Jakarta, Lontar.id – Pemerintah menunjuk PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, sebagai mitra distribusi Sukuk Ritel (SR) seri ke-011 tahun 2019. Penunjukkan tersebut akan meningkatkan target kenaikan penjualan sukuk ritel mencapai 50 persen dari tahun sebelumnya.
Upaya yang dilakukan Bank Mualamat mencapai target hingga 50 persen, dengan menggelar program-program khusus untuk nasabah dan memaksimalkan pemberdayaan tenaga pemasaran di kantor-kantor cabang.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, perseroan menyiapkan sejumlah strategi agar penjualan SR-011 bisa berjalan dengan maksimal. Selain itu nasabah akan punya akses untuk berinvestasi di pasar modal. Disamping itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) Bank Muamalat akan meningkat yang berasal dari komisi pasar perdana maupun pasar sekunder.
“Kami optimistis bisa memasarkan SR-011 setidaknya naik 50% dari penjulan SR-010 tahun sebelumnya,” katanya melalui rilis yang diterima, Jumat (8/3/2019).
Instrumen investasi ini diterbitkan dengan tingkat imbalan tetap sebesar 8,05% per tahun dengan tenor selama 3 tahun. Masa penawaran berlangsung sejak tanggal 1 Maret 2019 sampai 21 Maret 2019. Sedangkan tanggal jatuh tempo adalah 10 Maret 2022.
Nominal pemesanan minimum SR-011 sebesar Rp1 juta dan kelipatannya dengan maksimum pembelian Rp3 miliar. Sukuk Ritel ini tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah dua periode imbalan yaitu pada tanggal 11 Juni 2019. Tanggal pembayaran imbalan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya dan imbalan pertama akan didistribusikan pada tanggal 10 Mei 2019.
SR-011 ditawarkan dengan akad Ijarah Asset To Be Leased sesuai dengan fatwa DSN-MUI No. 75 tahun 2010. Adapun underlying asset instrumen ini adalah proyek APBN 2019 dan barang milik negara berupa tanah dan bangunan.