Lontar.id — Data terbaru Senin 13 April 2020 yang dirilis Gugus Tugas Penanganan Covid-19, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 316 menjadi 4.557 kasus. Sementara jumlah yang sembuh bertambah 21 orang menjadi 380 kasus. Adapun pasien yang meninggal hingga Senin siang bertambah 26 kasus sehingga menjadi 399 orang.
Juru Bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, sebanyak 380 orang yang sembuh, 142 orang berada di Provinsi DKI Jakarta, 73 orang pasien di Jawa Timur, 31 orang di Sulawesi Selatan, dan di beberapa provinsi lainnya. Sementara sebagian besar yang meninggal adalah kelompok usia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit bawaan sebelumnya.
“Data yang kami miliki terbanyak adalah penyakit darah tinggi yang sudah bertahun-tahun, penyakit diabetes kencing manis dan beberapa dengan penyakit paru-paru yang kronis semisal asma bronkitis dan TBC,” kata Yurianto dalam konferensi pers Senin sore.
Baca juga: Kementerian PUPR Perbesar Anggaran Padat Karya Jadi Rp10,22 Triliun karena Pandemi
Menurut Yurianto, penyebaran masih terjadi karena masyarakat belum sepenuhnya mematuhi kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah dan menjaga jarak.
“Pembatasan sosial berskala besar adalah kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi bukan hanya untuk diketahui tapi harus dijalankan dan dipatuhi,” katanya.
Pemerintah tambah 800 Ribu APD untuk tenaga medis
Yurianto juga menyebut saat ini pemerintah tengah mengadakan lebih dari 800 ribu alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis. Yuri berharap dengan tambahan APD tersebut, tenaga medis dapat bekerja dengan profesional dan lebih tenang menangani pasien Covid-19.
“Pengadaan 800 ribu APD itu dengan standar medical grade, dengan kualitas yang terbaik,” ujarnya.
Baca juga: Coronavirus: 3 Cara Krisis Ini Dapat Mengubah Hidup Kita Selamanya
Dia menambahkan, saat ini terdapat lebih dari 20 ribu relawan yang telah bergabung melalui tim Gugus Tugas, baik di tingkat nasional dan tingkat daerah. Selain itu, ia juga menyinggung mengenai pelaksanaan pemeriksaan melalui metode tes polymerase chain reaction (PCR) real-time.
Dia mengatakan saat ini sudah lebih dari 27 ribu penduduk Indonesia menjalani tes PCR real-time. Tes tersebut diadakan di 186 kabupaten/kota yang terindikasi ditemukan penyebaran COVID-19.
Yuri menyebut 70 laboratorium telah diaktifkan guna mempercepat tes dan cek spesimen yang telah diambil. “Artinya akses untuk layanan pemeriksaan PCR real-time sudah lebih merata lagi di seluruh wilayah tanah air,” kata dia.
(Diedit oleh Rahardi)