Lontar.id – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mengaku sudah maksimal mengupayakan untuk menekan pertambahan kasus Covid-19 di wilayahnya, tapi persoalan pandemi tidak beres-beres.
Pernyataan Nurdin Abdullah tersebut disampaikan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di sela pelantikan Rudy Jamaluddin sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, menggantikan Yusran Jusuf, yang hanya menjabat selama 44 hari, Jumat, 26 Juni 2020
Hingga hari ini, Jumat, 26 Juni 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Sulsel mencapai 4.469 orang, atau bertambah sebanyak 172 kasus jika dibandingkan hari sebelumnya.
Sejumlah program yang sudah dicanangkan pun belum mampu menekan angka penyebaran virus tersebut.
“Saya sudah maksimal. Semua cara dan upaya sudah saya lakukan, tapi kok persoalan pandemi di Sulsel ini tidak beres-beres, bahkan terus melebar ke daerah-daerah yang tadinya sudah berstatus zona hijau,” keluhnya.
Olehnya itu, dia meminta Pj Wali Kota Makassar yang baru dilantik untuk bekerja sungguh-sungguh dan profesional, merangkul semua elemen masyarakat di Makassar, dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini. Terlebih, Makassar episentrum utama penyebaran Covid-19 di Provinsi Sulsel.
“Kita harus bersama-sama. Solidkan tim, camat, lurah, RT/RW dan seterusnya. Tongkat komando ada sama bapak, silahkan gunakan itu menyelesaiakn pandemi, camat dan lurah yang tidak bekerja maksimal, tidak ada ampun, usulkan untuk dievaluasi,” tegas Nurdin.
Sementara, Rudy Jamaluddin, seusai dilantik mengaku hadir untuk melayani rakyat dan masyarakat. “Yang menjadi fokus utamanya saat ini, bagaimana membebaskan masyarakat Makassar dari pandemi Covid-19. Tugas utama saya saat ini adalah mergeluarkan Makassar dari zona merah Kita akan upayakan secepatnya,” ucapnya sesumbar.
Meski demikian, ia mohon waktu untuk menyusun strategi dan langkah konkret, agar bisa lihat nanti hasilnya. “Dalam waktu dua minggu atau satu bulan, kita sudah bisa melihat hasilnya,” imbuhnya.
Rudy menambahkan, dirinya juga akan mempersiapkan pelaskanaan Pilkada Kota Makassar yang bakal dihelat 9 Desember mendatang. “Saya mewanti-wanti kepada seluruh ASN di Makasar untuk netral. Kalau ada yang tidak netral, kita langsung evaluasi,” kata dia.