Jakarta, Lontar.id – Babak Kedua Turnamen Bulu Tangkis Indonesia Masters 2019 berlangsung sengit di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2019). ‘Perang saudara’ nampak tersaji di sektor ganda putra dan ganda campuran. Liliyana Natsir yang bakal menutup karier di Istora ternyata masih superior dibandingkan para juniornya.
Hal ini terlihat saat Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir mampu menyingkirkan juniornya–yang digadang-gadang bakal menjadi pelanjut berikutnya, Hafiz Faizal-Gloria Emanuelle Widjaja. Owi-Butet julukan mereka menang dua set 21-16, 21-12, dan menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia di babak Perempat Final, besok.
Baca Juga: Indonesia Masters: Liliyana Gantung Raket, Siapa Pelanjut yang Pantas?
Sementara, di sektor ganda putra, pasangan ganda putra nomor 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon juga berhadapan dengan sesama wakil Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira-Ade Yusuf Santoso. Kevin-Marcus masih terlalu tangguh bagi Wahyu-Ade.
Pasangan berjuluk ‘The Minions’ ini berhasil menang dua set langsung, 21-14 21-16.
Baca Juga: Dua Gelar Lagi, Rekor Kevin-Marcus Bakal Paripurna
Sementara, pasangan ganda putra lainnya, Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto juga berhadapan dengan pasangan sesama Indonesia, Berry Angriawan-Hardianto. Fajar-Rian sendiri berhasil menang 21-18 21-19.
7 Wakil Lolos Tanpa Tunggal Putri
Kekalahan Fitriani atas pemain India, Saina Nehwal (21-17 dan 21-15) menjadi akhir perjalanan tunggal putri di Indonesia Masters 2019. Dari 7 Wakil Indonesia yang lolos ke perempat Final, hanya tunggal putri yang gagal menempatkan wakil. Gregoria Mariska Tunjung juga takluk 21-23 dan 21-7 juga dari atlet India, Pusarla V. Sindhu. Sementara, Ruselli Hartawan takluk atas wakil Tiongkok lewat perjuangan sengit 3 set, 21-17, 15-21, dan 13-21.
Pasangan Ganda putra Indonesia yang kini memilih jalur profesional di luar Pelatnas, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan sukses memulangkan wakil Tiongkok, Ou Xuanyi-Ren Xiangyu dengan kemenangan 21-16 dan 21-15.
Baca Juga: Melihat Kembali Prestasi Hendra-Ahsan Usai Berpisah dari PBSI
Dominasi Wakil Indonesia di Ganda putra tak mampu diimbangi sektor Ganda Putri. Hanya pasangan Greysia Polii-Apriyani Rahayu yang mampu lolos usai mengalahkan pasangan Cina Taipe, Hsu Ya Ching-Hu Ling Fang, 21-9 dan 21-18.
Sementara, dua perwakilan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (Jojo) mampu tampil dominan atas dua wakil Tiongkok. Ginting dan Jojo melengkapi 7 wakil Indonesia ke Perempat Final.
Jojo mengalahkan peringkat dua tunggal putra bulu tangkis dunia, Shi Yuqi dua set langsung, 22-20 dan 21-6. Ginting sendiri menang atas Zhao Junpeng 21-15 dan 21-12.
Berikut 7 Wakil Indonesia yang melajur ke Perempat Final:
Tunggal Putra: Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (Jojo)
Tunggal Putri: –
Ganda Putra: Kevin-Marcus, Fajar-Rian, dan Ahsan-Hendra
Ganda Putri: Greysia Polii-Apriyani Rahayu
Ganda Campuran: Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir (Owi-Butet)
Laga Panas Terulang, Ginting VS Momota
Partai yang paling dinanti pecinta bulutangkis akan terjadi di Indonesia Masters 2019, Jumat (25/1/2019). Ginting yang lolos ke Perempat Final bakal diadang pemain tunggal putra peringkat 1 Bulu Tangkis dunia asal Jepang, kento Momota.
Ginting sebelumnya melaju ke babak perempat final usai mengalahkan Zhao Junpeng (Tiongkok), dengan skor 21-15, 21-12. Sementara Momota menundukkan Hans-Kristian Vittinghus (Denmark) dengan skor 21-18, 22-20.
“Secara keseluruhan, saya sudah percaya diri dengan cara mainnya, semalam sudah lihat video pertandingan lawan. Dari pertama saya sudah menekan lawan dan lawan tidak bisa keluar dari tekanan,” kata Ginting setelah pertandingan, seperti dilansir di situs PBSI.
“Kalau ketemu Momota, disiapkan fokusnya, nanti malam lihat video pertandingan lagi dan diskusi dengan pelatih mengenai evaluasi penampilan hari ini dan persiapan untuk besok. Saya harus siap capek, siap susah, makin kesini lawannya makin susah, harus benar-benar siap, dengan sistem reli poin, kalau buat salah, langsung kehilangan poin,” ungkap Ginting.
Ginting kini menjadi salah satu pemain tunggal putra yang diperhitungkan, termasuk oleh Momota yang kini nangkring di nomor satu dunia.
Rekor pertemuan sementara diungguli Momota dengan skor 5-3.
“Tentunya senang sudah diperhitungkan sama lawan, sama negara lain, lebih jaga-jaga kalau ketemu saya, lebih pelajari permainan saya. Sama saja seperti saya kalau ketemu mereka, makin kesini persaingan semakin ketat, tapi saya tidak mau ini jadi tekanan, saya lebih mikir ke diri sendiri, apa yang harus ditambah,” ujarnya.
Sebagai juara bertahan, Ginting juga tak ingin terbebani.
“Dari sebelum turnamen ini mulai, saya ingat-ingat lagi tahun lalu apa yang membuat saya bisa main bagus. Saya coba nikmati pertandingan, tidak mau terlalu memikirkan harus menang, nanti pikirannya terlalu berat,” katanya.