Lontar.id – Komando militer AS di Korea Selatan (Korsel) melakukan karantina mandiri selama 14 hari pada hari Minggu (2/2/2020), untuk setiap pasukan yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke China.
Pasukan Amerika Serikat Korea (USFK) mengatakan pihaknya tidak mengetahui ada pasukan yang berada di provinsi-provinsi paling parah di China, tempat ribuan orang telah terinfeksi, dan tindakan karantina adalah tindakan pencegahan.
“USFK terus menekankan risiko keseluruhan untuk personel USFK tetap rendah, tetapi bahwa tindakan karantina yang diterapkan adalah karena kewaspadaan yang besar untuk mengurangi risiko pada populasi USFK,” kata perintah itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
Kebijakan ini hanya berlaku untuk pasukan AS, tetapi perintah itu mendorong anggota keluarga militer, warga sipil Departemen Pertahanan, kontraktor, dan lainnya untuk mengambil langkah sukarela serupa.
Dalam pernyataan lain pada hari Sabtu, komandan USFK, Jenderal Robert Abrams, juga mengatakan militer menilai virus baru itu sebagai ancaman rendah, tetapi mereka sedang memantau penyebarannya.
“Kita harus melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran atau itu akan berdampak signifikan pada kesiapan kami ‘Berjuang Malam’!” Tulisnya.
Pada hari Minggu, Korea Selatan melaporkan tiga kasus yang dikonfirmasi dari virus baru, sehingga jumlah total di negara itu menjadi 15. 87 orang lagi sedang diuji untuk kemungkinan infeksi.
Korban tewas akibat wabah virus Corona di China mencapai 304 pada akhir Sabtu, naik 45 dari hari sebelumnya, lapor TV pemerintah China, Minggu.