekannya, sempat mengacungkan salam dua jari.

“Artinya Pilih Prabowo 02 ini namanya,” kata Dhani sambil tertawa saat menjawab maksud acungan tangannya itu.

Saya dan mungkin banyak orang yang mengikuti atau setidaknya pernah mendengar lagu-lagu dewa 19 gubahan Dhani pasti akan merindukan sosoknya yang dulu. Lagu-lagunya yang sarat akan makna ketuhanan dan sufistik membuat para pendengarnya bisa merenung. Dhani datang melalui lagu-lagu cinta yang tak lagi picisan. Tapi itu dulu…

Hal itu sangat kontras dengan Dhani yang sekarang, kita barangkali muak denga segala tweet war dan bahasa-bahasa kampanyenya. 

Dhani tidak puas rupanya. Mungkin baginya musik bukanlah jalan yang lapang untuk melakukan perubahan. Ia lebih memilih menjadi politikus, meninggalkan citranya sebagai musisi handal. Atau mungkin, keputusannya berhenti menjadi musisi karena ia merasa telah cukup menjadi pemusik dan ingin mencoba jalan lain.

Leih daripada itu, saya tetap merindukan Ahmad Dhani yang dulu, yang lihai memadu kata, nada, dan makna. Bukan yang lihai mengeluarkan kata-kata penuh omong kosong.

Share118Tweet49Share20SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Buah dari Permenhub: Maskapai Saling Susul Terapkan Bagasi Berbayar

Next Post

Sidang ke-26 Bos Abu Tours Berujung Vonis 20 Tahun Bui

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In