Lontar.id – Pemerintah tengah mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air, dengan fokus pada empat bidang. Hal itu disampaikan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, pada acara pembukaan Sharia Investment Week tahun 2021, Kamis, 11 November 2021.
Keempat bidang tersebut adalah pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
“Di antaranya dengan berfokus pada empat bidang, yaitu pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah,” ucap Ma’ruf.
Seiring dengan upaya-upaya tersebut, lanjut Ma’ruf, pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu peluang sekaligus tantangan bagi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah ke depan.
Inovasi berbasis digital dan perluasan digitalisasi layanan yang terintegrasi ke berbagai sektor menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini, tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan investasi syariah.
“Inovasi tersebut harus dilengkapi dengan penyempurnaan perangkat yang mendukung seperti big data, intelegensi buatan, blockchain, serta teknologi finansial.”
Dia menambahkan, pengembangan teknologi digital juga harus didukung oleh kualitas SDM yang adaptif, mandiri, produktif, serta berdaya saing.
Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya penyiapan SDM yang bisa memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi berbasis digital pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Upaya pemerintah memberikan pembekalan sejak dini kepada masyarakat agar melek keuangan dan investasi syariah pada era digital ini memerlukan kerja sama dan kontribusi semua pihak.
“Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2019 oleh OJK menunjukkan indeks literasi keuangan syariah nasional masih tergolong rendah, yaitu baru mencapai 8,93 persen.”
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak saudara-saudara untuk terus mendorong upaya edukasi untuk meningkatkan literasi dan pemahaman inklusivitas aspek syariah bagi pelaku pasar modal syariah,” tambahnya.
Ma’ruf juga menjelaskan, potensi dan ruang tumbuh yang besar bagi keuangan syariah ke depannya harus dimanfaatkan.
Khusus pasar modal syariah, Ma’ruf mengaku mendapat laporan bahwa meskipun di tengah pandemi Covid-19, produk pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan yang konsisten, seperti pada sukuk negara dan reksa dana syariah.
“Salah satu keunggulan dari pasar modal syariah Indonesia adalah proses transaksi saham yang secara end to end telah memenuhi prinsip syariah. Hal ini harus terus dijaga agar kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal syariah Indonesia semakin kuat.”